ICBP Bagi Dividen Tunai Rp 250 per Saham

5 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) menyetujui pembagian dividen tunai final sebesar Rp250 per saham untuk tahun buku 2024.

Keputusan tersebut diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Jumat, 20 Juni 2025. Total dividen yang akan dibagikan mencapai Rp2,915 triliun.

Dividen ini berasal dari laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp7,079 triliun. Selain digunakan untuk pembagian dividen, sebesar Rp5 triliun dari laba tersebut juga disisihkan sebagai dana cadangan Perseroan. Sisa laba yang belum dialokasikan akan dicatat sebagai saldo laba ditahan yang belum ditentukan penggunaannya.

"Ditetapkan dan dibagikan sebagai dividen tunai untuk tahun buku 2024 sebesar Rp250 per lembar saham atau seluruhnya berjumlah Rp2.915.477.000.000,” mengutip hasil RUPS Indoffod CBP Sukses Makmur Tbk, Jumat (20/6/2025).

ICBP Cetak Penjualan Rp 72,60 Triliun pada 2024

Perseroan mencatat pertumbuhan penjualan dan laba sepanjang 2024. Pertumbuhan penjualan Perseroan didorong kenaikan volume, perbaikan produktivitas dan efisiensi.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu, 26 Maret 2025, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk mencatat penjualan Rp 72,60 triliun, naik 7 persen dari 2023 sebesar Rp 67,91 triliun.

Kenaikan pendapatan itu mendorong laba Perseroan. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 1,2 persen menjadi Rp 7,07 triliun pada 2024 dari 2023 sebesar Rp 6,99 triliun. Laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp 607 pada 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 599.

Kinerja 2024

Direktur Utama dan Chief Executive Officer ICBP, Anthoni Salim menuturkan, di tengah situasi yang penuh tantangan pada 2024 di mana daya beli masyarakat masih terdampak oleh kenaikan berbagai kebutuhan pokok, Perseroan menutup 2024 dengan baik.

"Penjualan dan EBIT tumbuh terutama didorong oleh kenaikan volume dan perbaikan produktivitas dan efisiensi,” ujar Anthoni seperti dikutip dari keterangan resmi.

Ia mengatakan, memasuki 2025, ketidakpastian global dan perubahan kondisi ekonomi akan terus berdampak pada dunia usaha.

"Guna menghadapi kondisi tersebut, kami akan terus mendorong pertumbuhan penjualan da volume ICBP, serta mempertahankan tingkat profitabilitas dan neraca keuangan yang sehat,” ujar Anthoni.

Beban pokok penjualan naik 6,8 persen menjadi Rp 45,70 triliun pada 2024. Pada 2023, beban pokok penjualan tercatat Rp 42,78 triliun. Meski beban pokok penjualan naik, Perseroan mencatat laba bruto tumbuh 7,03 persen menjadi Rp 26,89 triliun pada 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 25,12 triliun.

Aset Perseroan

Selain itu, laba usaha naik 13,43 persen menjadi Rp 16,32 triliun pada 2024 dari 2023 sebesar Rp 14,38 triliun. Marjin laba usaha meningkat menjadi 22,5 persen dari 21,2 persen.

Dengan tidak memperhitungkan akun non-recurring dan selisih kurs, core profit yang mencerminkan kinerja operasional Perseroan naik 12 persen menjadi Rp 10,41 triliun dari Rp 9,27 triliun.

Total ekuitas tercatat Rp 67,04 triliun pada 2024, naik 7,9 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 62,10 triliun. Liabilitas bertambah 3,2 persen menjadi Rp 58,99 triliun dari 2023 sebesar Rp 57,16 triliun.

Aset Perseroan tumbuh 5,6 persen menjadi Rp 126,04 triliun pada 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 119,26 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 25,29 triliun pada 2024 dari 2023 sebesar Rp 19,35 triliun.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |