Wall Street Perkasa, Indeks S&P 500 Cetak Rekor Baru

1 week ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street pada perdagangan Kamis, 4 September 2025. Wall street yang menguat di tengah pelaku pasar menanti laporan ketenagakerjaan.

Mengutip Yahoo Finance, Jumat (5/9/2025), indeks S&P 500 naik 0,8% mencetak rekor baru di 6.502,08. Indeks Dow Jones bertambah 0,77% ke posisi 45.621,29. Indeks Nasdaq menguat 0,98% ke posisi 21.707,69.

Data ketenagakerjaan terbaru pada Kamis menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja sektor swasta melambat drastic pada Agustus. Jumlah penggajian sektor swasta naik 54.000, menurut laporan bulanan dari ADP.

Angka itu lebih rendah dari perkiraan 65.000. Selain itu, klaim pengangguran mingguan naik di atas perkiraan, mencapai level tertinggi sejak Juni.

Di sisi lain, sebuah laporan dari Institute for Supply Management menunjukkan aktivitas ekonomi di sektor jasa meningkat lebih dari yang diperkirakan. Namun, laporan tersebut juga menemukan perekrutan yang lesu di sektor ini, karena laporan tersebut menyatakan lapangan kerja menyusut selama tiga bulan berturut-turut.

Secara keseluruhan, data tersebut menjadi tanda terbaru dari ketidakpastian di pasar tenaga kerja setelah lowongan pekerjaan Juli lebih rendah dari perkiraan, memicu keyakinan pejabat the Federal Reserve (the Fed) akan menurunkan suku bunga pada pertemuan pada September.

Peluang Penurunan Suku Bunga

Para pedagang memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 97% pada Kamis pagi, dibandingkan dengan sekitar 91,7% pada hari Rabu sebelum data JOLTS dirilis.

Wall Street kini bersiap untuk laporan ketenagakerjaan bulan Agustus, yang akan dirilis Jumat dari Biro Statistik Tenaga Kerja. Lebih banyak bukti tekanan dapat menjadi alasan untuk penurunan suku bunga yang lebih dalam daripada yang diperkirakan saat ini.

Sementara itu, kampanye Presiden AS Donald Trump untuk merombak Fed dalam upaya penurunan suku bunga menghadapi ujian di Senat, dalam sidang dengar pendapat untuk mengonfirmasi pilihannya, Stephen Miran, sebagai gubernur bank sentral.

Sentimen Lain di Wall Street

Miran menghadapi pertanyaan tentang independensi Fed, dan ia berpotensi membuka dirinya untuk pengawasan lebih lanjut ketika ia mengatakan tidak akan mengundurkan diri dari jabatannya saat ini di Gedung Putih jika dikonfirmasi kepada dewan Fed.

Di sektor korporasi, saham American Eagle (AEO) melonjak setelah peritel pakaian tersebut memprediksi peningkatan penjualan berkat iklan yang menampilkan aktris Sydney Sweeney dan pemain NFL Travis Kelce. Broadcom (AVGO), Lululemon (LULU), dan DocuSign (DOCU) dijadwalkan melaporkan kinerja keuangan pada Kamis.

Penutupan Bursa Saham Asia pada 4 September 2025

Bursa saham Asia-Pasifik sebagian besar ditutup menguat pada Kamis, 4 September 2025.

Kenaikan bursa saham Asia Pasifik mengikuti reli teknologi semalam di Wall Street yang mengangkat indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite, meskipun kekhawatiran yang berkembang seputar ekonomi membebani ekuitas.

Mengutip CNBC, Indeks acuan Jepang, Nikkei 225, ditutup 1,53% lebih tinggi di level 42.580,27. Kenaikan indeks Nikkei 225 didorong penguatan saham teknologi domestik, dipimpin oleh SoftBank Group, yang menguat lebih dari 6%. Saham Fujikura, produsen sirkuit dan kabel optik, dan pemasok Nvidia, Advantest, masing-masing naik 6,04% dan 4,63%.

Sebelumnya, saham Nidec Corp yang berbasis di Kyoto anjlok hingga 22,44%, setelah perusahaan mengumumkan penyelidikan atas tuduhan praktik akuntansi yang tidak tepat di grupnya. Indeks Topix yang lebih luas naik 1,03% dan ditutup di level 3.080,17.

Indeks Saham Acuan Lainnya

Di Australia, indeks acuan S&P/ASX 200 naik 1% menjadi 8.826,5. Pengeluaran rumah tangga di negara itu pada Juli naik 0,5% secara bulanan, menurut Biro Statistik Australia pada hari Kamis. Angka ini dibandingkan dengan kenaikan 0,3% pada bulan Juni. Secara tahunan, pertumbuhan pengeluaran rumah tangga naik 5,1% pada bulan Juli, laju tercepat sejak November 2023.

Pertumbuhan ini didorong oleh permintaan untuk sektor kesehatan, transportasi, barang dan jasa lainnya.

Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan ditutup naik 0,52% ke level 3.200,83, dan indeks Kosdaq berkapitalisasi kecil naik 1,08% menjadi 805,42.

Indeks Hang Seng Hong Kong memangkas kenaikan sebelumnya dan menutup sesi perdagangan dengan penurunan 1,12%, ditutup pada level 25.058,51, sementara indeks CSI 300 Tiongkok daratan melemah 2,12% dalam perdagangan yang volatil di level 4.365,21.

Indeks acuan India, Nifty 50, naik 0,27%, dan indeks Sensex menguat 0,39% pada pukul 14.01 Waktu Standar India (04.31 EST).

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |