IHSG Hari Ini 1 September 2025 Melemah, Berikut Saham LQ45 Top Gainers

5 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Tekanan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berkurang hingga penutupan perdagangan sesi pertama, Senin (1/9/2025). IHSG merosot setelah terjadi aksi demo besar-besaran pada pekan lalu.

Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup turun 0,76% ke posisi 7.770,98. Indeks LQ45 susut 0,74% ke posisi 791,19. Sebagian besar indeks saham acuan memerah.

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 7.779,98 dan terendah 7.547,56. Sebanyak 549 saham melemah sehingga bebani IHSG. 158 saham menguat dan 99 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.520.132 kali dengan volume perdagangan 24,1 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 14,7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.459.

Dari 11 sektor saham, hanya empat saham yang menghijau. Sektor saham kesehatan naik 2,24%, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham industri bertambah 1,21%, sektor saham basic mendaki 0,67% dan sektor saham properti menanjak 0,19%.

Sementara itu, sektor saham transportasi melemah 1,69%, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham keuangan susut 1,57% dan sektor saham consumer siklikal merosot 0,95%.

Lalu sektor saham energi susut 0,78%, sektor saham consumer nonsiklikal terperosok 0,41%, sektor saham teknologi terpangkas 0,88%, sektor saham infrastruktur melemah 0,71%.

Gerak Saham pada Sesi Pertama

Harga saham BBCA ditutup melemah 0,93% ke posisi Rp 8.000 pada perdagangan sesi pertama.  Saham BBCA dibuka susut 425 poin ke posisi Rp 7.650 per saham. Saham BBCA berada di level tertinggi Rp 8.025 dan terendah Rp 7.600 per asham. Total frekuensi perdagangan 104.470 kali dengan volume perdagangan 3.365.757 saham. Nilai transaksi Rp 2,6 triliun.

Harga saham BBRI melemah 1,48% ke posisi Rp 3.990 per saham. Saham BBRI dibuka turun ke posisi Rp 3.930 dari penutupan sebelumnya Rp 4.050 per saham. Saham BBRI berada di level tertinggi Rp 4.010 dan terendah Rp 3.860 per saham. Totalf rekuensi perdagangan 35.803 kali dengan volume perdagangan 1.745.270 saham. Nilai transaksi Rp 687 miliar.

Harga saham BMRI melemah 1,48% ke posisi Rp 4.660 per saham. Saham BMRI dibuka turun ke posisi Rp 4.550 per saham dari penutupan sebelumnya Rp 4.730 per saham. Saham BMRI berada di level tertinggi Rp 4.670 dan terendah Rp 4.460 per saham. Total frekuensi perdagangan 38.386 kali dengan volume perdagangan 2.094.013 saham. Nilai transaksi Rp 956,9 miliar.

Harga saham BBNI susut 0,46% ke posisi Rp 4.360 per saham. Harga saham BBNI dibuka turun ke posisi Rp 4.170 per saham dari penutupan sebelumnya Rp 4.380 per saham. Saham BBNI berada di level tertinggi Rp 4.400 dan terendah Rp 4.150 per saham. Total frekuensi perdagangan 9.502 kali dengan volume perdagangan 482.085 saham. Nilai transaksi Rp 205,5 miliar.

Top Gainers-Losers

Saham-saham LQ45 yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham ANTM melonjak 6,91%
  • Saham AADI melonjak 3,26%
  • Saham INKP melonjak 2,29%
  • Saham SMGR melonjak 2,26%
  • Saham IBCP melonjak 2,23%

Saham-saham LQ45 yang masuk top losers antara lain:

  • Saham KLBF melemah 2,88%
  • Saham BRPT melemah 2,74%
  • Saham AMRT melemah 2,73%
  • Saham ARTO melemah 2,20%
  • Saham MBMA melemah 1,88%

Saham-saham LQ45 teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BBCA senilai Rp 2,6 triliun
  • Saham ANTM senilai Rp 1,3 triliun
  • Saham BMRI senilai Rp 956,9 miliar
  • Saham BBRI senilai Rp 687 miliar
  • Saham TLKM senilai Rp 263,5 miliar

Saham-saham LQ45 teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham BBCA tercatat 104.470 kali
  • Saham ANTM tercatat 73.031 kali
  • Saham BMRI tercatat 38.386 kali
  • Saham BBRI tercatat 35.803 kali
  • Saham ADRO tercatat 20.067 kali

Kata Analis

Analis PT MNC Sekuritas MNC Sekuritas, koreksi IHSG dibuka turun 3% dan dibebani saham emiten kapitalisasi besar. Hal ini cukup wajar mengingat sentimen dalam negeri setelah aksi penyampaian pendapat yang berakhir kurang kondusif dalam beberapa hari belakangan ini.

“Namun demikian, secara behavior dan psikologis trading sendiri dengan turun yang dalam akan cukup wajar terdapat rebound di dalamnya. Ditambah pagi ini juga muncul beberapa tokoh seperti Pak Airlangga ke bursa yang menyampaikan bahwa kondisi sudah mulai kondusif dan secara fundamental juga masih cukup baik,” kata Herditya saat dihubungi Liputan6.com.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |