BBM Langka di Bengkulu, HPMPI Dorong Pertamina Tambah Armada Mobil Tangki

12 hours ago 8

Liputan6.com, Bengkulu - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah Bengkulu terus menjadi sorotan. Menanggapi persoalan itu, Himpunan Pertashop Merah Putih Indonesia (HPMPI) mengambil langkah strategis dengan mengajukan usulan ke Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel.

Ketua Umum HPMPI, Steven mengungkapkan bahwa pihaknya mendorong penambahan lima unit armada mobil tangki berkapasitas 16 kiloliter. Penambahan itu diharapkan dapat memperlancar distribusi BBM, terutama ke Pertashop yang tersebar di wilayah pedesaan Bengkulu.

“Distribusi BBM sering terhambat karena keterbatasan armada. Dengan tambahan ini, kami optimis pengisian BBM bisa lebih lancar, dan stok di lapangan tetap aman,” ujar Steven, Jumat (23/5/2025).

Selain soal armada, HPMPI juga mengusulkan perubahan sistem pengisian BBM. Selama ini, distribusi dilakukan dari Depot Kertapati, Palembang. Namun, Steven menilai rute tersebut tidak lagi efisien.

Usulan HPMPI, Distribusi BBM dari Lubuk Linggau Lebih Efisien

HPMPI mengusulkan agar distribusi BBM ke Bengkulu dialihkan ke Lubuk Linggau, Sumatera Selatan. Menurut Steven, jalur ini jauh lebih singkat dibandingkan dari Palembang, sehingga waktu tempuh distribusi bisa ditekan.

“Pengiriman dari Lubuk Linggau dapat memangkas waktu dan biaya logistik. Ini solusi jangka pendek yang sangat rasional,” jelas dia.

Usulan itu muncul sebagai respons atas kondisi Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu, yang tengah mengalami pendangkalan. Hal tersebut menghambat kapal tanker untuk bersandar dan menyalurkan BBM secara optimal.

"Dengan kondisi pelabuhan seperti sekarang, distribusi darat adalah opsi terbaik. Lubuk Linggau menjadi titik alternatif paling logis," ungkap dia.

Langkah ini, dia bilang, bukan hanya soal efisiensi, melainkan juga strategi memperkuat ketahanan energi di wilayah dengan tantangan geografis seperti Bengkulu.

Pertashop Jadi Ujung Tombak BBM Non-Subsidi, Butuh Dukungan Logistik

Pertashop kini menjadi garda terdepan dalam penyediaan BBM non-subsidi di wilayah-wilayah terpencil, termasuk Bengkulu. Namun, Steven menegaskan, tanpa dukungan distribusi yang memadai, layanan Pertashop bisa terganggu.

“HPMPI berkomitmen mendorong distribusi yang cepat dan tepat. Pertashop adalah tulang punggung energi di desa, maka pendistribusian BBM harus jadi prioritas,” ungkapnya.

Menurut data HPMPI, jumlah Pertashop di Bengkulu terus bertambah. Itu menunjukkan tingginya kebutuhan BBM non-subsidi di daerah tersebut. Maka dari itu, usulan penambahan armada dan perubahan pola distribusi menjadi krusial.

“Kami berharap Pertamina bisa mengakomodasi usulan ini. Tujuannya satu: memastikan masyarakat Bengkulu tidak lagi kesulitan mendapatkan BBM berkualitas seperti Pertamax,” jelas dia.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |