Umar Patek: Dulu Meramu Bom Bali, Kini Meracik Kopi Surabaya

2 days ago 13

Liputan6.com, Surabaya - Narapidana kasus terorisme (Napiter) Hisyam bin Ali Zein alias Umar Patek kini menjalani kehidupan barunya sebagai peracik kopi (Kopi Ramu) di Surabaya. Dia dulu dikenal sebagai peramu bom Bali.

"Kata Ramu itu kalau dibaca dari belakang jadi Umar. Dulu saya meramu bom, sekarang saya meracik kopi," ujarnya pada acara grand launching produk Kopi Ramu di Hedon Estate, Surabaya, ditulis Rabu (3/6/2025).

Umar Patek menceritakan awal mula ia bisa berbisnis kopi. Hal itu berawal dari masa sulitnya saat bebas bersyarat dari Lapas Porong Sidoarjo, Desember 2022 lalu. Dia mengaku ketika itu dia sulit mendapat pekerjaan, karena statusnya sebagai eks napiter.

“Sejak saya bebas dari penjara 7 Desember 2022, saya luntang-lantung mencari kerja kesana kemari tidak ada yang mau menerima saya, tidak ada satupun yang mau menerima selaku mantan napiter,” ucapnya.

Hingga dua bulan setelah dia bebas, seorang pengusaha drg David Andreasmito mencoba mencari keberadaan Umar Patek dan berusaha menghubunginya. David disebut bersimpati pada Umar Patek dan ingin menawarkan kesempatan bekerja.

“Pada awal januari 2023, dokter David mencari saya. Hingga akhirnya saya dipertemukan di Hedon Estate ini. Saya ditanya kerja apa sekarang? saya bilang saya tidak punya kerja. Keahlian apa yang kamu miliki? saya tidak punya keahlian,” ucap Umar Patek.

Kopi Rempah Racikan Sang Ibu

Mendengar kesulitan itu, David kemudian ingin membantu. Suatu ketika David berkunjung ke Rumah Patek di Porong Sidoarjo.

Saat itu Umar Patek menyuguhkan kopi rempah racikan khas ibunya. David kemudian tertarik dan ingin mengembangkannya menjadi sebuah produk yang dipasarkan.

“Sampai akhirnya, beliau datang ke rumah saya, dan saya suguhi kopi dan disitulah beliau merasa suka dan menyuruh saya buatkan kopi yang seperti ini," ujarnya.

"Dan kemudian disitulah dokter David menawarkan kita jual kopi kamu ini ke kafe saya, saya punya pelanggan,” imbuh Umar Patek.

Tapi membangun bisnis, apalagi bagi napiter seperti Umar Patek tak semudah membalik telapak tangan. Dia masih tak percaya diri.

Dia lantas berusaha menjauh dan menghindar dari David. Alasannya ia takut nama dan bisnis David tercoreng olehnya, karena statusnya sebagai eks napiter.

“Saya waktu itu menolak, terus menolak, saya waktu itu berfikir efek kebisnisnya dokter David, beliau menerima saya bukanlah tanpa risiko," ucapnya.

"Saya khawatir bisnisnya dia jatuh atau dimusuhi oleh teman-temannya, karena menerima saya yang statusnya sebagai mantan teroris,” lanjut Umar Patek.

Namun karena dukungan David dan semangat Umar Patek ingin mengubah hidup, dia akhirnya resmi meluncurkan produk Kopi Ramu dengan empat varian. Antara lain kopi rempah, kopi signature, kopi tubruk dan kopi ijen.

Masa Lalu yang Kelam

Diketahui, Umar Patek dikenal sebagai salah satu militan kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI). Dia berperan dalam serangan teroris besar, termasuk Bom Bali tahun 2002 yang menewaskan lebih dari 202 orang, serta aksi teror bom lainnya.

Umar Patek dianggap sebagai salah satu teroris paling dicari di Asia Tenggara karena keterlibatannya dalam serangan tersebut dan hubungannya dengan kelompok JI yang berafiliasi dengan Al-Qaeda.

Umar Patek ditangkap ditangkap di Kota Abbottabad, Pakistan, akhir Januari 2011, setelah buron selama bertahun-tahun dan pelarian ke beberapa negara. Dia kemudian diekstradisi ke Indonesia dan diadili atas perannya dalam serangan Bom Bali.

Patek divonis hukuman 20 tahun penjara pada tahun 2012 oleh pengadilan. Namun, pada Agustus 2022, dia menerima pengurangan hukuman atau remisi untuk bebas bersyarat.

Dia lalu resmi dibebaskan pada Desember 2022 setelah menjalani sekitar 10 tahun masa hukumannya, usai menyatakan ikrar setia ke NKRI, berperilaku baik selama di penjara dan partisipasi dalam program deradikalisasi.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |