Liputan6.com, Jakarta - Emiten cat milik pengusaha besar Hermanto Tanoko, PT Avia Avian Tbk (AVIA) melalui anak perusahaan PT Tirtakencana Tatawarna, target membuka 6 Pusat distribusi baru di 2025.
Dengan demikian AVIA melalui anak usaha distributor cat miliknya tersebut akan memiliki 145 pusat distribusi yang tersebar hingga ke seluruh pelosok Indonesia.
Adapun pada awal Agustus 2025 ini, sebanyak 2 pusat distribusi baru AVIA yang berlokasi di Tangerang dan Malang siap beroperasi.
"Tanggal 1 Agustus 2025, kami membuka 2 pusat distribusi sekaligus. Lokasinya di Tangerang Selatan dan Malang Selatan. Kedua pusat distribusi yang baru ini adalah pecahan dari pusat distribusi sebelumnya, karena kami melihat besarnya potensi di Tangerang dan Malang," ujar Finance Director PT Tirtakencana Tatawarna Johnny Lukas dikutip dari keterbukaan informasi, Rabu (6/8/2025).
Sementara Sales Director PT Tirtakencana Tatawarna Rudy Susanto mengutarakan, penambahan pusat distribusi Avian Brands bertujuan untuk mengembangkan cakupan wilayah di setiap daerah di Indonesia.
Dengan jaringan distribusi yang terus meluas, ia meyakini Avian Brands dapat mempertahankan prestasi sebagai pemimpin cat dekoratif nomor 1 di Indonesia.
"Beberapa tahun belakangan ini, kami menargetkan kota, kabupaten, ataupun kecamatan yang sekiranya sulit dijangkau untuk pemerataan produk. Kami ingin memastikan dimanapun dan kapanpun produk kami dibutuhkan, konsumen bisa dengan segera mendapatkannya," kata Rudy.
Kinerja Semester I 2025
Sebelumnya, PT Avia Avian Tbk atau Avian Brands (AVIA) kembali melanjutkan tren pertumbuhan positif pada kuartal kedua tahun ini. Penjualan konsolidasi meningkat sebesar 8,8% secara year-on-year, didorong oleh pertumbuhan di kedua segmen utama, solusi arsitektur dan barang dagangan.
Volume penjualan pada segmen solusi arsitektur (cat dekoratif) tumbuh double-digit sebesar 10,4%. Kinerja positif di kuartal kedua ini turut mendorong pertumbuhan sepanjang paruh pertama 2025, dengan total penjualan naik 7,3% mencapai Rp 3,88 triliun.
Selama periode tersebut, margin keuntungan tetap terjaga dengan stabil, dengan marjin laba kotor sebesar 43,1%, margin EBITDA 25,6%, dan marjin laba bersih mencapai 20,1%.
Melansir laporan keuangan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (31/7/2025). AVIA membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp781,6 miliar. Meski turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp808,1 miliar.
Selama semester pertama, Avian Brands terus menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan inovasi berkualitas dengan meluncurkan lima produk baru, termasuk dua inovasi terkini yang diluncurkan pada awal bulan Juni, No Drop Cat Dasar Anti Bocor di segmen pelapis anti bocor dan Avian Epoxy Filler untuk segmen otomotif.
Langkah Strategis
Langkah strategis ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Perseroan dalam memperkuat pertumbuhan jangka panjang melalui investasi konsisten di bidang Riset, Pengembangan, dan Inovasi (RDI).
Tim RDI Avian Brands secara proaktif mengidentifikasi kebutuhan pasar yang terus berkembang, serta menciptakan solusi inovatif yang memperkaya portofolio produk Perseroan.
"Kami percaya inovasi adalah fondasi utama dalam mempertahankan daya saing dan memperluas pangsa pasar, terutama di tengah tantangan ekonomi,” ujar Kepala Hubungan Investor Avian Brands, Andreas Hadikrisno dalam keterangan resmi, Kamis (31/7/2025).
Di balik inovasi produk ini, Avian Brands ditopang oleh jaringan distribusi yang berskala nasional dan terintegrasi. Dengan 125 pusat distribusi milik sendiri yang tersebar dari Sabang hingga Merauke, Perseroan melayani lebih dari 58.000 toko bangunan di seluruh Indonesia. Jaringan distribusi ini menjadi keunggulan kompetitif Avian Brands. Salah satu buktinya adalah capaian 90% layanan 1-day delivery yang mampu menjangkau toko-toko bangunan dalam radius 50 km dari pusat distribusi.
Terlepas dari tekanan ekonomi yang berkelanjutan, Avian Brands tetap optimis. Bagi Perseroan, kondisi pasar yang melemah bukan alasan untuk stagnan, melainkan peluang untuk mengakselerasi pertumbuhan dan memperkuat posisi sebagai pemimpin pasar.
“Saat pasar melambat, kami melihat kesempatan untuk merebut pangsa dari kompetitor. Fokus kami adalah tetap agile dan responsif dalam memenuhi kebutuhan konsumen,” tambah Andreas.
Dengan strategi inovatif dan dukungan infrastruktur distribusi yang kuat, Avian Brands terus memperkuat reputasinya sebagai pelopor di industri cat dekoratif di Indonesia.
Buyback Saham
Sebelumnya, PT Avia Avian Tbk (AVIA) kembali melanjutkan program pembelian kembali saham (buyback). Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar di Surabaya, pemegang saham menyetujui alokasi dana sebesar Rp1 triliun untuk buyback lanjutan.
Langkah ini menjadi sinyal kuat dari manajemen AVIA memiliki fundamental bisnis yang solid dan prospek jangka panjang yang menjanjikan. Buyback juga diyakini sebagai upaya perusahaan untuk meningkatkan kepercayaan pasar terhadap saham AVIA.
Head of Investor Relations Avian, Andreas Timothy Hadikrisno mengatakan pelaksanaan buyback tambahan ini mencerminkan keyakinan manajemen terhadap fundamental bisnis dan prospek jangka panjang Avian Brands, serta diharapkan dapat semakin meningkatkan kepercayaan investor.
“Pelaksanaan buyback mencerminkan keyakinan kami terhadap kekuatan bisnis Avian Brands serta komitmen untuk terus memberikan nilai maksimal kepada pemegang saham,” kata Andreas dalam keterangan resmi, Kamis (10/4/2025).
Program buyback ini bukan yang pertama. Sebelumnya, AVIA telah menyelesaikan program pembelian kembali saham yang dimulai pada Desember 2023 dan rampung pada Februari 2025.
Laba Bruto
Dalam periode tersebut, perusahaan berhasil membeli kembali hingga 1,425 miliar lembar saham, dengan nilai total mencapai Rp1 triliun, sesuai dengan batas maksimal yang ditetapkan.
Sepanjang 2024 perseroan membukukan pertumbuhan positif, baik dari sisi pendapatan maupun laba. Hingga 31 Desember 2024, AVIA berhasil membukukan laba Rp 1,66 triliun, naik 1,35 persen dibandingkan laba tahun buku 2023 yang tercatat sebesar Rp 1,64 triliun.
Pertumbuhan laba ini sejalan dengan penjualan yang tumbuh 6,48 persen menjadi Rp 7,47 triliun pada 2024 dari Rp 7,02 triliun pada 2023. Bersamaan dengan itu, beban pokok penjualan naik menjadi Rp 4,13 triliun dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 3,83 triliun.
Perseroan membukukan laba bruto Rp 3,34 triliun pada tahun buku 2024, masih naik jika dibandingkan laba bruto 2023 yang tercatat sebesar Rp 3,18 triliun. Pada periode ini, perseroan membukukan beban usaha Rp 1,57 triliun. Alhasil, diperoleh laba usaha Rp 1,77 triliun untuk tahun buku 2024.
Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (27/2/2025), perseroan membukukan pendapatan keuangan sebesar Rp 285,1 miliar, beban keuangan Rp 2,54 miliar, dan bagian atas laba bersih ventura bersama sebesar Rp 2,67 miliar. Serta, pendapatan lain-lain bersih tercatat sebesar Rp 14,26 miliar.