Saham BRPT Bergerak Volatil, Bursa Bertanya-tanya

2 days ago 13

Liputan6.com, Jakarta Saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) terpantau menjadi salah satu yang paling banyak ditransaksikan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada perdagangan Senin, 26 Mei 2025, BRPT masuk 10 saham yang paling banyak ditransaksikan, dengan volume saham yang ditransaksikan mencapai 771 juta lembar. Dari sisi nilai juga termasuk 10 teratas, mencapai Rp 954 miliar.

Pada perdagangan hari ini, Selasa 27 Mei 2025, BRPT naik 6,97 persen ke posisi 1.305 pada penutupan sesi I. Dalam sepekan, saham Barito Pacific naik 40,32 persen dan naik 38,83 persen sejak awal tahun atau secara year to date (YTD).

Sehubungan dengan volatilitas saham BRPT, Bursa meminta penjelasan pada manajemen perseroan. Direktur dan Sekretaris PT Barito Pacific Tbk, David Kosasih menegaskan bahwa hingga saat ini tidak terdapat informasi atau fakta material yang belum diungkapkan kepada publik dan dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal.

"Sampai dengan tanggal surat ini, tidak ada fakta atau informasi material tambahan lain berdasarkan POJK 31/2015 yang perlu diungkapkan kepada publik oleh Perseroan," tulis David dalam keterbukaan informasi Bursa.

Hal ini juga ditegaskan untuk menjawab pertanyaan seputar keberadaan fakta penting yang mungkin memengaruhi harga efek atau kelangsungan hidup perusahaan.

Barito Pacific Siapkan Penerbitan Obligasi, Tidak Ada Perubahan Kepemilikan Saham Signifikan

Terkait rencana strategis ke depan, Barito Pacific mengungkapkan bahwa perusahaan tengah mempersiapkan penerbitan Obligasi Berkelanjutan IV Barito Pacific Tahap I Tahun 2025. Penerbitan obligasi ini telah mendapatkan persetujuan prinsip dari Bursa Efek Indonesia melalui surat No: S-04706/BEI.PP1/05-2025 tertanggal 16 Mei 2025. Tindakan korporasi ini menjadi satu-satunya rencana besar yang tengah digarap dalam waktu dekat.

Selain aksi korporasi tersebut, tidak ada rencana lain yang berdampak terhadap pencatatan saham perusahaan di Bursa dalam jangka waktu tiga bulan mendatang. Manajemen juga memastikan bahwa tidak ada aktivitas pemegang saham tertentu yang mengubah struktur kepemilikan saham signifikan, baik dari kalangan Direksi, Komisaris, maupun pemilik saham di atas 5%.

"Sepanjang pengetahuan Perseroan tidak ada aktivitas yang mengakibatkan kepemilikan atau perubahan kepemilikan saham yang dilaporkan kepada Perseroan, dan wajib dilaporkan kepada OJK," ungkap David. Pernyataan ini menegaskan bahwa pemegang saham utama dan pengendali tidak memiliki rencana apapun terkait saham yang mereka miliki di Perseroan hingga saat ini.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham BRPT

Terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi pergerakan harga saham BRPT. Kinerja keuangan perusahaan, kondisi pasar modal secara umum, dan sentimen investor adalah beberapa di antaranya.

Selain itu, berita dan informasi terkait BRPT juga dapat memengaruhi harga saham. Pengumuman mengenai proyek baru, kerjasama strategis, atau perubahan dalam manajemen perusahaan dapat memicu reaksi pasar.

Faktor eksternal seperti perubahan kebijakan pemerintah, fluktuasi harga komoditas, dan kondisi ekonomi global juga dapat berdampak pada kinerja saham BRPT.

Saham BRPT Masuk Top Gainers Pekan Lalu

Pada pekan lalu, tepatnya 19-23 Mei 2025, saham BRTP melonjak 32% ke posisi Rp 1.155 per saham dari pekan lalu Rp 875 per saham. Penguatan saham BRPT terjadi bersamaan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ditutup positif pada pekan lalu.

Berdasarkan data Bursa, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 7.214,163, naik 107,637 poin atau 1,51% dibandingkan penutupan pekan sebelumnya di 7.106,526. Kapitalisasi pasar turut mengalami kenaikan. Pekan ini, total kapitalisasi pasar tercatat Rp 12.561 triliun, naik 1,97% dibandingkan pekan sebelumnya yang mencapai Rp 12.318 triliun.

Total volume perdagangan dalam sepekan mencapai 113,881 miliar saham, lebih rendah dibandingkan pekan sebelumnya yang mencapai 150,140 miliar saham. Secara rata-rata harian, volume transaksi turun 24,15% dari 30,028 miliar saham menjadi 22,776 miliar saham.

Total nilai perdagangan selama sepekan mencapai Rp 72,604 triliun, turun 12,51% dari pekan sebelumnya yang mencapai Rp 82,985 triliun. Rata-rata harian nilai transaksi pun menyusut 12,51% menjadi Rp 14,521 triliun dibandingkan Rp16,597 triliun pada pekan sebelumnya.

Frekuensi transaksi juga mencerminkan kondisi perdagangan yang lebih lesu. Sepanjang pekan ini, frekuensi transaksi mencapai 6,793 juta kali, dengan rata-rata harian 1,359 juta kali—turun 4,46% dibandingkan pekan sebelumnya yang mencatatkan 1,422 juta kali per hari.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |