Veranita Yosephine Mengundurkan Diri sebagai Direktur Utama AirAsia Indonesia

2 days ago 21

Liputan6.com, Jakarta - PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) mengumumkan pengunduran diri direktur utama Perseroan yakni Veranita Yosephine Sinaga.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI),  Selasa (3/6/2025), PT AirAsia Indonesia Tbk telah menerima surat pengunduran diri Veranita Yosephine Sinaga selaku Direktur Utama Perseroan pada 28 Mei 2025. Pengunduran diri itu akan berlaku efektif sejak diperolehnya persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perseroan.

Adapun Perseroan menyatakan tidak ada dampak kejadian, informasi atau fakta material tersebut terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan dan kelangsungan usaha emiten atau perusahaan publik.

Mengutip laman ir-id.aaid.co.id, Veranita Yosephine Sinaga bergabung dengan AirAsia sebagai Deputy CEO AirAsia Indonesia pada Juli 2019. Ia dipromosikan menjadi CEO AirAsia Indonesia pada November 2019. Sejak itu, ia menjadi salah satu dari sedikit pemimpin perempuan di industri penerbangan Indonesia.

Veranita meraih gelar MBA dari INSEAD, dan Sarjana Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Indonesia.  Diakui oleh UN Women dengan penghargaan HeForShe pada 2016 untuk karyanya dalam menciptakan dunia yang setara gender, Veranita Yosephine Sinaga sangat percaya pada keragaman dan inklusivitas sebagai faktor kunci keberlanjutan dalam bisnis.

Ia telah memperjuangkan kolaborasi berbagai pemangku kepentingan dalam mendorong keberlanjutan ekonomi melalui pariwisata yang telah membuat AirAsia Indonesia menerima pengakuan formal atas kontribusinya dalam mengembangkan konektivitas Lombok dari Gubernur Nusa Tenggara Barat pada November 2019. Hal ini menyusul keputusan perusahaan untuk menetapkan Lombok sebagai hub kelimanya di Indonesia.

Ia juga memainkan peran integral dalam memimpin upaya transformasi lokal di Indonesia saat perusahaan berkembang di luar transportasi udara untuk menawarkan layanan perjalanan dan gaya hidup serta layanan keuangan.

Kinerja 2024

Sebelumnya, PT Indonesia AirAsia Tbk (CMPP) mencatat kinerja keuangan beragam pada 2024. Salah satunya didorong pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Indonesia AirAsia catat pendapatan Rp 7,94 triliun pada 2024. Pendapatan naik 20 persen dari 2023 sebesar Rp 6,62 triliun. Namun, Perseroan masih mencatat rugi. Rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 41,2 persen menjadi Rp 1,52 triliun pada 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,08 triliun. Demikian mengutip dari laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (28/3/2025).

Perseroan menyatakan satu faktor utama yang berkontribusi terhadap kerugian tersebut adalah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibandingkan 2023.

Namun, perseroan menyatakan tanpa rugi selisih kurs hasil operasional justru mencatatkan perbaikan keuntungan (profitability) sebesar 23% dibandingkan 2023. Adapun, nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS melemah sebesar 5%, dari Rp 15.219 menjadi Rp 15.906 per dolar AS. Hal ini memberikan dampak negatif rugi selisih kurs sebesar Rp 580 miliar, atau sekitar 38% dari total kerugian.

Perkuat Bali sebagai Hub

Selain itu, Perseroan catat total ekuitas (defisiensi modal), neto sebesar Rp 9,43 triliun pada 2024 dari periode 2023 sebesar Rp 7,90 triliun. Total liabilitas dan ekuitas (defisiensi modal sebesar Rp 5,71 triliun pada 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 6,11 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 45,37 miliar pada 2024 dari 2023 sebesar Rp 56,25 miliar.

Sementara itu, Direktur Utama PT AirAsia Indonesia Tbk, Veranita Yosephine menuturkan, sepanjang 2024, Indonesia AirAsia terus memperluas jaringan dengan menambah sejumlah rute internasional baru. Rute itu termasuk Jakarta–Kota Kinabalu, Jakarta–Bandar Seri Begawan, Bali–Cairns, Bali–Phuket, Bali–Kota Kinabalu, Bali–Hong Kong, dan Jakarta–Hong Kong.

“Ekspansi ini tidak hanya mencerminkan peningkatan kinerja operasional, tetapi juga memperkuat Bali sebagai hub mendukung pertumbuhan sektor pariwisata dan perekonomian di berbagai destinasi,” kata dia seperti dikutip dari keterangan resmi Jumat pekan ini.

Perluas Jaringan

Sementara itu, Direktur Utama PT AirAsia Indonesia Tbk, Veranita Yosephine menuturkan, sepanjang 2024, Indonesia AirAsia terus memperluas jaringan dengan menambah sejumlah rute internasional baru. Rute itu termasuk Jakarta–Kota Kinabalu, Jakarta–Bandar Seri Begawan, Bali–Cairns, Bali–Phuket, Bali–Kota Kinabalu, Bali–Hong Kong, dan Jakarta–Hong Kong.

“Ekspansi ini tidak hanya mencerminkan peningkatan kinerja operasional, tetapi juga memperkuat Bali sebagai hub mendukung pertumbuhan sektor pariwisata dan perekonomian di berbagai destinasi,” kata dia seperti dikutip dari keterangan resmi Jumat pekan ini.

Veranita menuturkan, memasuki 2025, Indonesia AirAsia akan terus memperkuat jaringan penerbangan dengan mengkaji peluang ekspansi rute internasional, khususnya ke Australia, serta memperluas konektivitas domestik.

“Langkah ini diharapkan dapat membuka lebih banyak peluang bagi wisatawan dan pelaku bisnis, baik dari maupun ke Australia serta antarwilayah di Indonesia,” kata dia.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |