Liputan6.com, Bandung - Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan menyebut Jambore Daerah Gerakan Pramuka Jawa Barat Tahun 2025 di Bumi Perkemahan Karang Kitri, Kecamatan Bojongmangu, Kabupaten Bekasi, menjadi laboratorium karakter di alam terbuka.
Hal itu dikatakan Erwan, Selasa (1/7/2025) saat membuka Jambore Daerah Gerakan Pramuka Jawa Barat Tahun 2025. Erwan mengatakan gelaran tersebut menjadi sarana pembentukan karakter generasi muda tangguh dan disiplin.
"Jambore Pramuka adalah laboratorium karakter di alam terbuka, di sinilah kalian belajar mandiri, disiplin, dan saling menghormati satu sama lain," ucap Erwan dalam siaran medianya.
Erwan berpesan pula kepada peserta untuk memanfaatkan setiap pembelajaran yang didapatkan sebaik mungkin.
Hal itu sebagai bekal pengalaman dalam mempersiapkan diri agar menjadi garda terdepan dalam membentengi era disrupsi digital.
"Jadikan jambore ini pengalaman tak terlupakan dan bekal berharga untuk menghadapi tantangan zaman, di era disrupsi sekarang yang ditandai dengan kemajuan teknologi cepat," kata Erwan.
Erwan mengingatkan bahwa generasi muda harus berada di garis depan pada perkembangan zaman saat ini.
Pasalnya ucap Erwan, ilmu dan pengetahuan saja tidak cukup untuk sukses guna menangkal percepatan teknologi yang tengah terjadi.
"Diperlukan karakter yang kuat sebagai fondasi agar tidak goyah saat menghadapi arus perubahan dan Pramuka hadir membangun karakter generasi muda tangguh dan berdaya saing," ucap Erwan.
Jambore Tempat Bertukar Ilmu
Sementara itu Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Jawa Barat Atalia Praratya berharap pelaksanaan Jambore Daerah bisa dimanfaatkan dengan hal-hal yang positif dan saling bertukar terkait keilmuan.
"Semoga para peserta yang hadir dari 27 Kwarcab mampu memaksimalkan kegiatan ini sebagai bekal dalam kehidupan sehari-hari," kata Atalia.
Atalia juga menyebut, Gerakan Pramuka Jabar terus berkomitmen membentuk karakter generasi muda yang tangguh.
"Melalui Gerakan Pramuka, kami berupaya membentuk anak-anak muda Jawa Barat tangguh dan berkarakter," tandas Atalia.
Dilansir dari laman resmi Pemerintah Kabupaten Bekasi, sebelumnya diberitakan daerah ini bakal menjadi tuan rumah Jambore Daerah Pramuka tingkat Provinsi Jawa Barat pada 1-5 Juli 2025 di Bumi Perkemahan Karang Kitri, Bojongmangu.
Acara ini diperkirakan akan dihadiri 3.000 peserta dari seluruh Kwartir Cabang (Kwarcab) di Jawa Barat. Pemerintah Kabupaten Bekasi siap mendukung penuh kegiatan ini dengan melibatkan berbagai perangkat daerah terkait.
Asisten Daerah I Kabupaten Bekasi, Sri Enny Mainiarti, menyatakan bahwa pemerintah daerah bersama perangkat daerah akan mendukung pelaksanaan Jambore Daerah ini, termasuk dalam hal akses jalan dan fasilitas pendukung di Bumi Perkemahan Karang Kitri.
Pemerintah Kabupaten Bekasi juga akan memastikan kenyamanan para peserta, terutama dalam hal fasilitas umum seperti toilet dan sarana pendukung lainnya.
Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Bekasi, Yana Suyatna, menyebutkan bahwa jambore akan diikuti oleh 6 regu putra dan putri dari masing-masing Kwarcab se-Jawa Barat.
Kabupaten Bekasi sebagai tuan rumah akan mengirimkan 2.500 peserta, ditambah 250 panitia dan 250 pendamping. Jambore ini telah disusun sesuai dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam aspek pendidikan berkualitas.
Sejarah Jambore Pramuka
Dilansir kanal Hot, Liputan6, perayaan Jambore Pramuka Dunia yang pertama kali dalam sejarah diselenggarakan pada tahun 1920 bertempat di Olympia, London, Inggris.
Acara monumental ini berhasil menghadirkan tidak kurang dari 8.000 anggota gerakan Pramuka yang berasal dari 34 negara di seluruh penjuru dunia.
Dengan demikian, jambore tidak hanya sekadar sebuah perkemahan besar, melainkan juga merupakan manifestasi dari semangat persaudaraan, pembelajaran, dan petualangan yang menjadi inti dari gerakan Pramuka di seluruh dunia.
Melalui kegiatan jambore, para Pramuka Penggalang memiliki kesempatan untuk memperluas wawasan, membangun jejaring, dan mengembangkan berbagai keterampilan yang esensial bagi pembentukan karakter mereka, sebagai generasi muda yang tangguh dan berwawasan global.
Pengertian Jambore
Jambore adalah suatu ajang pertemuan kolosal bagi para anggota Pramuka Penggalang yang dimanifestasikan dalam bentuk perkemahan berskala besar. Acara yang sarat dengan nilai-nilai kepramukaan ini diselenggarakan oleh berbagai tingkatan kwartir, dalam struktur organisasi Gerakan Pramuka.
Mulai dari skala terkecil hingga terbesar, jambore dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori, yaitu jambore ranting yang mencakup wilayah kecamatan, jambore cabang yang meliputi area kabupaten atau kota, jambore daerah yang melingkupi wilayah provinsi, jambore nasional yang diikuti oleh peserta dari seluruh penjuru negeri, jambore regional yang melibatkan negara-negara dalam satu kawasan benua, hingga jambore sedunia yang menghadirkan peserta dari berbagai belahan dunia.
Berdasarkan penelusuran etimologis yang dilakukan oleh leksikografer Kamus Oxford Canada, terminologi "jambore" pertama kali muncul dan digunakan pada abad ke-19.
Menariknya, jauh sebelum penyelenggaraan kegiatan jambore dunia yang pertama, seorang penyair bernama Robert W. Service telah menggunakan kata ini dalam karya-karyanya. Lebih lanjut, kata "jambore" juga dapat ditemukan dalam lirik lagu berjudul "Athabaska Dick" yang dipopulerkan oleh grup musik Rolling Stone dan dirilis pada tahun 1912.
Pada masa itu, kata "jambore" diinterpretasikan sebagai suatu pertemuan besar yang diwarnai dengan kegaduhan dan keriuhan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), jambore didefinisikan secara spesifik sebagai suatu pertemuan akbar yang dihadiri oleh para anggota Pramuka. Adapun istilah Pramuka sendiri merupakan akronim dari frasa "Praja Muda Karana".
Pramuka dapat diartikan sebagai suatu organisasi kepemudaan yang memiliki fokus utama untuk mendidik dan mengembangkan berbagai aspek keterampilan, kedisiplinan, kepercayaan diri, sikap saling tolong-menolong, serta berbagai nilai positif lainnya pada diri para anggotanya.