Liputan6.com, Jakarta - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) akan membagikan dividen Rp 1,7 triliun untuk tahun buku 2025. Dividen yang dibagikan itu setara 52% dari laba bersih 2024.
Pembagian dividen Kalbe Farma telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Kamis, 22 Mei 2025. Adapun dividen yang dibagikan itu juga setara Rp 36 per saham yang akan dibayarkan selambat-lambatnya 30 hari setelah pengumuman hasil RUPST. Demikian seperti dikutip dari Antara, Jumat (23/5/2025).
“Sejalan komitmen Kalbe untuk memberikan nilai yang optimal bagi pemegang saham, Kalbe menetapkan pembayaran dividen sebesar 52 persen dari laba bersih tahun 2024. Hal ini sesuai dengan kebijakan dividen perusahaan dengan rasio 45 sampai 55 persen terhadap laba bersih,” tutur Presiden Direktur Kalbe Farma Irawati Setiady seperti dikutop dari Antara.
Kalbe Farma akan melanjutkan program buyback saham senilai Rp250 miliar untuk memberikan dukungan terhadap harga saham KLBF dalam kondisi pasar modal Indonesia yang masih diliputi ketidakpastian.
Selain itu, aksi buyback saham mencerminkan keyakinan manajemen terhadap fundamental perseroan yang kuat.
“Hal ini sesuai dengan kebijakan pelaksanaan buyback dalam kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan dan mengacu pada POJK No. 13 tahun 2023,” kata Irawati.
Dalam RUPST, para pemegang saham juga menyetujui pengangkatan Ronny Hadiana menjadi Presiden Komisaris menggantikan Vidjongtius, dan menyetujui pengangkatan Herijanto Irawan menjadi Komisaris Independen menggantikan Lilis Halim.
Susunan Pengurus
Sementara itu, dalam jajaran direksi perseroan tidak ada perubahan atau tetap.
Berikut susunan dewan komisaris dan direksi Kalbe Farma saat ini :
Dewan Komisaris
- Presiden Komisaris: Ronny Hadiana
- Komisaris: Santoso Oen
- Komisaris: Ferdinand Aryanto
- Komisaris Independen: Herijanto Irawan
- Komisaris Independen: Rhenald Kasali
Dewan Direksi
- Presiden Direktur: Bernadette Ruth Irawati Setiady
- Direktur: Sie DjohanDirektur: Mulialie
- Direktur: Jos Iwan Atmadjaja
- Direktur: Kartika Setiabudy
Seiring pengumuman dividen, harga saham KLBF bergejolak. Sempat melemah, harga saham KLBF berbalik arah menghijau pada Jumat, 23 Mei 2025. Harga saham KLBF naik 0,35% ke posisi Rp 1.445 per saham. Saham KLBBF dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 1.450 per saham. Harga saham KLBF berada di level tertinggi Rp 1.465 dan level terendah Rp 1.420 per saham.Total frekuensi perdagangan 3.415 kali dengan volume perdagangan 190.281 saham. Nilai transaksi Rp 27,4 miliar.
Pemegang Saham Kalbe Farma Restui Penarikan 61,7 Juta Saham Treasuri
Sebelumnya, pemegang saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menyetujui rencana penarikan kembali 61,7 juta saham hasil pembelian kembali (buyback) atau saham treasuri. Persetujuan diperoleh dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) perseroan yang diselenggarakan pada 17 Februari 2025.
"Menyetujui pengalihan sebagian saham hasil pembelian kembali dengan cara pengurangan modal, yaitu sebanyak 61.730.570 saham yang telah dibeli kembali pada tahun 2022 oleh Perseroan (treasury stock)," mengutip risalah RUPSLB Kalbe Farma dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (20/2/2025).
Setelah aksi tersebut, modal ditempatkan dan disetor perseroan susut dari semula senilai Rp 468,75 miliar menjadi sebesar Rp 468,13 miliar.
Berdasarkan data BEI, Kalbe Farma tercatat memiliki 1,02 miliar saham treasuri, yang setara dengan 2,17 persen dari total saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Setelah penarikan dilakukan, jumlah saham treasuri yang tersisa sekitar 958 juta lembar.
Saham Treasuri
Kalbe Farma mulai menjual saham treasuri di pasar reguler yang diperoleh melalui buyback pada Maret–Juni 2020 saat pandemi Covid-19. Perseroan berhasil melepas seluruh 2,17 juta sahamnya dengan harga Rp 1.420 per lembar, lebih tinggi dibandingkan harga beli Rp 949 per lembar.
Adapun saham treasuri dari hasil buyback tahun 2022 berjumlah 617 juta lembar dengan harga akuisisi sekitar Rp 1.600, yang jauh lebih tinggi dibandingkan harga saham KLBF di pasar saat ini, yaitu Rp 1.200 per lembar. Sebagian dari saham tersebut kini ditarik.
Selain itu, perseroan masih menjalankan program buyback yang dimulai pada Mei 2024 dan dijadwalkan berakhir pada Mei 2025. Hingga saat ini, KLBF telah mengumpulkan 316,8 juta saham dari aksi tersebut.