Telkom Indonesia Jaga Asa Kebijakan Dividen untuk Investor

4 days ago 15

Liputan6.com, Jakarta - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) memastikan kebijakan pembagian dividen tetap konsisten dengan tahun-tahun sebelumnya, meski perusahaan menghadapi penurunan laba. 

Direktur Strategic Business Development & Portfolio Telkom, Seno Soemadji menyatakan, penetapan dividen interim maupun final akan mempertimbangkan kondisi bisnis, laba bersih, dan kebutuhan investasi.

“Sebagaimana yang telah berjalan di tahun-tahun berikutnya, kami juga memiliki beberapa acuan bahwa terkait dividen interim Telkom, kita akan melihat kondisi bisnis dan aspirasi dari para pemegang saham,” ujar Seno dalam konferensi pers, Pubex Live, Jumat (12/9/2025).

Ia menambahkan, Telkom memiliki kebijakan dividend payout ratio di kisaran 60-90 persen, sama seperti tahun-tahun sebelumnya. 

“Pada prinsipnya, kami akan berupaya memberikan value terbaik terhadap para pemangku kepentingan dan pemegang saham. Tentunya besaran dividen akan mempertimbangkan realisasi laba bersih, kebutuhan investasi, serta kondisi keuangan perusahaan,” jelas Seno.

Seno menegaskan keputusan final pembagian dividen akan dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun depan. Ia juga menyebut operasional Telkom yang solid, arus kas sehat, dan disiplin belanja modal menjadi dasar optimisme untuk mempertahankan dividen di level kompetitif.

Kebijakan Dividen

Senada, Direktur Wholesale & International Service Telkom, Honesti Basyir, mengatakan kebijakan dividen perusahaan mencerminkan kondisi keuangan Telkom. Dia menuturkan, kisaran payout ratio 60-90 persen telah menjadi acuan berdasarkan historis.

“Kalau kita belajar kepada berapa historical selama ini, memang kita memberikan kisaran dividend di sekitar 60 sampai 90 persen. Tapi tentunya terkait potensi dividend ini, finalnya berapa besarnya PO-nya nanti akan ditetapkan di tahun depan,” ujar Honesti.

Honesti juga menekankan optimisme perusahaan untuk tetap menjaga dividen. Ia menyebut kinerja yang solid, arus kas sehat, dan disiplin belanja modal menjadi dasar keyakinan tersebut.

Telkom Indonesia Bakal Gelar RUPSLB 16 September 2025

Sebelumnya, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada pertengahan September 2025. Semula Perseroan akan menggelar RUPSLB pada Rabu, 3 September 2025.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (4/9/2025), PT Telkom Indonesia Tbk akan menggelar RUPSLB pada Selasa, 16 September 2025 pukul 11.00 WIB hingga selesai.

Adapun agenda RUPSLB untuk memutuskan perubahan pengurus Perseroan. Agenda itu dilaksanakan berdasarkan ketentuan:

1.Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan dan Pembubaran Badan Usaha Milik Negara sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan dan Pembubaran Badan Usaha Milik Negara ("PP BUMN");

2.Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik;

3.Peraturan Menteri BUMN No. PER-3/MBU/03/2023 tentang Organ dan Sumber Daya Manusia BUMN; dan

4. Pasal 11 ayat (10), Pasal 14 ayat (12), dan Pasal 23 ayat (6) huruf a Anggaran Dasar Perseroan, di mana para pengurus Perseroan diangkat dan diberhentikan oleh Rapat yang harus dihadiri dan disetujui oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna, serta dengan memperhatikan ketentuan Pasal 25 ayat (4) Anggaran Dasar Perseroan.

Dividen 2024

Sebelumnya, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) akan membagikan dividen jumbo untuk tahun buku 2024 sebesar Rp 21,04 triliun. Adapun dividen yang diberikan Perseroan sebesar Rp 212,46 per saham.

Dividen itu telah disetujui pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perseroan pada 27 mei 2025. Adapun sisa laba bersih dibukukan sebagai laba ditahan sebesar 11 persen atau Rp 2,60 triliun yang akan dipakai untuk membiayai pengembangan usaha Perseroan.

Perseroan membagikan dividen 2024 dengan mempertimbangkan data keuangan per 31 Desember 2024 yakni:

  • Laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk Rp 23,64 triliun
  • Saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 2,60 triliun
  • Total ekuitas sebesar Rp 162,49 triliun.
Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |