Paramount Skydance Dikabarkan Akuisisi Warner Bros Discovert

2 days ago 14

Liputan6.com, Jakarta - Saham Warner Bros Discovery melonjak tajam setelah muncul kabar perusahaan tersebut tengah diincar oleh Paramount Skydance. Paramount Skydance disebut-sebut tengah menyiapkan penawaran untuk membeli studio saingannya tersebut.

Menurut laporan Wall Street Journal, tawaran itu akan mencakup seluruh bisnis Warner Bros Discovery yang membawahi CNN, HBO, serta studio film ternama di balik Barbie dan Harry Potter.

Jika terealisasi, kesepakatan ini akan menjadi salah satu akuisisi terbesar di industri media Amerika Serikat, yang belakangan banyak berubah akibat maraknya layanan streaming. Kabar tersebut langsung disambut positif oleh para investor. Demikian dikutip dari laman BBC, Sabtu (13/9/2025).

Saham Warner Bros Discovery tercatat melesat hingga 29%, sementara saham Paramount Skydance turut naik hingga 16% pada Kamis waktu setempat.

Meski demikian, Wall Street Journal melaporkan belum ada penawaran resmi yang diajukan oleh Paramount Skydance kepada Warner Bros Discovery, sehingga rencana tersebut masih dipenuhi tanda tanya besar. Hingga saat ini, kedua perusahaan masih menolak untuk memberikan tanggapan resmi terkait kabar tersebut.

Figur Di Balik Paramount Skydance

Paramount Skydance dipimpin oleh David Ellison, putra dari pendiri Oracle Larry Ellison, yang pekan ini sempat menjadi orang terkaya di dunia dengan kekayaan lebih dari USD 380 miliar, menurut Bloomberg Billionaires Index.

Beberapa minggu sebelumnya, David Ellison baru saja menyelesaikan merger senilai USD 8 miliar, di mana studio independennya, Skydance, resmi membeli Paramount, perusahaan induk CBS dan serial-serial populer seperti Yellowstone. Ia juga dikabarkan tengah mendekati kesepakatan untuk membeli The Free Press, media digital yang didirikan jurnalis Bari Weiss.

Ellison telah berkecimpung di dunia film selama dua dekade dan dikenal sebagai produser film-film besar seperti Top Gun: Maverick dan World War Z.

Sebelumnya, merger Paramount–Skydance tidak berjalan mulus. Merger ini sempat terseret ke ranah politik dan proses persetujuannya sempat terhambat karena sengketa hukum antara Trump dan CBS terkait wawancara dengan Wakil Presiden Kamala Harris, yang dituduh Trump telah diedit untuk menguntungkan Partai Demokrat.

Selesaikan Sengketa

Paramount kemudian sepakat membayar USD 16 juta untuk menyelesaikan sengketa itu, dengan dana akan dialokasikan untuk pembangunan perpustakaan kepresidenan di masa depan. Tidak ada permintaan maaf yang disertakan dalam penyelesaian tersebut.

Pihak Demokrat menyebut pembayaran itu sebagai bentuk 'suap' dan tuduhan tersebut dibantah oleh Paramount. Sebagai bagian dari persetujuan merger, regulator juga mewajibkan Skydance memastikan program siarannya menampilkan ‘beragam sudut pandang’, menghentikan program keberagaman Paramount, serta menunjuk ombudsman untuk meninjau dugaan keberpihakan konten.

Di tengah perhatian publik itu, Paramount juga mengumumkan bahwa acara The Late Show with Stephen Colbert akan berakhir pada 2026. Keputusan ini memicu spekulasi bahwa pembatalan ini berkaitan dengan faktor politik, meski perusahaan membantahnya.

Selain itu, Paramount menandatangani kontrak lima tahun untuk menayangkan serial satir South Park di platform streaming miliknya, merebut hak siar dari HBO.

Tantangan Warner Bros Discovery

Warner Bros Discovery merupakah hasil dari proses merger pada 2022. Sejak terbentuk, perusahaan harus menghadapi tantangan berat, mulai dari beban hutang yang menumpuk hingga restrukturisasi besar-besaran.

Untuk menekan biaya, manajemen melakukan pemangkasan karyawan dalam jumlah signifikan. Langkah ini sekaligus mencerminkan upaya perusahaan menjaga kestabilan keuangan di tengah persaingan ketat industri media.

Awal tahun ini, Warner Bros Discovery juga mengumumkan strategi baru dengan memisahkan bisnisnya menjadi dua fokus utama, yaitu layanan streaming dan televisi kabel tradisional. Strategi tersebut diharapkan bisa memperkuat posisi perusahaan dalam menghadapi dinamika pasar.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |