Liputan6.com, Jakarta - Agensi K-pop terbesar di Korea Selatan, Hybe telah mendirikan kantor pertama di China. Hal ini di tengah tanda-tanda China mencabut larangan tidak resminya terhadap acara-acara K-pop.
Mengutip CNBC, Jumat (30/5/2025), agensi di balik sensasi global BTS telah bersiap untuk membangun kantor di China sejak tahun lalu, menurut seorang pejabat Hybe baru-baru ini.
Kantor Hybe di China diluncurkan pada 2 April dan diumumkan pada Kamis merupakan cabang luar negeri keempatnya. Namun, meskipun agensi itu telah meluncurkan grup lokal seperti &Team di Jepang dan Katseye di Amerika Serikat (AS), agensi itu tidak berencana untuk mendebutkan tim pendatang baru di China, menurut KBS.
Ada indikasi Beijing mungkin melunakkan pendiriannya terhadap K-pop dalam menghadapi konsumsi domestik yang lemah dan pembicaraan perdagangan yang terhenti antara China dan Amerika Serikat (AS).
Tanda lain dari hubungan yang mencair, China mengumumkan keputusannya untuk membebaskan visa bagi warga Korea Selatan November lalu. Korea Selatan mengikutinya pada Maret 2025 dengan rencana untuk menawarkan pengecualiaan visa bagi pengunjung China pada kuartal ketiga.
Bahkan baru-baru ini dan di ranah K-pop, Hybe mengumumkan rencana menjual seluruh saham di SM Entertainment kepada Tencent Music asal China.
Kata Analis Soal Hybe Bakal Jual Saham di SM Entertainment
Analis Riset Hiburan dan Gim Internet Korea HSBC, Junhyun Kim menuturkan, langkah itu merupakan bukti hubungan yang semakin erat tantara Tencent dan perusahaan-perusahaan K-pop besar.
Kim menuturkan, jika K-pop semakin dikenal luas di China, akan ada peningkatan pemakaian platform penggemar seperti Weverse milik Hybe dan Dear U Bubble yang merupakan platform pengiriman pesan antara penggemar dan artis.
Namun, jalan menuju kembalinya K-pop di China tidak akan selalu mulus. Grup K-pop Epex membatalkan konser di Fuzhou yang dijadwalkan pada 31 Mei dengan alasan masalah di wilayah setempat. Pertunjukan itu akan menjadi konser pertama oleh grup idola yang semuanya berasal dari Korea di China sejak 2016.
Adapun saham Hybe turun 2,21 % ke posisi 266.000 won Korea Selatan pada perdagangan Jumat pekan ini.
Dengan industri lain yang tertekan oleh tarif, perubahan haluan dari Tiongkok atas larangan tidak resminya terhadap K-pop dapat menyuntikkan momentum baru ke dalam industri hiburan Korea Selatan.
"Berbeda dengan semikonduktor atau otomotif, di mana kebijakan perdagangan global secara langsung memengaruhi rantai pasokan dan harga, konsumsi K-pop jauh lebih tidak sensitif terhadap tindakan proteksionis,” kata Shinhan Securities dalam sebuah catatan pada April.
"Penggerak pendapatan inti, streaming, konser, dan konten penggemar bersifat digital dan tidak berwujud, sehingga kebal terhadap tarif lintas batas,” kata CGS.
CGS juga menambahkan meskipun penggemar membeli album dan barang dagangan, paparan tarif “dapat diabaikan,” mengingat harga unit yang rendah dan permintaan penggemar yang loyal
Bursa Saham Asia Pasifik Jelang Akhir Pekan
Bursa saham Asia Pasifik sebagian besar anjlok pada perdagangan Jumat (30/5/2025). Hal ini di tengah ekonomi Amerika Serikat (AS) yang melambat, ketakutan akan inflasi dan ketidakpastian perkembangan hukum seputar tarif “timbal balik” atau resiprokal Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang membebani sentimen investor.
Mengutip CNBC, Pengadilan Perdagangan Internasional AS memutuskan pada Rabu malam kalau Trump telah melampaui kewenangannya ketika ia memberlakukan tarif timbal balik. Pengadilan memerintahkan agar perintah tarif yang ditentang dibatalkan.
Namun, pemerintahan Trump mengajukan pemberitahuan banding tak lama setelah putusan tersebut, dan pengadilan banding memberlakukan kembali pungutan tersebut pada Kamis sore. Pemerintah mengatakan dapat meminta Mahkamah Agung paling cepat pada Jumat untuk menghentikan putusan awal pengadilan federal jika perlu.
Pembicaraan perdagangan antara AS dan China juga "sedikit terhenti," Menteri Keuangan Scott Bessent mengatakan kepada Fox News dalam sebuah wawancara pada Kamis waktu setempat.
Indeks acuan Nikkei 225 Jepang turun 1,22% hingga ditutup pada level 37.965,10, sementara indeks Topix yang lebih luas turun 0,37% menjadi 2.801,57 karena investor mencermati serangkaian rilis data.
Indeks Acuan Lainnya di Asia
Inflasi inti Tokyo untuk April, yang mencakup biaya konsumen tidak termasuk makanan segar, naik 3,6% dari tahun lalu, level tertinggi sejak Januari 2023.
Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,84% hingga ditutup pada level 2.697,67 sementara indeks Kosdaq berkapitalisasi kecil turun 0,26% menjadi 734,35.
Indeks CSI 300 Tiongkok Daratan berakhir pada level 3.840,23, sementara Indeks Hang Seng Hong Kong turun 1,2% menjadi 23.289,77.
Sementara itu, indeks acuan India Nifty 50 turun 0,22% sementara BSE Sensex turun tipis 0,3% pada pukul 1.40 siang Waktu Standar India. Di Australia, S&P/ASX 200 naik 0,3% dan ditutup pada level 8.434,70.