Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi, mengucapkan permintaan maaf kepada Ketua DPRD Jawa Barat, Buky Wibawa Karya Guna, pasca-aksi walk out fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Jabar pada rapat paripurna beberapa waktu lalu.
Sebelumnya diketahui, akis walk out itu dilatari kekecewaan kepada Dedi Mulyadi yang dinilai telah merendahkan anggota DPRD dalam pidatonya saat acara Musrenbang di Cirebon, 9 Mei 2025.
“Mohon maaf, Pak, saya banyak mengecewakan temen-temen Bapak di DPRD,” kata dia disela sambutan pada acara penandatanganan MoU antara Pemprov Jabar, Polda Metro Jaya dan Polda Jawa Barat di Gedung Pakuan, Jumat, 16 Mei 2025, disiarkan ulang saluran Lembur Pakuan Channel.
Dedi mengakui bahwa tak sedikit pihak yang marah padanya.
“Sehingga banyak yang marah ke saya setiap hari, dan saya senang kalau dimarahin, Pak, karena saya tahu yang marahin saya juga makin terkenal, Pak,” kata dia sambil dipungkasi dengan senyuman.
Selain itu, Dedi Mulyadi juga diketahui membuat sebuah unggahan di media sosial Instagram yang tampak terkait dengan aksi walk out fraksi PDI Perjuangan (PDIP) pada rapat paripurna DPRD Jabar beberapa waktu lalu.
Pasca aksi walk out, Dedi Mulyadi kembali menyebut-nyebut ihwal agenda Musrenbang tersebut.
“Musrenbang, forum yang sakral, diundang tak mau datang, ingin dihargai tapi tak pernah menghargai, ingin dilibatkan tapi tidak pernah mau terlibat,” kata Dedi dalam unggahan Instagram, Sabtu, 17 Mei 2025.
Dalam unggahan itu, Dedi Mulyadi sama sekali tidak menyebut secara eksplisit pihak yang dia maksudkan.
“Ngaku berpihak kepada rakyat, berjuang untuk rakyat, giliran anggaran dibuat untuk kepentingan rakyat tak terima, dianggap melanggar konstitusi. Mari kita renungi, kita ini bekerja buat siapa dan untuk siapa,” katanya.
Simak Video Pilihan Ini:
Lagu Sahur-sahur Kocak Remaja Bangunin Tetangga Komplek
Fraksi PDIP Walk Out
Sebelumnya, aksi walk out pada rapat paripurna tersebut disuarakan oleh dua anggota fraksi PDIP yakni Doni Maradona Hutabarat dan Memo Hermawan. Mereka menyampaikan interupsi ketika Wakil Ketua DPRD Jabar, Iwan Suryawan, hendak memulai rapat.
“Interupsi pimpinan. Doni Maradona Hutabarat, Fraksi PDI Perjuangan,” sela Doni saat rapat. “9 hari yang lalu, Gubernur di acara yang saya anggap sakral, di acara Musrenbang, ada pernyataan Gubernur yang menurut saya ini perlu kita sikapi bahwa saya berpikiran beliau mendiskreditkan lembaga DPRD Provinsi Jawa Barat dan mungkin menurut saya juga mendiskreditkan masing-masing anggota DPRD Provinsi”.
Acara Musrenbang yang dimaskud Doni yakni yang dilangsungkan di Cirebon pada 7 Mei 2025 lalu. Saat itu, Gubernur Dedi Mulyadi hadir dan menyampaikan pidato. Dalam interupsinya, Doni tidak menjelaskan secara lebih eksplisit pernyataan Dedi Mulyadi yang dinilai merendahkan tersebut.
“Saya menyimpulkan dari pernyataan itu Gubernur ini sepertinya tidak membutuhkan pendapat dari teman-teman anggota DPRD,” katanya.
Doni meminta agar Dedi Mulyadi menyampaikan klarifikasi khususnya kepada anggota dewan di Jawa Barat. Lebih dari itu, Doni menegaskan, pihak eksekutif maupun legislatif harus saling menghargai satu sama lain demi kemajuan Jawa Barat.
“Saya secara pribadi dan secara fraksi kami meminta ada klarifikasi dari Gubernur di rapat DPRD Provinsi Jabar. Kenapa? karena negara ini dibentuk ada trias politika. dia tidak bisa berjalan sendiri,” jelas Doni.
“Karena bagaimanapun antara lembaga harus ada etika, saling menghargai, kita tidak ada yang super-man yang berjalan sendiri,” imbuh dia.
Pernyataan Doni kemudian diperkuat oleh interupsi yang disampaikan oleh Memo Hermawan. Dia secara langsung menyerukan agar seluruh anggota Fraksi PDIP untuk walk out, termasuk Wakil Ketua Ono Surono.
“Izin pimpinan. Saya melihat seharusnya legislatif dan eksekutif berbarengan lah, saling isi mengisi, saling meperkuat, tapi beberapa bulan ini ada suara-suara yang kurang enak juga, kita saling merendahkan, saya meminta perbaiki kehormatan marwah DPRD ini supaya hubungan yang harmonis,” katanya.
“Saya meminta sebagai kehormatan dan marwah DPRD ini untuk rapat paripurna hari ini, saya meminta seluruh Fraksi PDI Perjuangan untuk tidak ikut atau walk out, termasuk Bapak Ono Surono”.
Seruan Memo itu kemudian direspons oleh seluruh anggota Fraksi PDI Perjuangan yang hadir, mereka berdiri dan segera meninggalkan ruangan. Diketahui, rapat tersebut tampak diwakili oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan.
Akan Panggil Dedi Mulyadi
DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar) akan mengundang Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, agar datang ke Gedung DPRD Provinsi Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung.
Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua DPRD Jabar, Iwan Suryawan menyusul aksi walk out yang dilakukan Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) saat rapat paripurna, Jumat, (16/5/2025).
Dia menegaskan, undangan bakal bersifat resmi kelembagaan. Agenda tersebut diaku untuk meminta penjelasan Dedi Mulyadi terkait dirinya yang disebut Fraksi PDIP telah merendahkan DPRD.
“Kami pimpinan secara formal akan mengagendakan dan mengundang Gubernur pada acara tertentu untuk menjelaskan yang tadi, supaya clear,” kata Iwan, kemarin, 16 Mei 2025.
“Nanti di Banmus (Badan Musyawarah) kita agendakan dan kita sepakati tanggalnya,” imbuh dia.
Menurut Iwan, pihak eksekutif dan legislatif Provinsi Jawa Barat harus kembali duduk bersama menyamakan kesepahaman atas kerja masing-masing. Keduanya, kata dia, harus saling memahami dan menghormati fungsi kedudukan antar pihak.
“Nampaknya, memang kita harus kembali duduk dengan Gubernur secara kelembagaan hingga kita bisa menyamakan kembali kesepahaman kita dalam menjalakan tugas kita masing-masing,” katanya.
Menanggapi aksi walk out Fraksi PDIP saat rapat paripurna, Iwan Suryawan selaku pimpinan rapat mengaku menghormati sikap politik fraksi tersebut.
“Kami sebagai pimpinan sangat menghormati dan memahami apa yang tadi disampaikan oleh Fraksi PDI Perjuangan, dan Insya Allah atas masukan dan keinginan tadi, kami piminan DPRD akan mengonsolidasikannya dan menyampaikan usulan tadi untuk ditindaklanjuti,” jelas Iwan.