Mirae Asset Sekuritas Bidik 1 Juta Nasabah pada 2026

1 month ago 34

Liputan6.com, Jakarta - PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menargetkan jumlah nasabah tumbuh 400.000 nasabah pada akhir 2025, sehingga menjadi 1 juta nasabah pada 2026. Saat ini posisi nasabah Perseroan lebih dari 370.000 nasabah.

Untuk mendukung pertumbuhan nasabah itu, Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperkuat layanan nasabah di utara ibu kota dengan meresmikan kantor cabang atau office education/OE) baru yaitu Mirae Asset Community Center Pluit.

"Tahun ini Miraet Asset akan fokus pada penguatan layanan nasabah melalui optimalisasi fungsi gerai sebagai pusat edukasi dan pendampingan investasi yang didukung oleh peningkatan kapabilitas teknologi,” kata Direktur Mirae Asset Tomi Taufan dalam acara Grand Opening Mirae Asset Community Center Pluit, Rabu (23/7/2025).

Peresmian community center Pluit itu merupakan bagian dari revitalisasi dan penguatan Mirae Asset di lokasi yang dinilai sangat strategis dengan demografi masyarakat yang umumnya adalah pemilik usaha itu.

OE Pluit yang sudah berdiri sejak 15 tahun lalu merupakan salah satu cabang dengan capaian tertinggi di perusahaan setiap tahunnya. Dengan demikian, optimalisasi fungsi sebagai pusat komunitas (community center) di tengah komunitas masyarakat terutama di Jakarta Utara dapat optimal karena sudah dilengkapi dengan fasilitas yang lebih baik.

Community Center Pluit merupakan salah satu OE Mirae Asset yang secara total berjumlah 26 cabang, bagian dari total 49 gerai yang tersebar di seluruh Indonesia, jumlah gerai terbanyak ketiga dari sekuritas yang ada di bursa.

Jumlah gerai itu terdiri dari 26 OE, 4 kantor perwakilan IDX dan 19 galeri investasi IDX di kampus dan perkantoran.

Peresmian kantor cabang megah di bilangan Pluit Kencana Raya itu juga menjadi momentum dalam memperluas edukasi dan literasi keuangan serta investasi pasar modal di kawasan Jakarta Utara. Dengan peresmian itu, Community Center Pluit menjadi cabang Mirae Asset terbesar di Jabodetabek.

Layanan Tambahan

Selain itu, peningkatan fasilitas juga diharapkan dapat memperluas jangkauan layanan dan meningkatkan pengalaman investasi nasabah dan masyarakat sekitar.

Kantor baru bernuansa mewah itu dilengkapi fasilitas penunjang kegiatan edukasi antara lain beberapa ruang konsultasi VIP, ruang edukasi, serta dukungan non-fisik terutama dari keberadaan tim investment solution.

Layanan tambahan dari Tim Investment Solution di Community Center Pluit tersebut menawarkan layanan tambahan bagi nasabah yang sebelumnya hanya mendapatkan layanan online, seperti dalam bentuk pendampingan bertransaksi, personalisasi portofolio, dan edukasi perilaku bertransaksi secara langsung. Layanan tambahan tersebut akan dikenakan fee tambahan.

"Kebutuhan sebatas edukasi tidak cukup, perlu dioptimalkan karena kebutuhan investasi masyarakat ternyata cukup banyak. Nanti harapannya penempatan Tim Investment Solution akan dilakukan di seluruh OE kami sehingga gabungan layanan offline dan online merupakan perpaduan sempurna supaya melengkapi layanan kami,” kata Tomi.

 Di community center Pluit yang baru diresmikan itu, masyarakat dan nasabah dapat mengikuti tur kantor serta menghadiri berbagai seminar edukatif bertema investasi antara lain obligasi, reksa dana, hingga pemaparan kondisi terkini ekonomi dan pasar modal.

Agenda edukasi tersebut menghadirkan para pembicara internal dan profesional dari tim riset dan investasi Mirae Asset serta mitra manajer investasi eksternal.

Mirae Asset Sarankan Hadapi Volatilitas dengan Monthly Passive Income Bond Fund

Sebelumnya,  di tengah ketidakpastian ekonomi global dan fluktuasi pasar yang tinggi, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menyarankan para investor untuk mempertimbangkan instrumen reksa dana pendapatan tetap yang memberikan pendapatan pasif bulanan atau monthly passive income bond fund.

Menurut M. Arief Maulana, Head of Wealth Management Mirae Asset, kondisi pasar yang penuh tekanan justru bisa menjadi peluang untuk masuk ke aset-aset yang lebih stabil dan memberikan penghasilan rutin.

“Reksa dana pendapatan tetap pendapatan pasif rutin bulanan (monthly passive income bond fund) menjadi alternatif yang strategis, apalagi di tengah volatilitas dan ketidakpastian yang tinggi seperti sekarang,” ujar Arief dalam acara Media Day: July 2025 by Mirae Asset.

Dalam kesempatan yang sama, Rully Arya Wisnubroto, Head of Research & Chief Economist Mirae Asset, menyampaikan bahwa saat ini terdapat tren arus modal keluar (capital outflow) dari pasar saham Indonesia meskipun IHSG masih mencatatkan kinerja positif.

Per 11 Juli 2025, IHSG naik tipis ke level 7.091 dari posisi akhir tahun di 7.079. Namun, sepanjang tahun berjalan, pasar mencatat arus dana asing keluar sebesar Rp57,9 triliun, termasuk Rp4,3 triliun hanya pada Juli. Hal ini menunjukkan penguatan IHSG lebih banyak didorong oleh investor domestik.

Pasar Obligasi

Sebaliknya, pasar obligasi justru menunjukkan arus dana asing masuk (foreign inflow) yang signifikan. Dalam bulan Juli saja, terjadi pembelian bersih oleh investor asing sebesar Rp17,2 triliun, atau total Rp70 triliun sejak awal tahun. Tren ini didorong oleh penurunan suku bunga BI Rate di semester I dan harapan pemangkasan The Fed Fund Rate (FFR) pada semester II/2025.

“Di tengah tekanan Trump agar The Fed menurunkan FFR secara agresif, kami memprediksi Bank Sentral AS masih akan berusaha berhati-hati dan melihat perkembangan data ekonomi untuk menentukan seberapa besar dan seberapa cepat penurunan suku bunga ke depan,” jelas Rully. 

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |