Banjir Rendam Kabupaten Demak dan Grobogan Jateng, Puluhan Desa Terdampak

5 hours ago 4

Liputan6.com, Semarang - Banjir melanda wilayah Kabupaten Demak dan Grobogan akibat hujan yang turun dengan intensitas tinggi di wilayah tersebut. Gubernur Jateng Ahmad Luthfi, dalam pernyataan di Semarang mengatakan, pihak tengah bergerak menangangi warga yang terdampak banjir. 

"Kami sudah mengerahkan beberapa satgas, BPBD dan dinas terkait sudah di tempat, beberapa pengungsi sudah kami lokalisasi. Bantuan logistik sudah dikerahkan ke sana," katanya.

Ahmad Luthfi menyebutkan, banjir di Demak terjadi karena hujan dengan intensitas tinggi yang menyebabkan luapan atau limpasan air dari Sungai Tuntang, dan tanggul jebol di dua titik, yaitu di Desa Karangrejo dan Desa Kembangan Kecamatan Bonang.

Pihak Pemda, katanya, juga sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk segera melakukan normalisasi Sungai Tuntang.

"Sungai Tuntang ini adalah kewenangannya pemerintah pusat, dalam hal ini BBWS dan Kementerian PU," kata mantan Kapolda Jateng itu.

Dirinya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada karena curah hujan yang masih tinggi di beberapa daerah di Jateng. Sementara antisipasi terus dilakukan oleh tim gabungan dengan melokalisasi warga agar mudah dalam mengatur apabila terjadi bencana susulan.

Kata BPBD

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng Bergas Catursasi Penanggugan mengatakan bahwa timnya sesuai instruksi gubernur langsung bergerak ke lokasi bencana setelah mendapatkan laporan.

"Langkah pertama dilakukan adalah penyelamatan warga terdampak dengan di evakuasi ke pengungsian, utamanya kelompok rentan. Kedua, penanganan teknis yang dikoordinasikan dengan instansi terkait," katanya.

Bencana banjir di Kabupaten Demak terjadi pada Minggu (18/5/2025), pukul 18.00 WIB karena hujan intensitas tinggi yang menyebabkan debit air di wilayah hulu ke hilir Sungai Tuntang meningkat, dan tanggul di Desa Karangrejo dan Desa Kembangan Kecamatan Bonang jebol.

Ia menyebutkan, setidaknya ada 11 desa di Demak yang terdampak banjir, yakni Desa Ploso Kecamatan Karangtengah, Desa Lempuyang Kecamatan Wonosalam, Desa Sidoharjo Kecamatan Guntur, Desa Trimulyo Kecamatan Guntur, Desa Mintreng Kecamatan Kebonagung, Desa Karangrejo, Kembangan, Krajanbogi, Gebangarum Kecamatan Bonang, serta Desa Sayung dan Kalisari Kecamatan Sayung.

Berdasarkan data BPBD Jateng pada Senin (19/5/2025), jumlah warga terdampak banjir ada 11.662 jiwa dari 2.903 kepala keluarga (KK), 153 unit rumah tergenang, serta 18 unit fasilitas umum, 13 unit fasilitas pendidikan, tiga fasilitas kesehatan, dan 270 hektare lahan pertanian terdampak banjir tersebut.

"Data itu bersifat fluktuatif atau dinamis, karena tim saat ini masih di lapangan untuk penanganan," katanya.

Banjir Grobogan

Selain di Kabupaten Demak, bencana banjir juga terjadi di Kabupaten Grobogan yang berdampak terhadap 10 desa, yaitu Desa Sukorejo, Tanggirejo, Medani Kecamatan Tegowanu, Desa Sugihmanik Kecamatan Tanggungharjo, Desa Penadaran Kecamatan Gubug, Desa Tungu, Latak, Manggarmas, Harjowinangun Kecamatan Godong, Desa Termas, Putatnganten, dan Temurejo Kecamatan Karangrayung.

Banjir di Grobogan terjadi sejak Jumat (16/5/2025) pukul 22.30 WIB disebabkan oleh hujan intensitas tinggi, saluran drainase yang buruk, dan jebolnya tanggul Sungai Kliteh dan Sungai Renggong, serta luapan dari Sungai Tuntang.

"Di Grobogan, sampai Selasa pukul 07.00 air belum surut di Desa Sukorejo Kecamatan Tegowanu dengan ketinggian air 50-150 cm. Jebolan tanggul belum tertutup karena aliran air dari persawahan mengalir ke Kali Renggong melalui jebolan," kata Bergas.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |