Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan koreksi pada perdagangan Rabu (6/8/2025). IHSG hari ini akan menguji area 7.259-7.415.
IHSG menguat 0,68% ke posisi 7.515 dan disertai dengan munculnya volume pembelian pada perdagangan Selasa, 5 Agustus 2025.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pihaknya masih memperkirakan Posisi IHSG sedang berada pada bagian dari wave (iv) dari wave [c] sehingga IHSG masih rawan melanjutkan koreksi IHSG untuk menguji 7.259-7.415 dan menguji area support terdekatnya.
Herditya menuturkan, IHSG akan berada di level support 7.240,7.415 dan level resistance 7.675,7.758 pada perdagangan Rabu pekan ini.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyatakan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance 7.440-7.600 pada Rabu pekan ini.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), PT Surya Internusa Semesta Tbk (SSIA), dan PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA).
Sedangkan Herditya memilih saham PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN).
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) - Spec Buy
Saham AUTO menguat 0,94% ke 2.140 dan masih didominasi oleh volume pembelian, tetapi pergerakannya masih tertahan oleh Moving Average (MA) 200. "Selama masih mampu berada di atas 2.110 sebagai stoplossnya, posisi AUTO sedang berada pada awal wave [v] dari wave C," ujar dia.
Spec Buy: 2.120-2.140
Target Price: 2.210, 2.240
Stoploss: below 2.110
2.PT Bank Syariah Tbk (BRIS) - Buy on Weakness
Saham BRIS menguat 1,09% ke 2.780 dan masih didominasi oleh volume pembelian, penguatannya pun mampu menembus cluster MA20 dan MA200. "Kami perkirakan, posisi BRIS sedang berada di awal wave v dari wave (c)," kata Herditya.
Buy on Weakness: 2.750-2.780
Target Price: 2.830, 2.900
Stoploss: below 2.720
3.PT Ciputra Development Tbk (CTRA) - Buy on Weakness
Saham CTRA menguat 2,25% ke 910 dan disertai dengan munculnya volume pembelian. "Kami perkirakan posisi CTRA sedang berada pada bagian dari wave [c] dari wave B," kata dia
Buy on Weakness: 850-880
Target Price: 945, 1.005
Stoploss: below 830
4.PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) - Sell on Strength
Saham CPIN terkoreksi 2,08% ke 4.700 dan disertai dengan munculnya tekanan jual, namun koreksinya masih tertahan oleh MA200. Herditya menuturkan, pihaknya perkirakan, posisi CPIN saat ini sedang berada pada bagian dari wave [b] dari wave B, sehingga diperkirakan CPIN masih rawan terkoreksi ke rentang 4.360-4.640.
Sell on Strength: 4.740-4.800
Penutupan IHSG pada 5 Agustus 2025
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan Selasa (5/8/2025). Kenaikan IHSG terjadi di tengah rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2025.
Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup naik 0,68% ke posisi 7.515,18. Indeks LQ45 bertambah 1,07% ke posisi 796,21. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.546,94 dan level terendah 7.463,05. Sebanyak 330 saham melemah sehingga bebani IHSG. 274 saham menguat dan 200 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 2.010.567 kali dengan volume perdagangan 28,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 18,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran Rp 16.376.
Mayoritas sektor saham menghijau. Sektor saham consumer siklikal melonjak 3,72% dan catat penguatan terbesar. Diikuti sektor saham keuangan naik 1,32%, sektor saham properti menguat 1,11%. Lalu sektor saham teknologi mendaki 0,95%, sektor saham kesehatan menanjak 0,58%, sektor saham transportasi bertambah 0,29%, sektor saham consumer nonsiklikal naik 0,24%, dan sektor saham energi naik tipis 0,09%.
Sementara itu, sektor saham basic melemah 1,11%, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham industri merosot 0,25%, sektor saham infrastruktur susut 0,13%.