Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di dua arah pada pembukaan perdagangan Senin, (30/6/2025). IHSG hari ini dibuka menguat tetapi kemudian mengalami tekanan.
Mengutip data RTI, IHSG hari ini dibuka naik ke posisi 6.936,27 dari penutupan sebelumnya 6.897,40. Pada pukul 09.16 WIB, indeks saham bergerak melemah tipis 0,04 persen ke posisi 6.896,95. Indeks LQ45 menguat tipis 0,07% ke posisi 771,44. Seluruh indeks saham acuan menghijau.
Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.937,88 dan level terendah 6.876,25. Sebanyak 299 saham menghijau tetapi tak mampu mengangkat IHSG. Selain itu, 173 saham terbakar dan 174 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 179.219 kali dengan volume perdagangan 2,5 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 1,8 triliun.
Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.145.
Sebagian besar sektor saham menghijau pada pembukaan perdagangan hari ini. Hanya sektor keuangan yang melemah dengan turun 0,05%.
Sektor saham cyclical naik 1,20%, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham infrastruktur menguat 1,09% dan Sektor saham dasar naik 1,06%.
IHSG Diprediksi Melemah
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi rawan koreksi perdagangan Senin (30/6/2025). IHSG akan menguji posisi 6.783-6.813.
IHSG naik 0,96% ke posisi 6.897 dan disertai dengan munculnya volume pembelian pada perdagangan Kamis, 26 Juni 2025.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pihaknya masih memprediksi posisi IHSG hari ini sedang berada pada bagian dari wave (b) dari wave B, sehingga IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya.
Ia mengatakan, dalam jangka pendek, IHSG akan menguj 6.783-6.813. “Namun demikian, waspadai akan ada lanjutan koreksi yang cukup dalam pada rentang area 6.561-6.721,” ujar dia dalam catatannya.
Ia mengatakan, IHSG akan bergerak di level support 6.752,6.632 dan level resistance 6.914,6.994.
Herditya mengatakan, sejumlah sentimen akan pengaruhi IHSG. Pertama, investor masih mencermati perkembangan dan kondisi konflik Timur Tengah. Kedua,ada rilis data manufaktur China. Ketiga, rilis data neraca dagang dan inflasi Indonesia. “Keempat pergerakan harga komoditas dunia seperti minyak mentah dan emas yang diperkirakan rawan melanjutkan pelemahannya,” ujar dia.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebukatn, IHSG berpotensi melemah terbatas dengan level support dan level resistance di 6.810-6.960.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas juga menyebutkan secara data ekonomi akan mengalami tekanan jauh lebih besar karena ada data ketenagakerjaan. “Apabila data perekonomian lebih buruk dari kelihatannya, IHSG dan pasar global berpotensi untuk mengalami penurunan sedangkan pasar obligasi masih berpotensi untuk kembali naik,” demikian seperti dikutip.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA).
Sedangkan dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS).