Pemicu Gempa Bumi Kabupaten Bondowoso dan Sumba Timur, Kajian Teknis Badan Geologi

2 months ago 42

Liputan6.com, Bandung - Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menerbitkan kajian teknis gempa bumi yang terjadi pada 13 Juni 2025 di Kabupaten Bondowoso dan Sumba Timur. Salah satu gempa bumi itu disebutkan menimbulkan kerusakan material.

Menurut Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid, gempa bumi berkekuatan M3.6 pada kedalaman 2 km yang diperbarui menjadi 10 km oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terjadi pada Jumat (13/6/2025) pukul 00.49 WIB.

"Berdasarkan parameter sumber gempa bumi, maka disimpulkan gempa bumi tersebut diakibatkan oleh sesar aktif," terang Wafid ditulis Bandung, Sabtu (14/6/2025).

Wafid menjelaskan lokasi pusat gempa bumi berada di darat, dengan morfologi wilayah terdekat didominasi oleh dataran, berombak, bergelombang, perbukitan, pegunungan hingga gunung.

Karakteristik fisik batuan (litologi) penyusun wilayah ini terdiri atas Batuan Kuarter Vulkanik, Batuan Kuarter Non Vulkanik dan Batuan Tersier.

"Batuan yang telah mengalami pelapukan dan atau sedimen permukaan berpotensi memperkuat guncangan gempa bumi," sebut Wafid.

Wafid menuturkan kekerasan batuan permukaan dipengaruhi oleh umur dan jenis batuan. Batuan yang berumur lebih muda atau yang telah mengalami pelapukan mempunyai kekerasan lebih rendah begitu juga sebaliknya.

Wilayah terdekat dengan pusat gempa bumi diklasifikasikan ke dalam kelas tanah C (tanah sangat padat dan batuan lunak), D (tanah sedang), dan E (tanah lunak).

"Hingga laporan ini dibuat terdapat satu rumah warga yang mengalami kerusakan ringan di Desa Langkap, Kecamatan Besuki. Gempa bumi ini dirasakan oleh masyarakat di Kecamatan Mlandingan, Kecamatan Suboh dan Kecamatan Besuki serta Kecermatan Sumbermalang," jelas Wafid.

Guncangan gempa bumi ini dirasakan dengan intensitas III - IV MMI (Modified Mercalli Intensity) di Situbondo. Daerah ini terletak pada kawasan rawan bencana (KRB) Gempa Bumi sangat rendah hingga tinggi.

KRB gempa bumi sangat rendah merupakan kawasan berpotensi terlanda guncangan gempa bumi dengan skala intensitas IV MMI atau lebih kecil.

"Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami karena episenter berada di darat," ungkap Wafid.

Simak Video Pilihan Ini:

Gunung Lewotobi Kembali Erupsi, Warga Panik Berlarian ke Posko Pengungsian

Gempa Bumi Sumba Timur

Sedangkan gempa bumi kedua berdasarkan data dari BMKG, berlokasi di pada koordinat 10.94 LS – 119,33 BT, berjarak 118 km baratdaya Karera, Sumba Timur, NTT, dengan kekuatan M5.2 pada kedalaman 59 km terjadi pada Jumat, 13 Juni 2025, 09.28 WIB.

Wafid mengungkapkan berdasarkan parameter sumber gempa bumi, maka disimpulkan gempa bumi tersebut adalah gempabumi intraslab, terjadi di bagian lempeng Indo Australia yang menujam ke bawah Lempeng Eurasia.

"Lokasi pusat gempa bumi berada di laut, dengan morfologi wilayah terdekat disusun oleh perbukitan bergelombang hingga curam di daerah pantai, serta setempat pantai berteluk dengan morfologi datar-landai. Di belakang pantai terdapat daerah dataran tinggi, elevasi 400 m, dengan morfologi datar," ungkap Wafid.

Wafid mengatakan litologi penyusun wilayah ini terdiri atas batu pasirnapalan dan batupasir fufan dari Formasi Kenanggar berumur Mio-Pliosen dan batukapur dari Formasi Parikajelu berumur Kapur.

Endapan aluvial yang terdiri dari kerikil, pasir, lanau dan lempung hanya tersingkap di muara sungai. Batuan yang telah mengalami pelapukan dan atau sedimen permukaan berpotensi memperkuat guncangan gempa bumi.

"Kekerasan batuan permukaan dipengaruhi oleh umur dan jenis batuan. Batuan yang berumur lebih muda atau yang telah mengalami pelapukan mempunyai kekerasan lebih rendah begitu juga sebaliknya," terang Wafid.

Kekerasan batuan permukaan di wilayah terdekat dengan pusat gempa bumi, Kecamatan Lewa Tidahu, Katala Hamu Lingu dan Tabundung diklasifikasikan ke dalam kelas tanah C (tanah sangat padat dan batuan lunak) di sebagian besar wilayah kecamatan tersebut di atas serta D (tanah sedang) yang hanya terdapat di Kecamatan Lewa Tidahu.

Wafid menegaskan hingga kajian teknis diterbitkan tidak ada informasi mengenai korban jiwa maupun kerusakan bangunan akibat kejadian gempa bumi ini. Guncangan gempa bumi ini tidak dirasakan di mana pun.

"Menurut Badan Geologi, daerah ini terletak pada Kawasan Rawan Bencana Gempa Bumi Menengah. Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami karena tidak mengakibatkan deformasi bawah laut," kata Wafid.

6 Rekomendasai Badan Geologi

Atas adanya kejadian dua gempa bumi dalam waktu yang berdekatan dalam satu hari pada 13 Juni 2025, maka Badan Geologi Kementerian ESDM menerbitkan sejumlah rekomendasi agar terhindar dari sebelum dan setelag gempa bumi terjadi. Berikut diantaranya:

1.⁠ ⁠Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, dan tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.

2.⁠ ⁠Masyarakat diharapkan melakukan pemeriksaan mandiri terkait kondisi bangunan setelah terjadi gempa bumi.

3.⁠ ⁠Masyarakat diimbau mengamati dan mematuhi rambu evakuasi.

4.⁠ ⁠Masyarakat diimbau menjauhi daerah tebing yang berpotensi terjadi gerakan tanah, terutama saat terjadi hujan.

5.⁠ ⁠Kejadian gempa bumi ini diperkirakan tidak diikuti oleh bahaya ikutan, seperti retakan tanah, penurunan lahan, likuefaksi dan longsoran.

6.⁠ ⁠Bangunan di daerah rawan gempa bumi diharapkan dapat mengikuti kaidah bangunan tahan gempa, guna menghindari risiko kerusakan, serta dilengkapi dengan jalur evakuasi.

Antisipasi Gempa Bumi

Dilansir Liputan6, Jika Anda berada dalam situasi guncangan akibat gempa, berikut adalah beberapa hal yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi:

Sebelum Terjadi Gempa:

•⁠ ⁠Untuk memastikan keamanan tempat tinggal Anda, pastikan bahwa struktur dan letak rumahdapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Lakukan evaluasi dan renovasi ulang terhadap struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.

•⁠ ⁠Penting untuk mengenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

•⁠ ⁠Mempelajari manfaat P3K dan alat pemadam kebakaran.

•⁠ ⁠Pastikan selalu menyiapkan nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.

•⁠ ⁠⁠Atur perabotan di rumah Anda agar menempel kuat pada dinding. Hal itu disarankan agar benda tersebut tak mudah jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi.

•⁠ ⁠⁠Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempa terjadi

•⁠ ⁠⁠Untuk barang yang mudah terbakar, baiknya disimpan pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

•⁠ ⁠⁠Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

•⁠ ⁠⁠Pastikan Anda selalu siap dengan alat-alat penting seperti Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

Saat Terjadi Gempa

Saat Terjadi Gempa:

•⁠ ⁠⁠Ketika Anda merasakan gempa dan sedang berada dalam bangunan, lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan. Jika memungkinkan, lari ke luar gedung untuk mencari tempat berlindung yang lebih aman.

•⁠ ⁠⁠Jika berada di luar bangunan atau area terbuka, hindari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, dan pohon. Perhatikan juga tempat Anda berdiri, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

•⁠ ⁠⁠Jika gempa terjadi ketika Anda sedang mengendarai mobil, segera keluar, turun dan menjauh dari mobil. Hindari juga kendaraan Anda jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

•⁠ ⁠⁠Jika gempa terjadi ketika Anda berada di area pantai, jauhi pantai dan cari medan yang tinggi untuk menghindari bahaya tsunami.

•⁠ ⁠⁠Jika Anda tinggal di daerah pegunungan, apabila terjadi gempa bumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

Setelah Terjadi Gempa:

•⁠ ⁠⁠Jika gempa terjadi ketika Anda berada di dalam bangunan, keluar dari bangunan tersebut dengan tertib. Tidak disarankan untuk keluar melalui tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa. Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K, telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau orang disekitar Anda.

•⁠ ⁠⁠Setelah terjadi gempa, segera periksa lingkungan sekitar Anda. Pastikan tidak terjadi kebakaran. Selain itu, disarankan juga untuk memeriksa aliran dan pipa air, untuk menghindari hal-hal yang membahayakan.

•⁠ ⁠⁠Hindari bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

•⁠ ⁠⁠Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, guna menghindari bahaya susulan.

•⁠ ⁠⁠Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio untuk mencari informasi apabila terjadi gempa susulan. Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak diketahui jelas sumbernya.

•⁠ ⁠⁠Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

•⁠ ⁠⁠Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |