Liputan6.com, Solo - Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), menegaskan bahwa dirinya tidak memberikan dukungan kepada calon manapun dalam kontestasi pemilihan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Ia juga menolak jika namanya dikaitkan dengan Amran Sulaiman, sosok yang disebut-sebut sebagai calon kuat dalam bursa ketua umum partai berlambang Kakbah tersebut.
"Ya semua nama baik dan itu urusan internal PPP," ujar Jokowi sambil tersenyum saat dimintai tanggapan terkait kandidat Ketua Umum PPP di kediaman pribadinya di Solo, Rabu (28/5/2025).
Diketahui, Menteri Pertanian Amran Sulaiman masuk dalam bursa calon kuat Ketua Umum PPP. Bahkan, Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, M. Romahurmuziy atau Rommy, menyebut bahwa nama Amran mencuat atas usulan dari mantan Presiden Jokowi.
Semua Calon Baik
Menanggapi hal tersebut, Jokowi kembali menegaskan bahwa dirinya tidak memihak pada salah satu kandidat. Ia menilai semua calon memiliki kualitas yang baik dan layak untuk maju menggantikan Mardiono sebagai Ketua Umum PPP.
"Semua baik, semua calon baik," ucap Jokowi.
Ketika kembali ditanya mengenai keterlibatannya dalam pengusulan nama Amran, Jokowi menolak berkomentar lebih jauh dan menegaskan bahwa hal itu merupakan urusan internal partai.
"Semuanya (calon) baik. Ya itu internal PPP jangan ditanyakan ke saya. Semuanya saya dukung," tegasnya.
Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), M. Romahurmuziy atau akrab disapa Rommy, mengungkap bahwa dirinya menjadi sosok di balik dorongan agar Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman maju sebagai calon Ketua Umum PPP pada muktamar yang akan digelar September 2025.
Disebut Usulan Jokowi
Rommy menyebut, nama Menteri Pertanian Amran Sulaiman mulai menguat setelah melalui diskusi panjang, termasuk dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Diskusi dengan Pak Jokowi, termasuk saat di Solo, menjadi salah satu alasan mengapa nama Pak Amran semakin difokuskan. Karena Pak Jokowi tahu persis kualitas dan totalitas Pak Amran jika diberikan amanah,” ujar Rommy kepada wartawan, Senin (26/5/2025).
Tak hanya Andi Amran, Rommy mengaku telah mencoba membujuk sejumlah tokoh nasional untuk memimpin PPP. Menurutnya, PPP butuh figur yang kuat secara ketokohan sekaligus memiliki kekuatan logistik untuk kembali merebut kursi di Senayan pada Pemilu 2029 mendatang.
“Nama-nama yang sempat saya dekati antara lain Pak Sandiaga Uno, Gus Ipul, Pak Dudung Abdurachman, Pak Marzuki Alie, Pak Agus Suparmanto, sampai Mas Anies Baswedan yang saya bujuk pada akhir Desember 2024 lalu,” ungkapnya.
Rommy mengatakan, pendekatan terhadap Andi Amran dilakukan secara intens. Ia bahkan harus menyambangi langsung ke kediaman Amran di Makassar untuk meyakinkannya.
“Sampai saat ini pun, Pak Amran masih dalam posisi wait and see. Ini murni karena beban kerja beliau yang besar sebagai tulang punggung program kedaulatan pangan nasional,” ujarnya.