Suasana Ceria Berubah Jadi Lara, Cerita Siswa Selamat dari Kecelakaan Bus di Paliyan Gunungkidul

1 day ago 10

Liputan6.com, Gunungkidul - Suara tawa dan suasana ceria para siswa di dalam bus mendadak berubah menjadi kepanikan, saat kendaraan yang mereka tumpangi meluncur tak terkendali di jalan menurun kawasan Trowono, Kalurahan Karangasem, Kapanewon Paliyan, Gunungkidul. Insiden kecelakaan bus itu terjadi pada Senin sore (2/6/2025), sekitar pukul 15.30 WIB.

Minibus dengan nomor polisi AD 7641 AG yang dikemudikan oleh Dwi Jayanto, warga Padukuhan Pringsurat, Kalurahan Ngloro, Saptosari, dan mengangkut sekitar 50 siswa dari sebuah sekolah di Gunungkidul, mengalami rem blong hingga mengalami kecelakaan.

Tak pelak rombongan siswa yang baru saja menyelesaikan kegiatan pelatihan di luar sekolah dan dalam perjalanan pulang ke sekolah itu menjadi korban.

"Diduga Bus mengalami rem blong. Sopir sempat berusaha menghindari kendaraan lain, namun akhirnya membanting setir ke kanan. Bus menabrak sebuah sepeda motor dan kios toko emas di pinggir jalan," terang AKP Ismanto saat dikonfirmasi.

Kesaksian di Tengah Kegentingan

Di tengah kondisi darurat, beberapa siswa mengisahkan kembali momen-momen mencekam yang mereka alami. Alfin Putra Ramadan, seorang siswa yang duduk di baris kedua bus nahas tersebut, masih sulit melupakan kejadian yang menimpa diri dan teman-temannya.

"Awalnya biasa saja, bus jalan pelan. Tapi pas turun, tiba-tiba ngebut. Saya lihat sopir mulai gelisah, tangannya menggenggam setir erat," kata Alfin saat ditemui di SDN Pucung.

Menurutnya, Bus yang datang dari arah utara menuju selatan kehilangan kendali saat melintasi jalan menurun. Bus mulai oleng ke kanan dan kiri. Para siswa mulai sadar ada yang tidak beres. Beberapa anak berpegangan erat pada bangku, sebagian lagi mulai menangis.

"Pas melewati truk yang parkir di pinggir jalan, bus hampir nyerempet. Terus langsung braaakk, nabrak toko emas. Ada motor juga yang kena. Kami semua kaget, ada yang teriak, ada yang jatuh dari tempat duduk," ujarnya dengan suara bergetar.

Vian Aditya, siswa lainnya, menambahkan bahwa kondisi dalam bus berubah jadi sangat kacau dalam hitungan detik usai kejadian.

"Saya lihat teman-teman saya menangis. Ada yang peluk-pelukan karena takut. Waktu bus nabrak, saya hampir terlempar ke lorong. Untung saja nggak luka," tutur Vian.

Seluruh Penumpang Selamat

Meski kecelakaan menyebabkan kerusakan pada bangunan toko emas dan sepeda motor, seluruh penumpang dinyatakan selamat. Tidak ada korban luka dalam insiden tersebut. Namun, pihak sekolah dan pemerintah setempat segera bergerak cepat mengantisipasi dampak psikologis bagi siswa.

Ketua DPRD Gunungkidul, Endang Sri Sumiyartini, langsung turun tangan dengan menerjunkan Dinas Sosial melalui UPT Perlindungan Perempuan dan Anak untuk melakukan pendampingan dan trauma healing.

"Kami tidak ingin kejadian ini menimbulkan trauma jangka panjang. Anak-anak ini baru saja melewati peristiwa yang sangat menegangkan. Maka kami hadirkan tim untuk mendengar cerita mereka, menenangkan, dan memulihkan kondisi mental mereka," ungkap Endang.

Selain kepada siswa, pendampingan juga diberikan kepada para orang tua. Menurut Endang, peran keluarga sangat penting dalam memberikan dukungan emosional, terutama menjelang ujian kenaikan kelas yang akan segera digelar.

"Stabilitas mental anak sangat penting. Orang tua perlu mendampingi dan membesarkan hati mereka," tambahnya.

Pemeriksaan Kendaraan dan Evaluasi Transportasi Angkutan

Sementar itu, Ketua Bapemperda & anggota kom B, DPRD Gunungkidul, Eri Agustin Sudianti meyampaikan, saat ini, polisi masih mendalami penyebab pasti kecelakaan, termasuk memeriksa kondisi teknis kendaraan serta latar belakang kelayakan sopir.

"Dugaan awal memang mengarah pada kerusakan sistem rem, namun hasil akhir penyelidikan masih menunggu pemeriksaan lebih lanjut," engkap Eri.

Eri menyebut, Kejadian ini menjadi alarm serius bagi sistem transportasi sekolah di wilayah Gunungkidul. Pemerintah daerah diharapkan segera melakukan evaluasi terhadap armada yang digunakan untuk keperluan pendidikan, termasuk pengecekan rutin kondisi teknis kendaraan.

"Saat ini guru pendamping, seluruh siswa telah dipulangkan ke rumah masing-masing dan akan tetap dalam pengawasan selama beberapa hari ke depan," pungkasnya.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |