Akui Bagi-Bagi Duit Ladang Ngonten, Dedi Mulyadi: Mending Gubernur Konten daripada Gubernur Molor

9 hours ago 4

Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi mengaku, uang yang kerap dia bagikan kepada masyarakat itu hasil ngonten. Dia merasa tak ambil pusing terus disebut-sebut gubernur konten asal bisa bermanfaat bagi banyak orang. 

Penyataan tersebut ia tegaskan saat pidato Upacara Hari Kebangkitan Nasional di Lapangan Gasibu, Gedung Sate, Kota Bandung, 20 Mei 2025. Saat itu, dia berjanji akan memberikan uang kepada petugas upacara senilai Rp25 juta.

Diketahui, mereka adalah siswa yang mengikuti pendidikan di barak militer Dodik Bela Negara Rindam III/Siliwangi, Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

“Saya ngasih bonus untuk petugas upacara dari Dodik ini 25 juta untuk dibawa pulang ke rumahnya masing-masing,” katanya. “Nanti ditanya lagi, itu duit dari mana? Ladang ngonten. Saya selalu ditanya, Pak Dedi duitnya dari mana? Ngonten,” tegas Dedi Mulyadi. 

Dedi merasa, banyak pihak yang nyinyir padanya gegara rajin membuat konten media sosial. Dia menegaskan, lebih baik menjadi gubernur konten yang menghasilkan banyak uang kemudian dibagikan ke masyarakat, daripada gubernur yang tak produktif dan hanya menghisap uang negara.

“Habis itu dipermasalahin lagi, gubernur konten. Lebih baik jadi gubernur konten, punya duit diberikan kepada rakyat daripada gubernur molor. Ya, kan? daripada gubernur tidur, gubernur protokoler, gubernur ingin dihargai, gubernur menghabiskan anggaran jalan-jalan keluar negeri. Teu hayang teuing aing (tak sudi saya),” katanya.

“Di Indonesia ini harus kuat kalau mau melakukan perbaikan, kenapa? karena harus kuat menghadapi kaum nyinyir, dan biarkan yang nyinyir sakit hati selamanya, karena Jawa Barat akan terus mengalami peningkatan pembangunannya. Ini baru tiga bulan, 100 hari itu baru nanti tanggal 30 Mei nanti. Ini belum 100 hari kepemimpinan saya, belum 100 hari sudah banyak orang yang kepanasan apalagi 5 tahun,” kata Dedi.

Andalkan Media Sosial

Sebelumnya, Dedi Mulyadi menyebut, media sosial yang telah ia kembangkan bisa berdampak positif bagi keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat kini.  

Eksistensi akun media sosialnya diaku jadi jalan bagi pemerintah provinsi untuk melakukan efisiensi anggaran kerjasama media.  

“Media sosial yang saya gunakan itu sudah berhasil mengurangi pembiayaan negara dari belanja media,” katanya. “Dari 50 miliar menjadi 3 miliar. Maka negara, pemerintah provinsi diuntungkan 47 miliar,” aku Dedi Mulyadi. 

Seorang gubernur, katanya, mesti memiliki visi dan misi yang penting untuk bisa diketahui masyarakat, antara lain bisa dengan memanfaatkan media sosial.

“Secara kebetulan saya memiliki media sendiri, ada YouTube, Tiktok dan Instagram. Ketiga media ini saya coba merekam apa yang saya lakukan dan saya sajikan, dan secara kebetulan tayangannya relatif ditonton. Itu hak orang untuk menilai baik negatif atau positif,” kata Dedi.

“Jadi saya menyampaikan terima kasih atas kritikannya dan itu bagian dari demokrasi, dan yang paling utama saya akan tetap menjalankan apa yang saya lakukan,” tegasnya.

Pada platform YouTube, umum diketahui bahwa terdapat dua saluran utama yang menayangkan kegiatan pria yang ramai disapa dengan julukan Bapak Aing itu.

Pertama, Kang Dedi Mulyadi Channel. Saluran yang tercatat dibuat sejak 17 November 2017 itu kini memiliki 6,85 juta pelanggan. Berdasarkan informasi pada saluran tersebut, secara keseluruhan sudah ada 4,2 ribu video yang diunggah dengan total tayangan mencapai 2 miliar kali.

Akun kedua adalah Lembur Pakuan Channel yang dibuat lebih lama dari saluran sebelumnya, 25 Mei 2015. Hingga kini, terdapat 1,3 juta pelanggan dengan jumlah unggahan sebanyak 1,5 ribu video serta total penayangannya yang telah mencapai 310 juta kali.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |