Cermati Rekomendasi Saham Hari Ini 23 Oktober 2025, Ada ADRO hingga MDKA

1 day ago 12

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat terbatas dan menimbulkan koreksi pada perdagangan Kamis, (23/10/2025). IHSG berpeluang ke 8.033-8.120.

IHSG merosot 1,04% ke posisi 8.152 dan muncul adanya tekanan jual, area koreksi terdekat yang disampaikan sudah tercapai.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, best case pada label merah, di mana IHSG saat ini berada di awal wave [iii] dari wave 5, sehingga IHSG akan menguji 8.228-8.365.

“Namun, waspadai akan penguatan terbatas dari IHSG dan menimbulkan koreksi ke area 8.033-8.120,” kata Herditya dalam catatannya.

Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 8.107,8.022 dan level resistance 8.250,8.288 pada perdagangan Kamis pekan ini.

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi melemah terbatas dengan level support dan level resistance 8.020-8.270 pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

Rekomendasi Saham

Untuk rekomendasi saham hari ini, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN).

Sedangkan Herditya memilih saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Alamtri Resources Tbk (ADRO) - Buy on Weakness

Saham ADRO terkoreksi 1,66% ke 1.775 dan disertai dengan munculnya tekanan jual. “Kami perkirakan, posisi ADRO saat ini berada pada bagian dari wave [c] dari wave A,” ujar Herditya.

Buy on Weakness: 1.735-1.770

Target Price: 1.850, 1.905

Stoploss: below 1.705

Promosi 1

Rekomendasi Teknikal

2.PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) - Buy on Weakness

Saham AKRA terkoreksi 3,10% ke 1.095 dan disertai dengan munculnya tekanan jual. “Kami perkirakan, pergerakan AKRA saat ini sedang berada pada bagian awal dari wave v dari wave (c) dari wave [y],” kata dia.

Buy on Weakness: 995-1.030

Target Price: 1.190, 1.235

Stoploss: below 980

3.PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) - Buy on Weakness

Saham KLBF terkoreksi 3,28% ke 1.180 dan masih didominasi oleh tekanan jual. “Saat ini, kami perkirakan posisi KLBF berada pada bagian dari wave [iv] dari wave 1,” kata dia.

Buy on Weakness: 1.140-1.165

Target Price: 1.255, 1.285

Stoploss: below 1.115

4.PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) - Spec Buy

Saham MDKA terkoreksi 4,22% ke 2.270 dan disertai dengan munculnya tekanan jual, tetapi koreksinya masih mampu ditahan oleh MA20. “Selama masih mampu bertahan di atas 2.240 sebagai stoplossnya, posisi MDKA berada pada bagian awal wave v dari wave (c) dari wave [b],” ujar dia.

Spec Buy: 2.250-2.270

Target Price: 2.420, 2.500

Stoploss: below 2.240

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Penutupan IHSG pada 22 Oktober 2025

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada perdagangan saham Rabu (22/10/2025). Koreksi IHSG terjadi usai Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan 4,75%.

Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup merosot 1,04% ke posisi 8.152,55. Indeks saham LQ4 terpangkas 1,66% ke posisi 806,29. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 8.261,84 dan level terendah 8.141,98. Sebanyak 349 saham melemah sehingga bebani IHSG. 321 saham menguat dan 139 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 2.442.028 kali dengan volume perdagangan 29,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 23,1 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.580.

Dari 11 sektor saham, empat sektor saham menghijau. Sektor saham properti bertambah 3%. Disusul sektor saham industri menguat 1,76%, sektor saham consumer nonsiklikal naik 1,53% dan sektor saham consumer siklikal melesat 0,39%.

Sektor Saham

Sementara itu, sektor saham basic merosot 2,72%, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham teknologi terpangkas 2,66%. Sektor saham energi melemah 0,15%, sektor saham kesehatan melemah 1,56%, sektor saham keuangan tergelincir 0,92%. Kemudian sektor saham infrastruktur susut 0,88% dan sektor saham transportasi terpangkas 0,97%.

Dalam kajian tim riset Philip Sekuritas Indonesia menyebutkan, fokus investor akan tertuju pada rilis data Consumer Price Index (CPI) Amerika Serikat (AS) pada Jumat, 24 Oktober 2025.

Dari mancanegara, data CPI AS diperkirakan memperlihatkan inflasi utama di AS naik sebesar 0,4 persen month-to-month (mtm) atau 3,1 persen year-on-year (yoy) pada September 2025. Inflasi Inti AS diramalkan naik 0,3 persen (mtm) atau 3,1 persen (yoy).

Data CPI AS akan menjadi salah satu rujukan bagi bank sentral AS The Fed dalam memutuskan kebijakan terkait suku bunga acuannya.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |