IHSG Diprediksi Rawan Koreksi, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 20 Juni 2025

11 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat secara teknikal dalam jangka pendek. Namun, aksi ambil untung dapat mendorong IHSG koreksi.

Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman menuturkan, setelah IHSG koreksi tajam pada perdagangan Kamis, 19 Juni 2025, IHSG hari ini berpeluang untuk menguat secara teknikal dalam jangka pendek ke posisi 7.000-7.050.

“Tapi dapat dipergunakan untuk take profit karena IHSG masih berpeluang koreksi hingga 6.800 dalam beberapa waktu ke depan,” kata Fanny.

Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 6.900-6.950 dan level resistance 7.000-7.050 pada perdagangan Jumat pekan ini.

Sementara itu, Analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Tasrul Tanar dalam catatannya menyebutkan tekanan jual meningkat tetapi tren IHSG masih positif. Ia mengatakan, IHSG masih berada dalam tren naik moderat dengan slope 21,26 dan r-squred 0.806, yang menandakan arah kenaikan jangka pendek masih valid meski pasar tengah dilanda tekanan jual.

“Level support kritis berada di 6.959, hanya -0,14% dari posisi saat ini, menjadi batas penting untuk menguji kekuatan buyer. Sementara itu, resistance jangka pendek berada di 7.408 dan 7.090 atau sekitar 1,14% hingga 1,74% menajdi posisi target jangka pendek bila terjadi rebound teknikal,” kata dia.

Tasrul menilai, IHSG berpeluang menguat secara teknikal terutama jika level support 6.959 bertahan. “Namun, tetap perlu diwaspadai risiko breakdown bila tekanan jual berlanut. Critical level di 6.910,” ujar dia.

Rekomendasi Saham

Untuk rekomendasi saham hari ini, Fanny memilih saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Sentul City Tbk (BKSL), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), dan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN).

Sedangkan Tasrul memilih saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), dan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA).

Rekomendasi Teknikal dari BNI Sekuritas

Berikut rekomendasi teknikal dari BNI Sekuritas:

Trading Idea hari ini: BRMS, BKSL, PGEO, MEDC, PANI, dan AMMN

BRMS Spec Buy dengan area beli di 420-422, cutloss di bawah 418. Target dekat di 430-438.

BKSL Spec Buy dengan area beli di 131-134, cutloss di bawah 129. Target dekat di 137-139.

PGEO Spec Buy dengan area beli di 1.460-1.470, cutloss di bawah 1.435. Target dekat di 1.500-1.515.

MEDC Buy if Break 1.460, dengan target dekat di 1.490-1.515. Jika belum break 1.460, hindari dulu. 

PANI Spec Buy dengan area beli di 11.600-11.750, cutloss di bawah 11.500. Target dekat di 12.025-1.2325.

AMMN Spec Buy dengan area beli di 7.825-7.900, cutloss di bawah 78.00. Target dekat di 8.000-8.100.     

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Penutupan IHSG pada 19 Juni 2025

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada perdagangan Kamis, (19/6/2025). Koreksi IHSG terjadi di tengah seluruh sektor saham memerah dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah tembus 16.400.

Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup terperosok 1,96% ke posisi 6.968,63. Indeks LQ45 merosot 2,26% ke posisi 774,81. Seluruh indeks saham acuan tertekan.

Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.115,90 dan level terendah 6.935,01.

Sebanyak 571 saham melemah sehingga menekan IHSG. 92 saham menguat dan 139 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.453.228 saham dan volume perdagangan saham 24,9 miliar saham. Nilai transaksi Rp 14 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.400.

Seluruh sektor saham memerah sehingga menekan IHSG. Sektor saham transportasi dan basic pimpin koreksi dengan masing-masing turun 3,84% dan 3,75%.

Lalu sektor saham teknologi melemah 2%, sektor saham energi tergelincir 1,78%. Sektor saham industri merosot 1,6%, sektor saham consumer nonsiklikal susut 1,67%, sektor saham consumer siklikal terpangkas 1,54%, sektor saham kesehatan terpangkas 1,56%. Lalu sektor saham keuangan melemah 1,61%, sektor saham properti merosot 1,65%, dan sektor saham infrastruktur turun 1,44%.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |