IPO, Merdeka Gold Resources (EMAS) Bidik Dana Rp 4,48 Triliun

1 week ago 5

Liputan6.com, Jakarta - PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS), perusahaan induk yang bergerak di pertambangan emas dan mineral pengikutnya akan melepas maksimal 1,61 miliar saham ke publik dengan nilai nominal Rp 150 per saham.

Jumlah saham yang dilepas dalam rangka penawaran saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO) maksimal 10% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah IPO Emas. Harga saham perdana yang ditawarkan ke publik antara Rp 1.800-Rp 3.020 per saham. Dengan demikian, dana ipo yang akan diraup maksimal Rp 4,88 triliun. Demikian mengutip dari laman e-ipo, Senin (8/9/2025).

Dana hasil dari IPO antara lain USD 20 juta atau sekitar Rp 328,4 miliar (asumsi kurs tengah Bank Indonesia per 3 September 2025 sebesar Rp 16.418) untuk yang muka setoran modal secara bertahap kepada PT Pani Bersama Tambang. Lalu sekitar USD 20 juta atau sekitar Rp 328,4 miliar akan disalurkan Perseroan dalam bentuk pinjaman kepada PT Puncak Emas Tani Sejahtera.

Kemudian sisa dana hasil IPO untuk pembayaran lebih awal kepada PT Merdeka Copper Gold Tbk (MCG) sampai dengan seluruh pokok terutang yang timbul berdasarkan perjanjian utang piutang 8 April 2022 sebagaimana diubah dengan amandemen terakhir pada 21 Agustus 2024. Adapun MCG merupakan pemegang saham pengendali Perseroan.

Kinerja Keuangan

Untuk melaksanakan IPO ini, Perseroan telah menunjuk tiga penjamin pelaksana emisi efek antara lain PT Indo Premier Sekuritas, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, dan PT Sinarmas Sekuritas.

Kinerja

Hingga Desember 2024, Perseroan mencatat pendapatan USD 1,74 juta dari periode sama tahun sebelumnya USD 1,39 juta. Perseroan mencatat rugi periode tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 12,69 juta hingga Desember 2024 dari Desember 2023 sebesar USD 6,83 juta.

Perseroan belum mencatat pendapatan dan masih mencatat rugi USD 9,21 juta hingga kuartal I 2025. Ekuitas Perseroan tercatat USD 273,03 juta hingga 2024 dari 2023 sebesar USD 155,19 juta. Liabilitas Perseroan tercatat USD 256,68 juta hingga 2024 dari 2023 sebesar USD 173,45 juta. Aset Perseroan naik menjadi USD 529,72 juta hingga Desember 2024 dari Desember 2023 sebesar USD 328,65 juta.

Pemegang Saham Setelah IPO

Setelah IPO, pemegang saham Perseroan antara lain MCG sebesar 62,01%, PT Elias Aldana Manajemen sebesar 0,89%, PT Unitras Kapital Indonesia sebesar 1,95%, PT Nugraha Eka Kencana sebesar 1,33%.

Kemudian Winato Kartono sebesar 9,18%, Hardi Wijaya Liong sebesar 3,93%, Santoso Kartono sebesar 1,24%, Sakti Wahyu Trenggono sebesar 0,53%, Edi Permadi sebesar 1,33%, Garibaldi Thohir sebesar 6,14% Koperasi Unit Desa Dharma Tani sebesar 0,50% dan masyarakat sebesar 10,98%.

Kebijakan Dividen

Mengutip laman e-ipo, Perseroan akan mulai melakukan pembagian dividen pada 2032.

Adapun sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia khususnya UUPT, keputusan pembayaran dividen mengacu pada ketentuan-ketentuan yang terdapat pada anggaran dasar Perseroan dan persetujuan pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) berdasarkan rekomendasi direksi Perseroan. Pembayaran dividen hanya dapat dilakukan apabila Perseroan mempunyai saldo laba positif.

Jadwal IPO

Jadwal sementara:

  • Masa penawaran awal pada 8-10 September 2025
  • Tanggal efektif pada 15 September 2025
  • Masa penawaran umum pada 17-19 September 2025
  • Tanggal penjatahan pada 19 September 2025
  • Tanggal distribusi saham secara elektronik pada 22 September 2025
  • Tanggal pencatatan di BEI pada 23 September 2025
Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |