Investor Asing Lepas Saham Rp 6,59 Triliun pada 8-12 September 2025

1 day ago 12

Liputan6.com, Jakarta - Investor asing kembali melakukan aksi jual pada perdagangan 8-12 September 2025. Aksi jual oleh investor asing itu dinilai dipengaruhi sentimen global.

Sementara itu, IHSG sepekan melemah terbatas 0,17% dan ditutup ke posisi 7.854,06. Pada pekan lalu, IHSG bertambah 0,47% ke posisi 7.867,34. Kapitalisasi pasar merosot 0,57% menjadi Rp 14.130 triliun dari pekan lalu Rp 14.211 triliun.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (14/9/2025), investor asing melakukan aksi jual saham senilai Rp 6,59 triliun selama sepekan. Aksi jual oleh investor asing ini lebih besar dari pekan lalu.

Tercatat pekan lalu aksi jual saham oleh investor asing mencapai Rp 4,17 triliun. Pada pekan ini, aksi jual saham oleh investor asing terbesar terjadi pada Selasa, 9 September 2025. Aksi jual oleh investor asing saat itu mencapai Rp 4,5 triliun.

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta menuturkan, aksi jual saham oleh investor asing terjadi didorong dinamika kebijakan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed).

Nafan menuturkan, data-data makro ekonomi AS menunjukkan tekanan inflasi ada dan membutuhkan ruang the Fed untuk melonggarkan kebijakan moneter. Namun, Nafan prediksi, kebijakan moneter the Fed tidak agresif pada pertemuan dua hari pada September pekan ini.

Rincian Aksi Jual oleh Investor Asing

“Dari domestik, dinamika reshuffle. Pasar melakukan nett sell signifikan terutama pergantian menteri keuangan dari Sri Mulyani ke Purbaya Sadewa,” ujar Nafan saat dihubungi Liputan6.com.

Nafan mengatakan, aksi jual saham oleh investor asing masih akan terjadi hingga akhir 2025. Namun, aksi jual saham oleh investor asing tidak akan terlalu besar.

Berikut rincian aksi jual saham oleh investor asing pada 8-12 September 2025 berdasarkan data BEI:

1.8 September 2025: aksi jual saham oleh investor asing mencapai Rp 526,17 miliar

2.9 September 2025: aksi jual saham oleh investor asing mencapai Rp 4,54 triliun

3.10 September 2025: aksi jual saham oleh investor asing mencapai Rp 1,3 triliun

4.11 September 2025: aksi jual saham oleh investor asing mencapai Rp 192,4 miliar

5.12 September 2025: aksi jual saham oleh investor asing mencapai Rp 31,59 miliar

Kinerja IHSG pada 8-12 September 2025

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis pada perdagangan 8-12 September 2025. Sentimen reshuffle kabinet dan harga emas membayangi IHSG sepekan.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (13/9/2025), IHSG sepekan melemah terbatas 0,17% dan ditutup ke posisi 7.854,06. Pada pekan lalu, IHSG bertambah 0,47% ke posisi 7.867,34. Kapitalisasi pasar merosot 0,57% menjadi Rp 14.130 triliun dari pekan lalu Rp 14.211 triliun.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG merosot 0,17% didorong sejumlah sentimen. Herditya mengatakan, faktor pertama, reshuffle kabinet yang terjadi pada awal pekan ini, investor cenderung bereaksi negatif.

Sentimen Lainnya

Faktor kedua,  rilis data neraca dagang dan inflasi China yang cenderung menguat. Faktor ketiga, rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang meningkat dibandingkan periode sebelumnya.

Faktor keempat, ada harapan akan pemangkasan suku bunga the Federal Reserve (the Fed). Faktor kelima, katalis dari suntikan perbankan Himbara sebesar Rp 200 triliun. “Faktor keenam, penguatan komoditas emas global,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Di sisi lain, rata-rata frekuensi transaksi harian selama sepekan terpangkas 2,21% menjadi 2,04 juta kali transaksi dari 2,08 juta kali transaksi pada pekan lalu.

Selain itu, rata-rata volume transaksi harian bursa merosot 9,87% menjadi 33,56 miliar saham dari 37,24 miliar saham pada pekan lalu.

Selama sepekan investor asing melakukan aksi jual saham mencapai Rp 6,59 triliun. Dengan demikian, sepanjang 2025, investor asing melepas saham Rp 61,72 triliun.

Selain itu, peningkatan terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian BEI 7,6% menjadi Rp 19,42 triliun dari Rp 18,05 triliun pada pekan lalu.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |