Jurus Semen Indonesia (SMGR) Genjot Penjualan, Sasar Pasar Amerika dan Eropa

3 days ago 14

Liputan6.com, Jakarta PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) menegaskan fokus memperkuat daya saing penjualan di tengah perlambatan pasar semen nasional. Direktur Sales dan Marketing SIG, Dicky Saelan, mengatakan perusahaan kini berupaya lebih dekat dengan konsumen dan memperkuat kehadiran produk di tingkat ritel.

“Strategi kami pada saat ini sebetulnya sangat simpel, yaitu bagaimana kita memperbaiki kemampuan kita untuk berkompetisi di pasar,” ujar Dicky dikutip Sabtu (13/9/2025).

Ia menambahkan SIG tidak lagi hanya fokus pada penjualan hingga distributor, tetapi juga mendorong keterlibatan langsung di toko-toko bangunan.

Menurut Dicky, 70% penjualan SIG berasal dari ritel, sehingga ketersediaan produk di toko-toko bangunan menjadi prioritas. SIG juga tengah memperkuat brand equity melalui promosi dan branding yang lebih aktif, serta membangun kedekatan dengan tukang bangunan, mandor, dan kontraktor sebagai pengguna akhir.

Untuk pengembangan produk, Dicky menyebut SIG akan mendorong pertumbuhan produk-produk yang sudah ada sekaligus terus berinovasi. 

“Kita tentunya akan terus mengembangkan produk-produk baru ini, tetapi juga pada saat yang sama mendorong pertumbuhan dari produk-produk yang sudah ada,” jelasnya.

Peluang Besar di Pasar Luar Negeri

Di sisi ekspor, SIG melihat peluang besar di pasar luar negeri untuk mengimbangi tekanan pasar domestik. Selain negara-negara yang sudah menjadi tujuan ekspor seperti Australia dan Bangladesh, SIG juga menjajaki pasar baru di Afrika, Timur Tengah, hingga Amerika.

Dicky mengungkapkan SIG sedang menunggu penyelesaian joint terminal di Tuban sebelum memulai ekspor ke Amerika Serikat untuk semen tipe 5 pada kuartal IV 2025. Selain itu, green cement milik SIG juga dinilai memiliki prospek besar di Eropa, mengingat permintaan bahan bangunan ramah lingkungan di kawasan tersebut terus meningkat. 

Semen Indonesia (SMGR) Optimistis Jaga Kinerja 2025

Sebelumnya, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG (SMGR) menilai prospek industri semen nasional pada 2025 masih penuh tantangan meski mulai terlihat tanda-tanda perbaikan.

Wakil Direktur Utama SIG, Andriano Hosny Panangian menuturkan, permintaan semen secara nasional sempat mengalami penurunan pada semester pertama tahun ini. Namun, menurut dia, indikasi pertumbuhan permintaan mulai tampak sejak pertengahan tahun.

“Secara umum memang kita melihat kalau di semester 1 masih terdapat kontraksi dari sisi demand nasional. Namun mulai di Juli, Agustus kemarin kita melihat ada traction peningkatan pertumbuhan dari sisi demand,” ujar Andriano dalam konferensi pers Pubex Live 2025, Jumat (12/9/2025).

Ia menuturkan, tren ini diperkirakan terus berlanjut, terutama karena ada dorongan dari belanja pemerintah dan dukungan terhadap konsumsi domestik. Kondisi tersebut membuat perusahaan optimistis menghadapi paruh kedua tahun ini.

Andriano menegaskan, perusahaan memperkirakan permintaan semen nasional hingga akhir 2025 tidak akan berbeda jauh dibandingkan tahun lalu. 

"Sehingga ekspektasi kita secara nasional demand ini relatif akan flat lah dibandingkan tahun lalu. Tentunya target kinerja kita di tahun 2025 ini kita targetkan lebih baik daripada tahun lalu,” ucapnya.

Strategi SIG

Ia memaparkan, strategi yang disiapkan SIG untuk menjaga profitabilitas di tengah kondisi pasar yang belum sepenuhnya pulih.

Strategi utama yang dilakukan adalah perubahan fundamental pada struktur bisnis ritel, mengingat segmen ini menyumbang 70% dari total pendapatan perseroan. Ia menyebut, bisnis ritel merupakan bagian penting yang mempengaruhi profitabilitas perusahaan.

Beberapa langkah konkret yang sedang dijalankan mencakup penataan saluran distribusi (channel), optimalisasi logistik dan rantai pasok (supply chain), serta memastikan ketersediaan produk di pasar. 

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |