Liputan6.com, Jakarta - PT Victoria Insurance TBk (VINS), emiten bergerak di bidang asuransi umum akan menambah modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (14/9/2025), PT Victoria Insurance Tbk akan menerbitkan maksimal 146.057.361 saham VINS dengan nilai nominal Rp 100 per saham dalam rangka private placement. Jumlah saham yang diterbitkan itu maksimal 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan.
“PMTHHMETD ini dilaksanakan maka pemegang saham Perseroan akan terkena dilusi kepemilikannya maksimal 9,09%,” tulis Perseroan dalam keterbukaan informasi BEI.
Perseroan menggelar private placement ini untuk memperkuat struktor permodalan dan memenuhi ketentuan ekuitas minimal sesuai dengan POJK Nomor 23/2023 tentang perizinan usaha dan kelembagaan perusahaan asuransi, perusahaan asuransi syariah, perusahaan reasuransi dan perusahaan reasuransi syariah.
Dalam pasal 56 ayat dua pada aturan itu memuat mengenai kewajiban pemenuhan ekuitas minimum pada tahap pertama dilakukan paling lambat 31 Desember 2026 minimal Rp 250 miliar.
Gelar RUPSLB
PMTHMETD yang akan dilaksanakan Perseroan merupakan Penambahan Modal selain dalam rangka perbaikan posisi keuangan dan selain Program Kepemilikan saham (PMTHMETD Perseroan).
“Dana yang diperoleh dari PMTHMETD setelah dikurangi biaya-biaya akan dipergunakan sepenuhnya oleh Perseroan untuk memperkuat struktur permodalan, investasi dan sebagai modal kerja Perseroan,” demikian seperti dikutip. Private placement ini dilakukan sekaligus dan bertahap dalam jangka waktu dua tahun.
Untuk melakukan aksi korporasi ini, Perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 20 Oktober 2025.
Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 12 September 2025, harga saham VINS ditutup naik 10% ke posisi Rp 143 per saham.
Kinerja IHSG pada 8-12 September 2025
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis pada perdagangan 8-12 September 2025. Sentimen reshuffle kabinet dan harga emas membayangi IHSG sepekan.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (13/9/2025), IHSG melemah terbatas 0,17% dan ditutup ke posisi 7.854,06. Pada pekan lalu, IHSG bertambah ,47% ke posisi 7.867,34.Kapitalisasi pasar merosot 0,57% menjadi Rp 14.130 triliun dari pekan lalu Rp 14.211 triliun.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG merosot 0,17% didorong sejumlah sentimen. Herditya mengatakan, faktor pertama, reshuffle kabinet yang terjadi pada awal pekan ini, investor cenderung bereaksi negatif. Faktor kedua, rilis data neraca dagang dan inflasi China yang cenderung menguat.
Faktor ketiga, rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang meningkat dibandingkan periode sebelumnya. Faktor keempat, ada harapan akan pemangkasan suku bunga the Federal Reserve (the Fed). Faktor kelima, katalis dari suntikan perbankan Himbara sebesar Rp 200 triliun. “Faktor keenam, penguatan komoditas emas global,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.
Transaksi Harian
Di sisi lain, rata-rata frekuensi transaksi harian selama sepekan terpangkas 2,21% menjadi 2,04 juta kali transaksi dari 2,08 juta kali transaksi pada pekan lalu.
Selain itu, rata-rata volume transaksi harian bursa merosot 9,87% menjadi 33,56 miliar saham dari 37,24 miliar saham pada pekan lalu.
Selama sepekan investor asing melakukan aksi jual saham mencapai Rp 6,59 triliun. Dengan demikian, sepanjang 2025, investor asing melepas saham Rp 61,72 triliun.
Selain itu, peningkatan terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian BEI 7,6% menjadi Rp 19,42 triliun dari Rp 18,05 triliun pada pekan lalu.