Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham di kawasan Asia dan Pasifik bergerak positif pada pembukaan perdagangan Selasa ini. Kenaikan bursa Asia ini mengikuti penguatan Wall Street yang ditopang reli saham teknologi.
Mengutip CNBC, Selasa (9/9/2025), indeks utama Jepang, Nikkei 225 melonjak 0,9% ke rekor tertinggi sekaligus mencatat kenaikan dua hari beruntun. Sementara itu, Topix naik 0,52%. Sentimen pasar terdorong setelah Perdana Menteri Shigeru Ishiba mengumumkan pengunduran dirinya pada Minggu lalu.
"Investor bertaruh bahwa pemimpin berikutnya dari Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa dapat meluncurkan gelombang baru stimulus fiskal untuk memperkuat perekonomian," tulis analis pasar senior XTB Investing Hani Abuagla, dalam sebuah catatan.
Yen Jepang juga bergerak menguat tipis 0,1% menjadi 147,38 terhadap dolar AS.
Dari kawasan lain, Kospi Korea Selatan naik 0,35% dan Kosdaq berkapitalisasi kecil bertambah 0,19%. Sebaliknya, indeks acuan Australia S&P/ASX 200 melemah 0,29%.
Untuk Hong Kong, kontrak berjangka Hang Seng diperdagangkan di level 25.643, sedikit lebih tinggi dibanding penutupan sebelumnya di 25.633,91.
Nasdaq Cetak Rekor Tertinggi, S&P 500 Ikut Menguat Jelang Data Inflasi
Di Amerika Serikat (AS) Indeks Nasdaq ditutup pada rekor tertinggi pada perdagangan Senin (9/9/2025), seiring investor bersiap menghadapi pekan penuh data penting, termasuk dua rilis inflasi yang diawasi ketat.
Nasdaq yang sarat saham teknologi menguat 0,45% ke level 21.798,70, setelah sempat mencetak rekor intraday baru di sesi perdagangan.
Indeks S&P 500 naik 0,21% menjadi 6.495,15, sementara Dow Jones Industrial Average bertambah 114,09 poin atau 0,25% ke 45.514,95.
Kenaikan indeks didorong oleh reli saham teknologi. Broadcom melonjak 3%, sedangkan Nvidia naik hampir 1%, membalikkan sebagian kerugian tajam bulan lalu. Saham raksasa teknologi lain seperti Amazon dan Microsoft juga ikut menguat.
"Momentum yang sangat baik terus berlanjut untuk belanja AI, pembangunan infrastruktur AI, dan itu tidak hanya terkonsentrasi di … Magnificent Seven," kata analis Baird Private Wealth Management Ross Mayfield kepada CNBC.
"Rata-rata saham teknologi berkinerja sangat baik. Ada semacam kekuatan yang meluas," tambah dia.
PM Jepang Shigeru Ishiba Sampaikan Keinginan Mundur
Sebelumnya dituliskan bahwa Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba menyatakan niatnya untuk mundur pada Minggu (7/9/2025), menyusul meningkatnya tekanan dari internal partainya setelah mengalami kekalahan bersejarah dalam pemilu majelis tinggi Juli lalu.
Kabar ini dilaporkan stasiun televisi publik NHK, dikutip dari laman AP News, Minggu (7/9).
Shigeru Ishiba, yang baru menjabat sejak Oktober lalu, selama lebih dari sebulan menolak tuntutan lawan-lawan politiknya di dalam tubuh Partai Demokrat Liberal (LDP), terutama dari faksi berhaluan kanan. Namun, desakan untuk bertanggung jawab atas kekalahan elektoral membuatnya akhirnya memilih mundur.
Keputusan tersebut muncul sehari sebelum LDP dijadwalkan menggelar pemungutan suara untuk mempercepat pemilihan ketua partai — langkah yang dipandang sebagai bentuk mosi tidak percaya terhadap kepemimpinannya.
Ishiba dijadwalkan memberikan keterangan resmi dalam konferensi pers pada Minggu malam.
Menurut NHK, Ishiba mengambil keputusan ini untuk mencegah partainya semakin terpecah.