Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan koreksi pada perdagangan Jumat (20/6/2025). Namun, koreksi IHSG hari ini tidak setajam pada perdagangan kemarin.
Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup merosot 0,88% ke posisi 6.907,13. Indeks LQ45 susut 1,28% ke posisi 764,93. Sebagian besar indeks saham acuan memerah.
Jelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.956,80 dan level terendah 6.873,71. Sebanyak 386 saham melemah sehingga bebani IHSG. 231 saham menguat dan 190 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.197.173 kali dengan volume perdagangan 35,5 miliar saham.
Nilai transaksi harian saham tembus Rp 22,7 triliun jelang akhir pekan. Transaksi harian ini cukup tinggi dibandingkan perdagangan sebelumnya. Rata-rata transaksi harian sepanjang 2025 mencapai Rp 13,20 triliun.
Mayoritas sektor saham memerah sehingga bebani IHSG. Namun, sektor saham transportasi menguat sendirian. Sektor saham transportasi menguat 1,57%.
Sementara itu, sektor saham basic merosot 1,82%, dan catat koreksi terbesar. Disusul sektor saham infrastruktur dan properti masing-masing turun 1,29% dan 1,26%.
Selain itu, sektor saham energi melemah 0,95%, sektor saham industri terpangkas 0,11%, sektor saham consumer nonsiklikal terperosok 0,66%, sektor saham consumer siklikal turun 0,53%.
Lalu sektor saham kesehatan merosot 0,84%, sektor saham keuangan susut 0,57%, sektor saham teknologi melemah 0,16%.
Saham BIRD naik 0,53% ke posisi Rp 1.900 per saham. Harga saham BIRD dibuka naik 20 poin ke posisi Rp 1.910 per saham. Saham BIRD berada di level tertinggi Rp 1.915 dan level terendah Rp 1.885 per saham. Total frekuensi perdagangan 678 kali dengan volume perdagangan 33.316 saham. Nilai transaksi Rp 6,3 miliar.
Sentimen IHSG
Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim menuturkan, kekhawatiran terhadap dampak ketidakpastian ekonomi dan meningkatnya intensitas ketegangan geopolitik masih menjadi sentimen negatif.
“Dari mancanegara, kecemasan Amerika Serikat (AS) akan ikut serta dalam perang antara Iran dan Israel telah menjadi faktor negatif selama pekan ini,” ujar dia seperti dikutip dari Antara.
Namun, kekhawatiran itu sedikit mereda setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan akan menunggu selama dua pekan sebelum memutuskan untuk ikut serta atau tidak berperang melawan Iran.
Trump akan menggunakan waktu dua pekan tersebut untuk keputusan penting lainnya, termasuk negosiasi tarif dan harapan bahwa Iran mau untuk kembali ke meja perundingan.
Dari kawasan Asia, Bank Sentral China (PBoC) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya tetap pada level 3 persen untuk Loan Prime Rate 1 tahun dan 3,5 persen untuk Loan Prime Rate 5 tahun.
Keputusan ini senada dengan The Fed dan Bank of England (BoE) yang cenderung berhati-hati dalam menurunkan suku bunga di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi dan geopolitik.
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham SSTM melonjak 34,12%
- Saham PTMR melonjak 34,08%
- Saham MTFN melonjak 33,33%
- Saham AGAR melonjak 24,77%
- Saham APEX melonjak 22,52%
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham MBSS merosot 15%
- Saham JATI merosot 14,94%
- Saham OBAT merosot 14,93%
- Saham IOTF merosot 14,53%
- Saham TAXI merosot 14,29%
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BBCA senilai Rp 3,9 triliun
- Saham BBRI senilai Rp 2 triliun
- Saham BMRI senilai Rp 1,5 triliun
- Saham BRMS senilai Rp 1,2 triliun
- Saham BBNI senilai Rp 733,1 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham BBCA tercatat 48.517 kali
- Saham BBRI tercatat 46.630 kali
- Saham ENRG tercatat 40.077 kali
- Saham ANTM tercatat 31.340 kali
- Saham BRMS tercatat 30.700 kali
Bursa Saham Asia Pasifik Bervariasi
Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Jumat, 20 Juni 2025. Bursa saham Asia Pasifik beragam setelah China mempertahankan suku bunga acuan.
Selain itu, investor memantau meningkatnya ketegangan Iran dan Israel. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kini tengah mempertimbangkan apakah akan mendukung militer Israel dan menyerang Teheran. Gedung Putih mengatakan ia akan membuat keputusan akhir dalam dua minggu ke depan. Demikian mengutip CNBC, Jumat, (20/6/2025).
Indeks Hang Seng di Hong Kong naik 1,26% ke posisi 23.530. Indeks CSI 300 di China ditutup mendatar ke possie 3.846,64 setelah Bank Sentral China diperkirakan pertahankan bunga acuan pinjaman 1 tahun di 3% dan suku bunga pinjaman lima tahun di 3,5%.
Indeks Nikkei 225 di Jepang ditutup 0,22% lebih rendah ke posisi 38.403,23. Indeks Topix melemah 0,75% dan ditutup ke posisi 2.771,26.
Tingkat inflasi inti negara tersebut naik menjadi 3,7% pada Mei, yang merupakan level tertinggi sejak Januari 2023. Metrik itu yang tidak termasuk biaya untuk makanan segar, lebih tinggid ari 3,6%. Ekonom prediksi sebelumnya berada di atas 3,5% pada April.
Di Korea Selatan, indeks Kospi naik 1,48% dan ditutup ke posisi 3.021,84, yang merupakan level tertinggi dalam 42 bulan setelah melewati posisi 3.000 untuk pertama kali dalam 42 bulan pada awal sesi perdagangan. Indeks Kosdaq naik 1,15% ke posisi 791,53.
Di Australia, indeks ASX 200 melemah 0,21% dan ditutup ke posisi 8.505,50. Indeks Nifty 50 naik 1,05%.