Penjualan Properti KIJA Tokcer, Ini Rahasianya

Liputan6.com, Jakarta PT Jababeka Tbk (KIJA) lewat anak usahanya PT Jababeka Tbk mencatatkan lonjakan penjualan proyek propertinya yaitu Jababeka Bizpark Tahap II. Penjualan Jababeka Bizpark Tahap II kembali terserap habis dalam waktu singkat yang mencerminkan tingginya antusiasme dari para pebisnis dan investor terhadap bangunan multiguna yang menghadirkan konsep berbeda, dan tidak dapat ditemukan di kawasan koridor timur Jakarta.

Lonjakan minat terhadap bangunan multiguna Jababeka Bizpark tak lepas dari peningkatan signifikan yang dialami oleh sektor ekspor-impor, logistik, e-commerce, F&B, dan wellness pada beberapa tahun terakhir.

Sektor-sektor tersebut membutuhkan fasilitas bangunan multiguna yang bisa digunakan sebagai gudang, area penjualan, hingga kantor yang bisa menjadi pusat distribusi strategis dan fungsional.

“Kami percaya produk yang kami tawarkan tidak hanya memiliki lokasi yang premium, namun juga mampu mendukung operasional berbagai bisnis terutama bagi pengusaha ekspo- impor di Indonesia," ujar Ivonne Anggraeni selaku President Director PT Graha Buana Cikarang 

Jababeka Bizpark Tahap II dengan konsep Japanese Bizpark menjadi solusi ideal bagi para pelaku bisnis dan investor karena desain serta fungsionalitas yang fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan setiap tenant.

Menjadi solusi bisnis praktis, Jababeka Bizpark telah didukung dengan world class infrastruktur yang bisa mendukung pertumbuhan bisnis seperti konektivitas berkecepatan tinggi serta sistem penyediaan listrik yang stabil dari tiga pembangkit listrik, natural gas, fasilitas water treatment plant serta waste water treatment plant yang mampu mengolah dan menyuplai air bersih ke seluruh kota, hingga penggunaan PLTS di sejumlah fasilitas kota yang berfungsi untuk menekan jumlah karbon di dalam kawasan.

Dengan segala infrastruktur yang ditawarkan Kota Jababeka sudah memenuhi syarat kota industri yang lengkap dan dapat mendukung pertumbuhan bisnis para pebisnis dan investor.

“Dengan habis terjualnya tahap kedua ini, Jababeka Bizpark menegaskan posisinya sebagai pilihan utama bagi para pelaku usaha yang ingin mengoptimalkan operasional bisnisnya, selain itu hal ini juga menunjukan bahwa Kota Jababeka Cikarang masih menjadi pilihan ideal bagi masyarakat untuk berbisnis, berinvestasi, maupun bertempat tinggal," tutup Ivonne.

PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) akan melepas saham treasuri sebanyak 262.500.000 saham. Saham itu bagian dari total pembelian kembali atau buyback saham Perseroan pada 18 Maret 2020-17 Juni 2020 sebanyak 292.500.000 saham.

Pada 10-13 Juli 2025, Perseroan telah mengalihkan sebagian saham treasuri sebanyak 30 juta saham sehingga jumlah saham treasuri yang tersisa sebesar 262.500.000 saham. Demikian mengutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI),

"Saat ini, Perseroan bermaksud untuk mengalihkan sisa saham treasuri maksimal 262,50 juta saham dengan cara dijual di Bursa Efek Indonesia mengingat masa refloat atas buyback saham, Perseroan akan berakhir pada 20 Juli 2026,” demikian seperti dikutip.

Hal itu juga berdasarkan pada POJK Nomor 13 Tahun 2023. Perseroan akan dibantu oleh NH Korindo Sekuritas dalam aksi korporasi tersebut. Berikut pengalihan saham hasil pembelian kembali:

• Waktu pelaksanaan penjualan saham pada 10 September 2025-20 Juli 2026
• Jumlah seluruh saham hasil pembelian kembali saham yang akan dijual maksimal 262.500.000 saham KIJA.

Sebelumnya, Kawasan Industri Jababeka menerima Kunjungan Kerja dari Menteri Lingkungan Hidup / Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, yang diterima langsung oleh Direktur Utama PT Jababeka Infrastruktur, Didik Purbadi.

Menteri mendengarkan secara langsung paparan tentang manajemen pengelolaan lingkungan di Jababeka baik infrastruktur kawasan yang memiliki standar dunia, pengelolaan dan manajemen lingkungan baik aspek fisik tetapi juga program sosial yang dimiliki, hingga manfaat ekonomi.

Jababeka telah mengalami transformasi dari kawasan industri menjadi kota yang modern, mandiri terintegrasi antara pusat industri, hunian, fasilitas pendidikan, kesehatan komersial, olahraga, rekreasi (tourism) yang menekankan kualitas hidup melalui penyediaan infrastruktur dan lingkungan yang nyaman dan berkelanjutan.