Gempa Bumi M4,8 Guncang Jayapura Papua, Begini Analisa Badan Geologi

1 day ago 16

Liputan6.com, Bandung - Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menerbitkan kajian cepat gempa bumi di laut berkekuatan M4,8 pada kedalaman 14 km terletak 83 km Barat Laut Kabupaten Jayapura, Papua, Kamis pagi (29/5/2025), pukul 06.36.27 WIB.

Menurut Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, berdasarkan mekanisme fokal, posisi pusat, dan kedalamannya, gempa Jayapura ini memiliki mekanisme patahan oblique mengiri dengan komponen naik, berarah relatif barat daya-timur laut.

"Patahan ini merupakan bagian dari sistem transformasi mendatar mengiri, sebagai konsekuensi dari kompresi maksimum berarah utara-selatan yang dihasilkan dari pertemuan Lempeng Pasifik dan Lempeng Australia," ujar Wafid, Bandung, Kamis (29/5/2025).

Wafid mengatakan lokasi terdekat dengan pusat gempa bumi adalah Jayapura. Daerah ini pada umumnya tersusun oleh morfologi sebagian besar perbukitan bergelombang. Jayapura sebagian besar tersusun oleh batuan kuarter berupa batuan sedimen.

Menurut data Badan Geologi, daerah tersebut tersusun oleh tanah lunak (kelas E), tanah sedang (kelas D), dan tanah sangat padat dan batuan lunak (kelas C).

"Kejadian gempa bumi ini diperkirakan tidak mengakibatkan terbentuknya sesar permukaan dan bahaya ikutan seperti retakan tanah, penurunan tanah, likuefaksi dan gerakan tanah," jelas Wafid.

Wafid menyebutkan bangunan di wilayah kawasan rawan bencana gempa tinggi diharapkan dapat mengikuti kaidah bangunan tahan gempa bumi guna menghindari risiko kerusakan, serta dilengkapi dengan jalur evakuasi.

Masyarakat setempat diimbau Wafid untuk tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

"Tetap mewaspadai dengan kejadian gempa bumi susulan dan jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami," kata Wafid.

Pengurangan Risiko Bencana

Wafid menegaskan perlu peningkatakan upaya pengurangan risiko bencana, melalui upaya mitigasi struktural dan non struktural di wilayah setempat.

Gempa bumi ini terekam pula oleh dua stasiun geologi luar negeri yakni Amerika Serikat dan Jerman. Menurut informasi dari The United States Geological Survey (USGS) Amerika Serikat, pusat gempa berada pada koordinat 1.876°LS dan 139.990°BT dengan magnitudo M4.9 pada kedalaman 11.9 km.

Sedangkan, dari data GeoForschungsZentrum (GFZ) Jerman, menunjukkan bahwa pusat gempa berada pada koordinat 139.82°BT dan 2.02°LS magnitudo M5.0 pada kedalaman 10 km.

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa bumi terletak di laut, 83 km Barat Laut Kabupaten Jayapura, Papua.

Gempa bumi terletak pada koordinat 1.97°LS dan 139.96°BT, dengan magnitudo M4.8 dan kedalaman 14 km.

Penjelasan BMKG

Dilansir kanal Regional, Liputan6, gempa magnitudo 5,0 mengguncang wilayah Kabupaten Jayapura Papua, Kamis pagi (29/5/2025), pukul 06.36.27 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa Kabupaten Jayapura ini memiliki parameter update dengan magnitudo M4,8.

Episenter gempa terletak pada koordinat 1,97° LS ; 139,36° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 83 Km arah Barat Laut Kabupaten Jayapura, Papua pada kedalaman 14 km.

Direktur Gempa dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas penyesaran bawah laut.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar (strike-slip)," katanya.

Berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa Kabupaten Jayapura ini menimbulkan guncangan di daerah Bonggo Timur, Sarmi dengan skala intensitas III - IV MMI, daerah Demta, Jayapura dengan skala intensitas III MMI, dan daerah Yokari, Jayapura dengan skala intensitas III MMI.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami," katanya.

Antisipasi Gempa Bumi

Dilansir Liputan6, Jika Anda berada dalam situasi guncangan akibat gempa, berikut adalah beberapa hal yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi:

Sebelum Terjadi Gempa:

•⁠ ⁠Untuk memastikan keamanan tempat tinggal Anda, pastikan bahwa struktur dan letak rumahdapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Lakukan evaluasi dan renovasi ulang terhadap struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.

•⁠ ⁠Penting untuk mengenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

•⁠ ⁠Mempelajari manfaat P3K dan alat pemadam kebakaran.

•⁠ ⁠Pastikan selalu menyiapkan nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.

•⁠ ⁠Atur perabotan di rumah Anda agar menempel kuat pada dinding. Hal itu disarankan agar benda tersebut tak mudah jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi.

•⁠ ⁠Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempa terjadi

•⁠ ⁠Untuk barang yang mudah terbakar, baiknya disimpan pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

•⁠ ⁠Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

•⁠ ⁠Pastikan Anda selalu siap dengan alat-alat penting seperti Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

Saat Terjadi Gempa

Saat Terjadi Gempa:

•⁠ ⁠Ketika Anda merasakan gempa dan sedang berada dalam bangunan, lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan. Jika memungkinkan, lari ke luar gedung untuk mencari tempat berlindung yang lebih aman.

•⁠ ⁠Jika berada di luar bangunan atau area terbuka, hindari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, dan pohon. Perhatikan juga tempat Anda berdiri, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

•⁠ ⁠Jika gempa terjadi ketika Anda sedang mengendarai mobil, segera keluar, turun dan menjauh dari mobil. Hindari juga kendaraan Anda jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

•⁠ ⁠Jika gempa terjadi ketika Anda berada di area pantai, jauhi pantai dan cari medan yang tinggi untuk menghindari bahaya tsunami.

•⁠ ⁠Jika Anda tinggal di daerah pegunungan, apabila terjadi gempa bumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

Setelah Terjadi Gempa:

•⁠ ⁠Jika gempa terjadi ketika Anda berada di dalam bangunan, keluar dari bangunan tersebut dengan tertib. Tidak disarankan untuk keluar melalui tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa. Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K, telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau orang disekitar Anda.

•⁠ ⁠Setelah terjadi gempa, segera periksa lingkungan sekitar Anda. Pastikan tidak terjadi kebakaran. Selain itu, disarankan juga untuk memeriksa aliran dan pipa air, untuk menghindari hal-hal yang membahayakan.

•⁠ ⁠Hindari bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

•⁠ ⁠Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, guna menghindari bahaya susulan.

•⁠ ⁠Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio untuk mencari informasi apabila terjadi gempa susulan. Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak diketahui jelas sumbernya.

•⁠ ⁠Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

•⁠ ⁠Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |