Pasca Merger XL Axiata dan Smartfren, TOWR Tunggu Finalisasi Kebutuhan Jaringan

1 week ago 6

Liputan6.com, Jakarta PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) menyatakan masih menunggu finalisasi kebutuhan jaringan dari entitas hasil penggabungan PT XL Axiata Tbk dan PT Smartfren Telecom. Merger kedua operator ini telah membentuk entitas baru dengan jajaran direksi yang mulai bekerja sejak sekitar tiga bulan lalu.

Advisor & Group Investor Relations TOWR, Adam Gifari, mengatakan perusahaan terus berkoordinasi dengan manajemen baru untuk membahas detail konfigurasi jaringan.

"Kami sendiri dari segi penyedia infrastruktur tower dan fiber masih bekerja sama dengan manajemen yang baru termasuk working level mereka untuk menentukan secara final seperti apa konfigurasi jaringan yang mereka butuhkan sesudah merger ini termasuk juga seperti apa bisnis plan mereka yang kita bisa support ke depannya," ujar Adam dalam konferensi pers Pubex Live 2025, Senin (8/9/2025).

Menurutnya, dinamika pasca merger masih tinggi, sehingga belum ada kepastian bentuk kerja sama lanjutan. Hal ini turut mempengaruhi langkah internal TOWR sebagai penyedia infrastruktur telekomunikasi.

"Mohon maaf kami belum bisa menyampaikan secara detail karena perubahan masih cukup dinamis yang kami rasakan di dalam organisasi kami sebagai TOWR, penyedia tower dan fiber yang lumayan signifikan di industri ini," pungkasnya.

Pendapatan Operasional

Pada semester I 2025, pendapatan operasional konsolidasi mencapai Rp 6,39 triliun, meningkat sebesar 3,9% year on-year (yoy). Adapun EBITDA mencapai Rp 5,32 triliun, tumbuh sebesar 3,7%, sementara laba bersih (setelah kepentingan minoritas) mencapai Rp1,65 triliun, meningkat sebesar 2,9% yoy. 

CEO SMN Group, Aming Santoso pada saat penyampaian laporan keuangan kuartal dua 2025 menyatakan, 2025 adalah tahun bagi TOWR untuk memfokuskan kembali pada kekuatan utamanya yang memanfaatkan skala operasinya. 

“Setiap kali kami menambah aset, kami selalu berusaha untuk mendapatkan nilai sebanyak mungkin dari aset tersebut. Misalnya, pada kuartal ini kami benar-benar mengurangi utang sebesar Rp 1,6 triliun sehingga saldo utang bruto kami turun menjadi Rp 50 triliun dari hasil manajemen melakukan fokus ulang pada keunggulan operasional kami yang mengarah pada pengumpulan kas yang lebih baik sementara kami berhasil terus mengembangkan bisnis,” jelasnya.

TOWR menyambut baik stabilnya Rupiah dan melihat suku bunga cenderung turun. Biaya dana campuran Perseroan telah turun menjadi 6,15% pada kuartal ini dari 6,21% pada kuartal sebelumnya. 

Emiten TOWR Bakal Buyback Saham, Segini Nilainya

Sebelumnya, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) menggelar pembelian kembali atau buyback saham maksimal Rp 200 miliar.

Perseroan akan memakai dana internal untuk buyback saham tersebut dengan mempertimbangkan kondisi keuangan, kebutuhan modal kerja dan sumber pendanaan yang cukup.

"Buyback saham ini diharapkan dapat menjaga stabilitas harga saham di masa yang akan datang dan memberikan fleksibilitas untuk mencapai struktur permodalan yang lebih efisien,” demikian seperti dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (5/9/2025).

Adapun PT Sarana Menara Nusantara Tbk buyback saham 0,5% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan. Jumlah saham TOWR yang di-buyback itu setara dengan sekitar 296.000.000 saham.

Buyback saham ini dilakukan dengan merujuk ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 13 Tahun 2023 tentang kebijakan dalam menjaga kinerja dan stabilitas pasar modal pada kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan. 

Selain itu, aksi korporasi itu juga sesuai ketentuan Peraturan OJK Nomor 29 Tahun 2023 tentang pembelian kembali saham yang dikeluarkan oleh perusahaan terbuka dan Surat OJK S-17/D.04/2025.

Tunjuk BCA Sekuritas

Perseroan telah menunjuk PT BCA Sekuritas untuk buyback saham selama periode pembelian kembali saham dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Buyback saham Perseroan akan dilakukan pada 4 September-3 Desember 2025.

Pada penutupan perdagangan Kamis, 4 September 2025, harga saham TOWR naik 0,84% ke posisi Rp 600 per saham. Harga saham TOWR dibuka naik lima poin ke posisi Rp 600 per saham. Harga saham TOWR berada di level tertinggi Rp 610 dan terendah Rp 595 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.210 kali dengan volume perdagangan 393.156 saham. Nilai transaksi Rp 23,6 miliar.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |