Liputan6.com, Bandung - Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan pemicu gempa bumi berkekuatan M5,1 pada kedalaman 15 km di Laut Pangandaran, Jawa Barat Senin (7/7/2025) pukul 12.00 WIB disebabkan oleh sesar turun dengan arah kemenerusan barat laut - tenggara yang berada di luar zona subduksi (outer-rise).
Menurut Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pusat gempa bumi terletak pada koordinat 10,19 LS - 108,55 BT, berjarak 271 km tenggara Kabupaten Pangandaran diperbarui datanya oleh BMKG menjadi magnitudo M4,5 dengan kedalaman 10 km.
"Lokasi pusat gempa bumi berada di laut, dengan morfologi wilayah terdekat didominasi oleh dataran dan perbukitan bergelombang," ujar Wafid dalam siaran medianya, Bandung, Senin (7/7/2025).
Wafid menyebutkan kondisi batuan (litologi) penyusun wilayah ini terdiri atas batuan sedimen Tersier dan Kuarter Non Vulkanik, serta endapan lepas Kuarter.
Batuan yang telah mengalami pelapukan dan atau sedimen permukaan berpotensi memperkuat guncangan gempa bumi.
"Kekerasan batuan permukaan dipengaruhi oleh umur dan jenis batuan. Batuan yang berumur lebih muda atau yang telah mengalami pelapukan mempunyai kekerasan lebih rendah begitu juga sebaliknya," ungkap Wafid.
Wafid menjelaskan wilayah terdekat dengan pusat gempa bumi diklasifikasikan ke dalam kelas tanah E (tanah lunak), kelas tanah D (tanah sedang), dan kelas tanah C (tanah sangat padat dan batuan lunak).
Meskipun bekekuatan cukup besar, gempa bumi ini dilaporkan tidak dirasakan oleh masyarakat dan tidak ada informasi korban jiwa serta kerusakan bangunan.
"Wilayah di sekitar lokasi gempa terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi rendah hingga tinggi, tetapi karena jarak pusat gempa yang jauh dari daratan, guncangan gempa tidak terasa. Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami," sebut Wafid.
Rekomendasi Badan Geologi
Adanya gempa yang cukup besar di Laut Pangandaran Provinsi Jawa Barat, Badan Geologi Kementerian ESDM menerbitkan sejumlah rekomendasi.
Wafid mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, dan tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan.
"Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami," kata Wafid.
Selain itu, masyarakat diharapkan melakukan pemeriksaan mandiri terkait kondisi bangunan setelah terjadi gempa bumi. Masyarakat juga diimbau mengamati dan mematuhi rambu evakuasi.
Wafid mengatakan masyarakat diimbau menjauhi daerah tebing yang berpotensi terjadi gerakan tanah, terutama saat terjadi hujan. Kejadian gempa bumi ini diperkirakan tidak diikuti oleh bahaya ikutan, seperti retakan tanah, penurunan lahan, likuefaksi dan longsoran.
"Bangunan di daerah rawan gempa bumi diharapkan dapat mengikuti kaidah bangunan tahan gempa, guna menghindari risiko kerusakan, serta dilengkapi dengan jalur evakuasi," tukas Wafid.
Kejadian gempa bumi ini juga terekam oleh dua stasiun geologi luar negeri. Menurut The United States Geological Survey (USGS) Amerika Serikat, pusat gempa bumi berada pada koordinat 10,151 LS – 108,513 BT, dengan magnitudo M4,9 pada kedalaman 10 km.
Berdasarkan GeoForschungsZentrum (GFZ) Jerman, pusat gempa bumi berada pada koordinat 10,15 LS – 108,64 BT, dengan magnitudo mb4,9 pada kedalaman 10 km.
Antisipasi Gempa Bumi
Dilansir Liputan6, Jika Anda berada dalam situasi guncangan akibat gempa, berikut adalah beberapa hal yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi:
Sebelum Terjadi Gempa:
• Untuk memastikan keamanan tempat tinggal Anda, pastikan bahwa struktur dan letak rumahdapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Lakukan evaluasi dan renovasi ulang terhadap struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.
•Penting untuk mengenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.
•Mempelajari manfaat P3K dan alat pemadam kebakaran.
•Pastikan selalu menyiapkan nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.
• Atur perabotan di rumah Anda agar menempel kuat pada dinding. Hal itu disarankan agar benda tersebut tak mudah jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi.
• Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempa terjadi
• Untuk barang yang mudah terbakar, baiknya disimpan pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.
• Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.
• Pastikan Anda selalu siap dengan alat-alat penting seperti Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.
Saat Terjadi Gempa
Saat Terjadi Gempa:
• Ketika Anda merasakan gempa dan sedang berada dalam bangunan, lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan. Jika memungkinkan, lari ke luar gedung untuk mencari tempat berlindung yang lebih aman.
• Jika berada di luar bangunan atau area terbuka, hindari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, dan pohon. Perhatikan juga tempat Anda berdiri, hindari apabila terjadi rekahan tanah.
• Jika gempa terjadi ketika Anda sedang mengendarai mobil, segera keluar, turun dan menjauh dari mobil. Hindari juga kendaraan Anda jika terjadi pergeseran atau kebakaran.
• Jika gempa terjadi ketika Anda berada di area pantai, jauhi pantai dan cari medan yang tinggi untuk menghindari bahaya tsunami.
• Jika Anda tinggal di daerah pegunungan, apabila terjadi gempa bumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.
Setelah Terjadi Gempa:
• Jika gempa terjadi ketika Anda berada di dalam bangunan, keluar dari bangunan tersebut dengan tertib. Tidak disarankan untuk keluar melalui tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa. Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K, telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau orang disekitar Anda.
• Setelah terjadi gempa, segera periksa lingkungan sekitar Anda. Pastikan tidak terjadi kebakaran. Selain itu, disarankan juga untuk memeriksa aliran dan pipa air, untuk menghindari hal-hal yang membahayakan.
• Hindari bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.
• Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, guna menghindari bahaya susulan.
• Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio untuk mencari informasi apabila terjadi gempa susulan. Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak diketahui jelas sumbernya.
• Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.
• Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.