Aksi Jual Investor Asing Sentuh Rp 1,2 Triliun, Ini 10 Saham yang Dilepas

7 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meninggalkan posisi 7.000 pada perdagangan Kamis, 19 Juni 2025. Tekanan IHSG terjadi seiring aksi jual saham yang dilakukan investor asing.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, (20/6/2025), IHSG anjlok 1,96% ke posisi 6.968,63. IHSG berada di level tertinggi 7.115,90 dan terendah 6.935,01.

Dari volume perdagangan tercatat 24,26 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 13,95 triliun. Total frekuensi perdagangan 1,44 juta kali transaksi. Seiring IHSG yang melemah, kapitalisasi pasar turun menjadi Rp 12.194 triliun.

Sebanyak 571 saham melemah sehingga bebani IHSG. Hanya 92 saham menguat dan 139 saham diam di tempat.

Investor asing pun melakukan aksi jual saham yang cukup besar. Tercatat aksi jual saham oleh investor asing mencapai Rp 1,25 triliun. Dengan demikian, sepanjang 2025, investor asing telah melakukan aksi jual saham tembus Rp 50,36 triliun.

Berikut 10 saham yang dilepas investor asing berdasarkan data stockbit:

1.PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI): Rp 524,32 miliar

2.PT Aneka Tambang Tbk (ANTM): Rp 235,51 miliar

3.PT Bank Mandiri Tbk (BMRI): Rp 169,18 miliar

4.PT Bank Central Asia Tbk (BBCA): Rp 114,54 miliar

5.PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI): Rp 40,52 miliar

6.PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI): Rp 38,78 miliar

7.PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO): Rp 37,11 miliar

8.PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA): Rp 34,86 miliar

9.PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO): Rp 30,90 miliar

10.PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP): Rp 29,79 miliar

10 Saham yang Dibeli Investor Asing

Selain itu, investor asing juga melakukan aksi beli saham pada perdagangan Kamis pekan ini. Berikut 10 saham yang dibeli investor asing berdasarkan data stockbit:

1.PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO): Rp 42,99 miliar

2.PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN): Rp 33,85 miliar

3.PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM): Rp 26,63 miliar

4.PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN): Rp 24,02 miliar

5.PT  Barito Pacific Tbk (BRPT): Rp 21,87 miliar

6.PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG): Rp 18,37 miliar

7.PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS): Rp 15,45 miliar

8.PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA): Rp 14,31 miliar

9.PT Vale Indonesia Tbk (INCO): Rp 12,88 miliar

10.PT Archi Indonesia Tbk (ARCI): Rp 10,29 miliar

Sentimen IHSG

Senior Investment Informasi Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta mengatakan, secara teknikal, IHSG berada dalam fase bearish consolidation.

Koreksi IHSG ini terjadi di tengah bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) menurunkan proyeksi penurunan suku bunga acuan menjadi dua kali pada tahun ini berdasarkan dot plot terbarunya. Hal ini seiring the Fed memperkirakan inflasi akan tetap tinggi dan perkiraan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang akan lebih rendah ke depan.

"Untuk itu, the Fed memutuskan untuk mempertahankan Fed Rate di level 4,5%,” kata dia.

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) menilai ketidakpastian global masih tinggi akibat dinamika negosiasi tarif resiprokal AS serta ketegangan geopolitik di Timur Tengah, memperlambat pertumbuhan ekonomi global ke depannya.

"Oleh sebab itu, BI berfokus menjaga stabilitas nilai tukar. Dalam RDG, BI turut memutuskan untuk tetap mempertahankan BI Rate sebesar 5,5%,” kata dia.

Sebelumnya, Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, koreksi dari IHSG masih relatif inline dengan prediksi IHSG pada Kamis pagi ini. “IHSG saat ini sudah break dari area support krusialnya, yang berarti IHSg akan berada pada skenario terburuknya untuk menguji 6.882-6.919 sekaligus menutup area gapnya,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Dari sentimen, Herditya mengatakan, koreksi dari IHSG ini sejalan dengan koreksi dari mayoritas bursa global dan Asia, di mana terjadi kekhawatiran investor akan memanasnya kondisi geopolitik di Timur Tengah dan juga reaksi investor akan The Federal Reserve (the Fed) yang tetap mempertahankan suku bunga acuannya di kisaran 4,25%-4,5%.

“Di sisi lain The Fed juga menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS menjadi 1,4%,” kata dia.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |