Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) terpantau lesu pada perdagangan hari ini, Rabu 28 Mei 2025. TLKM turun 0,35 persen ke posisi 2.820 pada penutupan sesi I. Dalam sepekan, TLKM naik 2,55 persen dan naik 4,06 persen sejak awal tahun atau secara year to date (YTD).
Sebelumnya, Telkom telah merampungkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) pada Selasa, 27 Mei 2025. Pada rapat tersebut, TLKM menyetujui pembagian dividen Rp 21 triliun, pergantian manajemen, hingga persetujuan pembelian kembali saham perseroan (buyback).
"Meskipun masih terlalu dini untuk menilai strategi manajemen baru, risikonya bagi industri adalah jika manajemen baru TLKM tetap berfokus pada perebutan pangsa pasar," tulis analis BRI Danareksa Sekuritas, Erindra Krisnawan dan Kafi Ananta dalam risetnya, Rabu (28/5/2025).
Dian Siswarini sebelumnya telah masuk dalam bursa calon pengganti Ririek. Ia sebelumnya menjabat sebagai Presiden Direktur PT XL Axiata Tbk (EXCL) selama hampir satu dekade sejak 2015 hingga pengunduran dirinya pada Desember 2024. Sebelumnya, ia juga pernah menjabat sebagai Chief Digital Services Officer dan Wakil Presiden Direktur.
"Kami mencatat bahwa selama masa kepemimpinan Ibu Dian di EXCL, perusahaan mencatat peningkatan yang sehat baik dalam ARPU (pendapatan rata-rata per pengguna) maupun jumlah pelanggan," ulas Erindra Krisnawan dan Kafi Ananta.
Penunjukan Dian Siswarini sebagai Direktur Utama menggantikan menjadikannya pemimpin perempuan pertama di posisi tersebut.
Komut Angga Raka Prabowo
Selain itu, Muhammad Awaluddin, mantan Direktur Utama Angkasa Pura II, diangkat sebagai Wakil Direktur Utama.
Sementara itu, Angga Raka Prabowo, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, ditetapkan sebagai Komisaris Utama menggantikan Bambang P.S. Brodjonegoro.
Bambang mengundurkan diri pada 10 April 2025 setelah terpilih sebagai Dekan Asian Development Bank Institute (ADBI).
Nama Angga Raka Prabowo cukup dikenal dalam dunia politik dan komunikasi strategis. Ia merupakan kader Partai Gerindra yang aktif sejak tahun 2008.
"Dengan latar belakang sebagai pelaku industri sekaligus mantan pesaing, kami menilai manajemen baru sebaiknya mendorong perbaikan harga di tingkat industri... Untuk TLKM, rekomendasi kami BUY dengan TP 3.900," imbuh riset Erindra Krisnawan dan Kafi Ananta.
Dividen Rp 21 Triliun
RUPS Telkom menyetujui pembagian dividen untuk tahun buku 2024 sebesar sekitar Rp 21 triliun. Angka ini setara dengan dividen sebesar Rp 212,5 per saham dan mencerminkan dividend payout ratio (DPR) sekitar 89% dari laba bersih perusahaan.
"Sementara sisa laba sebesar 11% atau sekitar Rp 2,6 triliun akan digunakan sebagai laba ditahan untuk mendukung pengembangan usaha ke depan," ungkap Sekretaris perusahaan Telkom, Achmad Reza dalam konferensi pers usai RUPS.
Pembayaran dividen akan dilakukan selambat-lambatnya pada 2 Juli 2025. Pemegang saham yang berhak mendapat dividen adalah yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) pada penutupan 12 Juni 2025.
Buyback Rp 3 triliun
RUPS menyetujui pembelian kembali saham (buyback) senilai Rp 3 triliun. Keputusan ini diambil sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk memperkuat nilai sahamnya di tengah tantangan pasar.
Langkah buyback ini telah memperoleh restu dari para pemegang saham dalam RUPS yang digelar pada Selasa, 27 Mei 2025. Manajemen Telkom menyatakan bahwa aksi korporasi tersebut merupakan upaya untuk menjaga kepercayaan investor dan mendukung pergerakan harga saham yang dinilai masih undervalued.
Direktur Wholesale and International Service Telkom Indonesia, Honesti Basyir, menyampaikan bahwa strategi ini diharapkan dapat berdampak positif terhadap kinerja saham perusahaan ke depan. "Jadi memang rencana kami untuk survive itu salah satu caranya dengan menaikkan harga saham yang selama ini undervalued, tetapi tentu itu tidak cukup," ujar dia.