Liputan6.com, Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mengonfirmasi pihaknya tengah menjalin komunikasi intensif dengan Boeing terkait rencana pembelian pesawat baru. Rencana tersebut merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan dalam mendukung proses transformasi bisnis dan penyehatan keuangan.
“Perseroan dan Boeing tengah melakukan komunikasi secara intensif untuk membahas detail kebutuhan armada yang sesuai dengan pangsa pasar Perseroan,” tulis manajemen Garuda, dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (22/7/2025).
Garuda Indonesia menegaskan pembelian armada baru ini akan menunjang transformasi dari sisi jaringan dan jenis pesawat, dengan mempertimbangkan potensi profitabilitas dan kebutuhan strategis jaringan penerbangan. Selain itu, langkah ini juga ditujukan untuk menjaga efisiensi biaya operasional dan mengoptimalkan pendapatan perusahaan dalam lima tahun ke depan.
Terkait pendanaan, Perseroan menyampaikan bahwa rencana pembelian pesawat telah sejalan dengan restrukturisasi keuangan yang telah disetujui oleh Menteri BUMN dan sebelumnya telah mendapat restu dari Presiden RI pada 23 Juni 2025. Persetujuan juga diperoleh dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 30 Juni 2025.
Garuda Indonesia menyebutkan saat ini pihaknya juga menjalin komunikasi dengan sejumlah calon pemberi dana potensial untuk mendukung realisasi rencana tersebut.
Dalam tahap pembahasan lanjutan dengan Boeing, perusahaan mempertimbangkan waktu pengiriman pesawat dan kesiapan produsen pesawat asal Amerika Serikat tersebut untuk menyediakan tipe pesawat yang sesuai dengan kebutuhan pasar Garuda.
Manajemen menegaskan hingga saat ini belum terdapat informasi material yang dapat mempengaruhi kelangsungan usaha atau harga saham perusahaan. Perseroan juga berkomitmen untuk selalu mematuhi ketentuan peraturan pasar modal yang berlaku.
Prabowo Akan Beli Pesawat Boeing 777 dari AS: Saya Bertekad Besarkan Garuda
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan Indonesia akan membeli pesawat Boeing 777 dari Amerika Serikat (AS), yang merupakan hasil kesepakatan negosiasi tarif impor dengan pemerintah AS. Prabowo mengatakan pembelian pesawat Boeing untuk membesarkan maskapai penerbangan nasional, Garuda Indonesia.
"Ya, memang kita kan perlu untuk membesarkan Garuda. Garuda adalah kebanggan kita. Garuda adalah flag carrier nasional. Garuda lahir dalam perang kemerdekaan kita. Jadi Garuda harus menjadi lambang Indonesia," ucap Prabowo kepada wartawan di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta Timur, Rabu (16/7/2025).
Dia mengaku bertekad membesarkan Garuda Indonesia sehingga dibutuhkan pesawat-pesawat baru. Prabowo menyebut kualitas pesawat Boeing cukup bagus.
"Kita bertekad, saya bertekad untuk membesarkan Garuda. Dan untuk itu kita butuh pesawat-pesawat baru. Saya kira enggak ada masalah karena kita butuh, mereka ingin jual. Pesawat Boeing juga cukup bagus. Kita juga tetap dari Airbus," tuturnya.
Masih Butuh Impor Migas dan Pangan
Selain pesawat, Prabowo menuturkan Indonesia juga membutuhkan impor bahan bakar minyak (BBM), gas, dan bahan pangan, khususnya gandum dan kedelai.
"Jadi akhirnya terjadi pertemuan dua kepentingan. Kita juga butuh, sebagai contoh, kita masih import BBM, kita masih import gas, kita masih perlu import gandum, kita masih perlu import kedelai, dan sebagainya. Jadi akhirnya kita bisa dapat suatu titik pertemuan," kata Prabowo.