Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) dan PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) masih melanjutkan penguatan sejak Initial Public Offering (IPO). Pada perdagangan Senin, 21 Juli 2025 kedua saham tersebut kembali menyentuh batas auto rejection atas (ARA).
Melansir data dari Stockbit, CDIA berada pada harga Rp 1.215 per saham, menguat 24,62 persen atau 240 poin. Dalam sepekan terakhir CDIA telah menguat 143 persen atau 715 poin.
Sedangkan untuk saham COIN berada pada harga Rp 735 per saham, menguat 24,58 persen atau 145 poin. Dalam sepekan terakhir COIN telah menguat 141,78 persen atau 431 poin.
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham dua emiten, yakni PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) dan PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), pada Kamis (17/7/2025), karena terjadinya lonjakan harga kumulatif yang signifikan.
Seperti diketahui, kedua saham tersebut terus mengalami penguatan sejak IPO pada 9 Juli 2025 lalu. Dalam pengumuman resmi yang dirilis BEI, suspensi perdagangan dilakukan sebagai langkah cooling down demi melindungi investor. Suspensi berlaku di seluruh pasar, yakni Pasar Reguler dan Pasar Tunai.
“Penghentian sementara dilakukan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya,” tulis BEI dalam keterangan terpisah terkait COIN dan CDIA.
Bursa juga mengimbau seluruh pihak untuk terus memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh masing-masing emiten agar keputusan investasi dilakukan secara rasional dan berdasar informasi yang memadai. BEI belum menyebutkan kapan perdagangan kedua saham akan kembali dibuka.
IHSG Hari Ini 21 Juli 2025 Menguat Terbatas, Saham DCII Melesat
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menghijau pada perdagangan Senin (21/7/2025). Kenaikan IHSG terjadi di tengah sektor saham infrastruktur memimpin penguatan.
Mengutip data RTI, IHSG hari ini dibuka naik 54,19 poin ke posisi 7.366,31. Pada pukul 09.21 WIB, IHSG menguat tipis 0,12% ke posisi 7.320. Indeks LQ45 melemah 0,04% ke psosi 784. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.
Pada perdagangan Senin pagi, IHSG berada di level tertinggi 7.378,88 dan level terendah 7.313,46. Sebanyak 231 saham menguat dan 266 saham melemah. 187 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 487.175 kali dengan volume perdagangan 5,5 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 3,1 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.319.
Sektor saham cenderung bervariasi. Sektor saham infrastruktur melesat 3,32%, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham industri menguat 0,47%, sektor saham consumer nonsiklikal mendaki 0,03%, sektor saham consumer siklikal bertambah 0,30%. Lalu sektor saham kesehatan melesat 0,29% dan sektor saahm teknologi melompat 3,44%.
Sementara itu, sektor saham energi melemah 0,49%, sektor saham basic susut 0,16%. Lalu sektor saham consumer nonsiklikal turun tipis 0,01%, sektor saham keuangan tergelincir 0,17%, sektor saham properti terpangkas 0,12% dan sektor saham transportasi melemah 0,59%.
GOTO Melemah dan CDII Melesat
Awal sesi perdagangan, saham GOTO melemah 1,72% ke posisi Rp 57 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 58 dan terendah Rp 56 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.189 kali dengan volume perdagangan 9.441.374 saham. Nilai transaksi Rp 53,8 miliar.
Saham BELI melemah 0,51% ke posisi Rp 394 per saham. Harga saham BELI dibuka naik dua poin ke posisi Rp 398 per saham. Saham BELI berada di level tertinggi Rp 398 dan terendah Rp 394 per saham. Total frekuensi perdagangan 19 kali dengan volume perdagangan 1.085 saham. Nilai transaksi Rp 42,8 juta.
Saham DCII naik 10,19% ke posisi Rp 269.975. Harga saham DCII dibuka stagnan di posisi Rp 245.000 per saham. Total frekuensi perdagangan 46 kali dengan volume perdagangan 55 saham. Nilai transaksi Rp 1,5 miliar.