Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street beragam pada perdagangan Rabu, 30 Juli 2025. Wall street bervariasi setelah the Federal Reserve (the Fed) menetapkan suku bunga acuan dan bank sentral belum siap untuk memangkas suku bunga.
Ketua the Fed Jerome Powell menilai dampak tarif lebih tinggi dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap gambaran inflasi.
Mengutip CNBC, Kamis (31/7/2025), indeks S&P 500 susut 0,12% ke posisi 6.362,90. Indeks Dow Jones tergelincir 171,71 poin atau 0,38% ke posisi 44.461,28. Indeks Nasdaq bertambah 0,15% dan berakhir di posisi 21.129,67. Pada sesi level tertinggi, indeks S&P 500 naik 0,4% dan Dow Jones bertambah 0,2%.
Investor menelaah komentar Powell pada konferensi pers untuk mendapatkan wawasan tentang langkah Fed selanjutnya setelah tidak mengubah suku bunga setelah pertemuan Juli. Powell mengatakan bank sentral "belum membuat keputusan" tentang potensi perubahan kebijakan pada September.
"Kewajiban kami adalah menjaga ekspektasi inflasi jangka panjang tetap terjaga dan mencegah kenaikan harga yang hanya sekali terjadi menjadi masalah inflasi yang berkelanjutan," kata Powell.
"Tarif yang lebih tinggi mulai terlihat lebih jelas pada harga beberapa barang, tetapi dampak keseluruhannya terhadap aktivitas ekonomi dan inflasi masih harus dilihat,” ia menambahkan.
Komentar tersebut meredam harapan para pedagang akan penurunan suku bunga pada September dan setidaknya penurunan lagi sebelum akhir tahun. Imbal hasil obligasi pemerintah melonjak karena Powell mengisyaratkan perlu waktu untuk menilai dampak tarif terhadap harga konsumen.
Gerak Saham
Keputusan bank sentral untuk mempertahankan suku bunga tetap sama tidak bulat, dengan gubernur The Fed, Michelle Bowman dan Christopher Waller, menyatakan ketidaksetujuan. Keduanya mendukung penurunan seperempat poin pada pertemuan kebijakan saat ini.
“Powell tidak menyerah di bawah tekanan politik untuk menurunkan suku bunga, sehingga pasar perlu memperkirakan ulang tingkat keseluruhan suku bunga Dana Fed yang akan keluar beberapa bulan mendatang,” kata Managing Partner Harris Financial Group, Jamie Cox.
“Reaksinya tidak terlalu buruk, terutama karena jelas ke mana arah suku bunga, terlepas dari kemampuan Powell saat ini untuk memaksakan sikap menunggu dan melihat.”
Ini adalah hari kedua Wall Street mencatatkan kerugian setelah enam kali penutupan rekor untuk S&P 500. Rata-rata saham utama mengawali hari dengan sebagian besar positif, didorong oleh laporan PDB yang lebih baik dari perkiraan yang memberi sinyal kepada sebagian orang bahwa perekonomian mampu bertahan dari tarif yang lebih tinggi.
Koreksi setelah-The Fed dipimpin oleh saham-saham yang berfokus pada konsumen seperti Home Depot, yang dapat diuntungkan dari penurunan tarif.
Penutupan IHSG pada 30 Juli 2025
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada perdagangan Rabu (30/7/2025). Koreksi IHSG terjadi di tengah sektor saham infrastruktur pimpin koreksi.
Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup merosot 0,89% ke posisi 7.549,88. Indeks LQ45 susut 0,86% ke posisi 798,15. Sebagian besar indeks saham acuan memerah.
Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.667,56 dan terendah 7.528,12. Sebanyak 321 saham melemah sehingga bebani IHSG. 283 saham menguat dan 200 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.850.858 kali dengan volume perdagangan 39,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 15,8 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.390.
Mayoritas sektor saham memerah. Sektor saham infrastruktur susut 3,21%, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham keuangan merosot 2,13%, dan sektor saham basic tergelincir 0,84%. Lalu sektor saham energi terpangkas 0,76%, sektor saham properti melemah 0,11%.
Di sisi lain, sektor saham teknologi bertambah 2,12% dan catat penguatan terbesar. Sektor industri menguat 1,53%, sektor saham consumer nonsiklikal menanjak 0,94%, sektor saham kesehatan naik 0,35%, sektor saham transportasi melambung 0,29%, dan sektor saham consumer siklikal bertambah 0,03%.