Liputan6.com, Jakarta - PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) mendapatkan persetujuan pemegang saham untuk menggelar penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Kamis, 26 Juni 2025.
"Agenda untuk melakukan PMTHMETD dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2.482.123.025 saham atau 10% dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor pada Perseroan dan melakukan perubahan Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan perubahan struktur permodalan dalam rangka PMTHMETD telah disetujui oleh mayoritas pemegang saham,” demikian seperti dikutip dari keterangan resmi, Sabtu (28/6/2025).
Adapun dana hasil private placement ini akan dipakai untuk mendanai keperluan belanja modal dan modal kerja blok minyak KKS Malacca Strait di Riau, Sumatera. di mana sebesar 70% akan dialokasikan untuk kegiatan pemboran. Kemudian 30% untuk modal kerja yang mencakup pembiayaan pengadaan barang dan jasa selain yang terkait langsung dengan kegiatan pemboran.
Selain itu, kinerja keuangan Perseroan pada 2024 termasuk agenda yang disetujui dalam RUPS. Berdasarkan laporan keuangan periode 2024, EMP menunjukan kinerja 2024 yang semakin membaik dari 2023. Produksi minyak terus menunjukan pertumbuhan yang stabil.
Adapun harga jual minyak dan gas tetap konsisten masing-masing di atas USD 79 dan USD 6,5. Oleh karenanya, EMP berhasil membukukan kenaikan penjualan bersih, EBITDA, dan laba bersih masing-masing sebesar 11%, 5%, dan 10% dari 2023 ke 2024. Secara keseluruhan Perusahaan membukukan penjualan bersih sebesar USD 467 juta, EBITDA sebesar USD 278 juta dan laba bersih sebesar USD 75 juta untuk periode yang berakhir 31 Desember 2024.
Selain mengembangkan bisnisnya secara organik melalui aset-asetnya saat ini, EMP juga melakukan beberapa akuisisi atas set-aset migas yang sudah berproduksi di tahun 2024. EMP mengakuisisi beberapa blok migas yang telah berproduksi seperti blok minyak Siak & Kampar di Riau, dan blok gas Sengkang di Sulawesi Selatan.
Minta Restu Private Placement
Sebelumnya, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) mengumumkan rencana penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement. Dalam aksi tersebut, perseroan mengeluarkan sebanyak-banyaknya 2.482.123.025 saham.
Jumlah saham yang dikeluarkan itu sebanyak-banyaknya setara 10 persen dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan. Selanjutnya, perseroan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 26 Juni 2025 untuk meminta restu pemegang saham mengenai rencana aksi ini.
"Dengan adanya sejumlah Saham Baru yang dikeluarkan dalam rangka PMTHMETD, pemegang saham Perseroan akan mengalami dilusi kepemilikan saham secara proporsional yaitu sebanyak-banyaknya 9,091%," ungkap manajemen PT Energi Mega Persada Tbk dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (21/5/2025).
Dana hasil private placement akan digunakan untuk kebutuhan belanja modal perseroan maupun entitas anak dalam rangka pengembangan perseroan dan entitas anak. Perseroan dapat melakukan penyesuaian penggunaan dana sesuai dengan kebutuhan aktual Perseroan dan atau entitas anak Perseroan.
Setelah private placement, struktur permodalan Perseroan menjadi lebih kuat dan mendukung kegiatan usaha serta pengembangan usaha atau bisnis Perseroan dan atau entitas anak Perseroan yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai tambah bagi para pemegang saham Perseroan
"Secara umum, pelaksanaan rencana PMTHMETD akan memberikan dampak secara langsung terhadap struktur permodalan dan likuiditas Perseroan, sehingga memberikan tambahan dana bagi Perseroan untuk mendukung kegiatan usaha serta pengembangan usaha bisnis Perseroan dan atau entitas anak Perseroan," ungkap manajemen.
Sesudah PMTHMETD, total aset dan total ekuitas Perseroan akan mengalami peningkatan masing-masing sebesar 2,10% dan 4,94% yang bersumber dari dana yang diperoleh dari pelaksanaan PMTHMETD.
Kandungan Minyak Bumi
Perseroan sebelumnya menyampaikan bahwa anak usahanya, EMP Bentu Limited, yang merupakan operator dan pengendali 100% kepemilikan di Kontrak Kerja Sama Wilayah Kerja (KKS WK) Bentu, berhasil menemukan kandungan minyak bumi di tempat (oil in place). Perkiraan jumlah kandungan awal sebesar 20 juta barel dari Lapangan Central East Napuh (CEN) Deep South yang terdiri dari 2 (dua) lapisan reservoir batupasir pada Formasi Lakat dengan total ketebalan 43 kaki.
Temuan kandungan minyak tersebut berasal dari Sumur Eksplorasi Central East Napuh 02 Deep Well (CEN-02) yang telah selesai di bor pada April 2025 dengan total kedalaman 4.647 kaki.
KKS WK Bentu terletak di Riau, Sumatera, merupakan aset yang produksi utamanya adalah gas, dengan cadangan dan sumber daya kontingen (2P + 2C) sebesar 375,6 miliar kaki kubik gas per 1 Januari 2025, serta target produksi sebesar 93 juta kaki kubik gas per hari dalam tahun yang sama.
Berdasarkan data geologi, geofisika, dan reservoir yang tersedia, temuan minyak bumi ini berpotensi memberikan tambahan produksi sebesar 1.500–2.500 barel minyak per hari dari proyek pengembangan menyeluruh terhadap Lapangan CEN . Hal ini akan tercapai melalui implementasi 11 sumur pengembangan yang telah direncanakan.
Direktur Utama Energi Mega Persada, Syailendra S. Bakrie mengatakan, penemuan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan eksplorasi KKS WK Bentu yang sebelumnya pada sumur CEN-01, EMP mendapatkan temuan gas di tempat (gas in place) sekitar 126 miliar kaki kubik. EMP akan melakukan aktivitas eksplorasi dan pengembangan blok KKS WK Bentu secara aktif dalam rangka meningkatkan jumlah cadangan dan produksi Perusahaan.
"Kami yakin bahwa peningkatan produksi yang diharapkan dari penemuan ini akan mendukung inisiatif Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan produksi minyak dan gas nasional serta berkontribusi terhadap tujuan negara untuk mencapai kemandirian energi," kata dia.