Soal Merger BUMN Karya, Begini Tanggapan Dirut ADHI

1 week ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah bakal menggabungkan sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor konstruksi.Terkait merger ini, Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), Entus Asnawi Mukhson mengatakan persiapan masih berjalan untuk memastikan struktur yang paling tepat, baik dari sisi entitas maupun skema yang akan dipilih.

Entus menjelaskan, ada beberapa opsi yang sedang dikaji, mulai dari kemungkinan perusahaan terbuka (Tbk) bergabung dengan perusahaan non-terbuka, hingga menentukan siapa yang akan menjadi entitas bertahan (survivor entity). Hal ini penting mengingat merger tidak hanya menyatukan aset dan kompetensi, tetapi juga harus memperhatikan kewajiban masing-masing pihak.

"Sampai dengan hari ini kami masih melakukan persiapan-persiapan, apakah nanti akan dengan siapa kami bergabung. Ini masih dalam persiapan-persiapan karena mana dicari kemudahan-kemudahan yang lebih pas,” kata Entus dalam konferensi pers Pubex Live 2025, Senin (8/9/2025).

Ia menambahkan, khusus untuk perusahaan BUMN yang berbentuk Tbk, terdapat sejumlah hal yang perlu diperhatikan, seperti perjanjian obligasi, kerja sama dengan pihak asing, hingga penjaminan yang sudah berjalan.

Tujuan Utama

Semua aspek tersebut harus diurai terlebih dahulu agar tidak menimbulkan hambatan pada saat proses merger dilakukan.

"Pada prinsipnya memang untuk maksud dari integrasi atau merger ini tentu untuk menghadirkan kekuatan kompetitif, kemudian kekuatan keuangan maupun kekuatan dari kompetensi dari bidang-bidang yang ditangani,” ujar dia.

Entus menekankan, tujuan utama dari integrasi ini adalah menciptakan BUMN yang lebih kuat dan fokus pada bidangnya. Dengan begitu, perusahaan hasil merger diharapkan dapat memberikan kontribusi yang lebih besar kepada negara, baik dari sisi keuangan maupun pengembangan kompetensi di sektor konstruksi.

Rencana merger ini juga sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam mendorong efisiensi dan peningkatan daya saing BUMN konstruksi. ADHI sendiri masih menunggu arahan lebih lanjut terkait skema dan mitra yang akan diajak bergabung, sembari mempersiapkan langkah internal agar proses integrasi berjalan lancar.

Kabar Terbaru Merger BUMN Karya, Ada Opsi Ganti Bisnis

Sebelumnya, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) masih mengkaji bentuk restrukturisasi BUMN Karya. Dari tiga opsi yang disiapkan, konsolidasi ke bisnis lain jadi salah satunya.

Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria menyampaikan restrukturisasi pada BUMN sektor konstruksi menjadi satu keharusan. Dia pun memastikan langkah itu akan dilakukan di bawah lembaga baru tersebut.

"Memang akan dilakukan, pastinya. Karena ada kebutuhan kita untuk melakukan restrukturisasi karya," ungkap Dony, ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, dikutip Jumat (18/7/2025).

Beberapa Opsi Dikaji

Dia menjelaskan, ada beberapa opsi yang tengah dikaji. Mulai dari merger antara satu dan lainnya, hingga konsolidasi ke bisnis lain. Meski begitu, dia belum banyak merinci mengenai opsi yang terbuka itu.

"Nanti mungkin ada beberapa opsi. Di antaranya ada konsolidasi dalam bentuk bisnis lain. Ada juga dalam bentuk merger dan penyatuan beberapa hal kita untuk BUMN Karya kita," ungkapnya.

Konsolidasi BUMN Karya ini menjadi sempat menjadi perhatian Menteri BUMN Erick Thohir. Ketika seluruh BUMN beralih ke tangan Danantara, merger dan konsolidasi ini jadi perhatian untuk menyehatkan BUMN Karya.

"Lagi didiskusikan (bentuknya). Ada beberapa opsi, kan. Tapi yang paling pasti adalah kita harus menyehatkan BUMN Karya kita," tegas Wakil Menteri BUMN ini.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |