Liputan6.com, Jakarta - Coinbase menjadi perusahaan dengan saha berkinerja terbaik di bursa S&P 500 sepanjang Juni 2025.
Melansir CNBC International, Sabtu (28/6/2025) kuatnya kinerja saham Coinbase didorong oleh pembaruan regulasi kripto yang positif, peluncuran produk, dan, masuknya Coinbase ke dalam indeks saham acuan pada akhir Mei 2025.
Kinerja positif bursa kripto di S&P 500 dimulai dari titik terendah pasar saham pada 8 April 2025, saat pengumuman tarif awal Presiden AS Donald Trump yang mendorong nilai sejumlah saham anjlok.
Sejak saat itu saham ini menguat hingga pada Kamis (26/6/2025), saham Coinbase mencapai level tertingginya sejak hari penawaran umum perdana pada 2021.
“Dimasukkannya Coinbase ke dalam S&P 500, pengesahan Senat atas Undang-Undang GENIUS, dan kinerja Circle yang sangat kuat meniadakan narasi palsu untuk Coinbase dan orang-orang mulai sadar,” kata analis Oppenheimer, Owen Lau.
“Dua hal yang menghambat Coinbase adalah masalah kompresi biaya, namun hal itu belum terjadi dan faktanya, Coinbase telah menghasilkan laba positif secara konsisten, itulah sebabnya mereka dimasukkan dalam S&P 500, serta ketidakpastian regulasi,” jelas dia.
Bahkan dengan kenaikan Coinbase sebesar 44% bulan ini, sahamnya masih memiliki ruang untuk terapresiasi lebih lanjut, menurut Devin Ryan, kepala penelitian teknologi keuangan di Citizens.
Ia mengatakan pasar belum sepenuhnya menghubungkan titik-titik di sekitar hubungan dekat Coinbase dengan Circle Internet Group.
Wall Street Perkasa, S&P 500 dan Nasdaq Cetak Rekor
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Jumat dengan Indeks acuan S&P 500 mencetak rekor baru. kenaikan Wall Street ini mengabaikan komentar baru dari Presiden AS Donald Trump yang terkait dengan tarif AS-Kanada.
Kenaikan bursa saham AS ke level tertinggi baru ini mem balikkan kondisi saat menyentuh level terendah pada April selama puncak ketegangan kebijakan perdagangan yang dilancarkan oleh Trump.
Mengutip CNBC, Sabtu (28/6/2025), S&P 500 naik 0,52% dan ditutup pada rekor baru di 6.173,07. Sebelumnya pada sesi tersebut, S&P 500 naik sebanyak 0,76% ke level tertinggi 6.187,68, melampaui rekor sebelumnya 6.147,43.
Nasdaq Composite, juga mencapai level tertinggi sepanjang masa dan ditutup pada rekor baru. Indeks ini naik 0,52% menjadi 20.273,46.
Sedangkan Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 432,43 poin, atau 1%, dan ditutup pada level 43.819,27.
Bursa saham turun dari level tertinggi selama sesi perdagangan setelah Trump mengatakan di Truth Social bahwa pembicaraan perdagangan antara AS dan Kanada dihentikan.
Awalnya, investor melakukan aksi borong sehingga mendorong ke level tertinggi setelah Menteri Perdagangan Howard Lutnick mengatakan kepada Bloomberg News pada Kamis malam bahwa kerangka kerja sama antara Tiongkok dan AS mengenai perdagangan telah dirampungkan.
Lutnick menambahkan bahwa pemerintahan Trump berharap untuk mencapai kesepakatan dengan 10 mitra dagang utama dalam waktu dekat.
Gerak Wall Street Tahun Ini
Pergerakan bursa saham tajam pada hari Jumat menandai episode terbaru di mana Wall Street mencoba menavigasi lanskap perdagangan global yang terus berubah.
Setelah naik ke level tertinggi baru pada bulan Februari dengan harapan akan kebijakan yang ramah bisnis dari Trump, saham jatuh karena presiden memutuskan untuk menerapkan tarif yang lebih tinggi terlebih dahulu.
Pada titik terendahnya di April, S&P 500 turun hampir 18% sepanjang 2025. Indeks acuan ini memulai pemulihan yang menakjubkan setelah Trump mencabut tarif terberatnya dan AS memulai negosiasi untuk kesepakatan perdagangan.
S&P 500 naik lebih dari 20% sejak mencapai titik terendah pada 8 April dan sekarang naik hampir 5% sepanjang tahun ini.
Sepanjang perjalanan, investor terus melakukan aksi beli meskipun harga minyak melonjak akibat konflik Israel-Iran dan lonjakan imbal hasil karena kekhawatiran defisit.