Intip Gerak Harga Saham BBCA Sesi Pertama Hari Ini 9 September 2025

1 week ago 12

Liputan6.com, Jakarta - Harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan sesi pertama, Selasa (9/9/2025). Saham BBCA melanjutkan koreksi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang memerah.

Mengutip data RTI, saham BBCA hari ini pada sesi pertama ditutup merosot 2,27% ke posisi Rp 7.525 per saham. Harga saham BBCA dibuka melemah 75 poin ke posisi Rp 7.625 per saham. Saham BBCA sempat berada di level tertinggi Rp 7.725 dan terendah Rp 7.475 per saham.

Total frekuensi perdagangan 127.438 kali dengan volume perdagangan 3.845.200 saham. Nilai transaksi harian saham Rp 2,9 triliun. Kapitalisasi pasar saham BBCA tercatat Rp 927,64 triliun.

Sementara itu, IHSG juga ditutup di zona merah pada sesi pertama. IHSG merosot 1,66% ke posisi 7.638,25. Indeks saham LQ45 tergelincir 1,57% ke posisi 771,30. Seluruh indeks saham acuan tertekan.

Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 7.791,33 dan terendah 7.624,22. Sebanyak 510 saham melemah sehingga bebani IHSG. 193 saham menguat dan 100 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.571.845 kali dengan volume perdagangan 23,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 15,1 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.436.

Sektor Saham

Dari 11 sektor saham, dua sektor saham menghijau yakni sektor saham industri bertambah 0,15% dan sektor saham transportasi merosot 0,21%.

Sementara itu, sektor saham infrastruktur terpangkas 2,21%, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham keuangan merosot 1,77% dan sektor saham energi terpangkas 1,48%.

Selain itu, sektor saham basic susut 0,90%, sektor saham consumer nonsiklikal melemah 0,87%, sektor saham consumer siklikal terpangkas 0,13%. Kemudian sektor saham kesehatan susut 0,40%, sektor saham properti merosot 1,04% dan sektor saham teknologi melemah 1,42%.

Saham Emiten Bank

Selain BBCA, sejumlah saham emiten bank lainnya juga tertekan. Saham BMRI merosot 2,45% ke posisi Rp 4.380 per saham. Harga saham BMRI dibuka susut 40 poin ke posisi Rp 4.450 per saham. Saham BBCA berada di level tertinggi Rp 4.480 dan terendah Rp 4.380 per saham. Total frekuensi perdaangan 61.694 kali dengan volume perdagangan 2.898.408 saham. Nilai transaksi Rp 1,3 triliun.

Harga saham BBRI merosot 2,05% ke posisi Rp 3.820 per saham. Harga saham BBRI dibuka melemah 30 poin ke posisi Rp 3.870 per saham. Saham BBRI berada di level tertinggi Rp 3.890 dan terendah Rp 3.750. Total frekuensi perdagangan 53.385 kali dengan volume perdagangan 2.249.100 saham. Nilai transaksi Rp 858,7 miliar.

Sementara itu, saham BBTN menguat pada sesi pertama. Saham BBTN bertambah 5,63% ke posisi Rp 1.220 per saham. Harga saham BBTN dibuka naik 45 poin ke posisi Rp 1.200 per saham. Saham BBTN berada di level tertinggi Rp 1.250 dan terendah Rp 1.190 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.444 kali dengan volume perdagangan 289.815 saham. Nilai transaksi Rp 35,2 miliar.

Kinerja Keuangan

Sebelumnya, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan entitas anak berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 8% secara tahunan (year-on-year/yoy), menjadi Rp29 triliun pada semester I-2025.

"Kinerja laba bersih BCA dan Entitas Anak tumbuh 8% year on year, menjadi Rp 29 triliun pada semester I-2025," kata Presiden Direktur BCA, Hendra Lembong, dalam konferensi pers paparan Kinerja Semesetr I-2025, Rabu (30/7/2025).

Hendra menuturkan, pertumbuhan laba bersih tersebut merupakan hasil dari strategi penyaluran kredit yang selektif dan prudent, disertai manajemen risiko yang disiplin.

Kontribusi terbesar terhadap laba berasal dari peningkatan pendapatan bunga bersih, seiring dengan pertumbuhan kredit di seluruh segmen. Total penyaluran kredit BCA per Juni 2025 mencapai Rp 959 triliun atau tumbuh 12,9% yoy.

"PT Bank Sentral Asia TBK, BBCA dan Entitas Anak membukukan pertumbuhan kredit sebesar 12,9% secara tahunan year on year, menjadi Rp 959 triliun per Juni 2025," ujarnya.

Selain itu, efisiensi operasional dan peningkatan transaksi digital juga ikut menopang profitabilitas perusahaan. Hal ini memperkuat posisi BCA sebagai salah satu bank dengan kinerja terbaik di industri perbankan nasional.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |