Ingin Bangun Berkshire Hathaway versi Modern, Bill Ackman Borong Saham Teknologi Ini

3 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Pada 1965, investor legendaris Warren Buffett mengakuisisi Berkshire Hathaway dan secara bertahap mengubah bisnis tekstil menjadi konglomerat besar dengan investasi di sektor asuransi, utilitas, dan ritel. Hampir dua dekade setelah itu, seorang pemuda berusia 20 tahun bernama Bill Ackman mendengar kisah Buffett untuk pertama kalinya, dan itu mengubah hidupnya.

Kini, setelah lebih dari 30 tahun berkarier di dunia investasi, Bill Ackman mulai mengambil langkah besar untuk mewujudkan visinya membangun perusahaan seperti Berkshire. Pada 5 Mei lalu, perusahaan investasinya, Pershing Square Capital Management, mengumumkan pembelian saham senilai 900 juta dolar AS di Howard Hughes Holdings (HHH).

Ackman mengatakan ia ingin menjadikan Howard Hughes sebagai versi modern dari Berkshire. Ia berencana menerapkan prinsip investasi jangka panjang yang berfokus pada pemegang saham, mirip dengan yang diterapkan oleh Buffett.

"Kami akan mempertahankan saham ini selamanya," ujarnya. Prinsip untuk membeli bisnis hebat dan menyimpannya dalam jangka panjang, juga tampak dalam portofolio Pershing Square yang kini makin fokus pada perusahaan-perusahaan besar dan berkualitas.

Uber Jadi Saham Terbesar dalam Portofolio Ackman

Melansir The Street, Sabtu (24/5/2025), portofolio investasi Pershing Square saat ini hanya terdiri dari 11 saham, namun memberikan imbal hasil tinggi. Dalam tiga tahun terakhir, return-nya mencapai 42,17%, dan dalam 10 tahun terakhir melonjak hingga 149,55%, berdasarkan data dari Stockcircle.

Salah satu investasi terbesarnya saat ini adalah Uber Technologies (UBER). Berdasarkan laporan 13F, Ackman mengalokasikan hampir 18% dana Pershing Square ke saham Uber, dengan jumlah kepemilikan lebih dari 30,3 juta saham senilai sekitar 2,8 miliar dolar AS. Ia pertama kali mengungkap kepemilikan ini pada Februari lalu.

“Kami percaya bahwa Uber adalah salah satu perusahaan terbaik dan dengan manajemen paling berkualitas di dunia,” tulis Ackman dalam sebuah unggahan di platform X (sebelumnya Twitter).

“Luar biasanya, saham ini masih bisa dibeli dengan harga diskon besar dari nilai intrinsiknya. Kombinasi ini sangat langka, terutama untuk perusahaan besar," imbu Ackman.

Selain Uber, Ackman juga menambah kepemilikan saham di Brookfield Corp., Howard Hughes, dan perusahaan rental mobil Hertz (HTZ). Di sisi lain, ia memangkas kepemilikan di Chipotle (CMG), Canadian Pacific (CP), Hilton (HLT), serta saham Kelas C Alphabet, sambil menambah saham Kelas A (GOOGL). Ia sepenuhnya keluar dari posisi di Nike, menjual semua 18,8 juta saham yang dimilikinya.

Saham Uber Melonjak Berkat Teknologi Mobil Tanpa Sopir

Saham Uber melonjak 52% sepanjang tahun 2025 dan naik 22% dalam sebulan terakhir. Pada 20 Mei, sahamnya menyentuh harga tertinggi dalam 52 minggu di angka USD 93,60, sebagian besar didorong oleh kinerja keuangan yang kuat dan kemajuan di bidang kendaraan otonom.

Pada 7 Mei, Uber melaporkan hasil keuangan kuartal pertama yang melampaui ekspektasi analis Wall Street. Laba per saham tercatat sebesar 83 sen, jauh di atas prediksi analis sebesar 50 sen. Pendapatan mencapai 11,53 miliar dolar AS, naik 14% dibanding tahun sebelumnya, meski sedikit di bawah estimasi 11,62 miliar.

Jumlah total perjalanan naik 18% dibanding tahun lalu menjadi 3 miliar perjalanan. Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan 14% dalam jumlah pengguna aktif bulanan serta kenaikan 3% dalam jumlah perjalanan per pengguna.

Untuk kuartal kedua, Uber memperkirakan nilai pemesanan bruto akan mencapai 45,75 hingga 47,25 miliar dolar, naik 16% hingga 20% dari tahun sebelumnya. Laba yang disesuaikan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) diperkirakan akan mencapai 2,02 hingga 2,12 miliar dolar, tumbuh 29% hingga 35%.

Uber Genjot Inovasi Mobil Otonom Lewat Kerja Sama Global

Uber terus mendorong pengembangan kendaraan tanpa sopir. Di kota Austin, pengguna sudah bisa memesan taksi robot langsung melalui aplikasi Uber,  hasil kerja sama dengan Waymo, perusahaan milik Google (GOOGL).

Selain Waymo, Uber juga bekerja sama dengan beberapa perusahaan lain seperti Volkswagen, Avride, May Mobility, dan Aurora, perusahaan truk otonom.

Di luar Amerika Serikat, Uber menggandeng perusahaan China seperti WeRide dan Pony.AI untuk memperluas cakupan teknologi kendaraan otonomnya. CEO Uber, Dara Khosrowshahi, menyebut bahwa perusahaan kini memiliki tingkat perjalanan kendaraan otonom sebesar 1,5 juta perjalanan per tahun.

"Kami yakin teknologi AV (autonomous vehicle) yang matang akan sangat baik untuk industri ini, dan akan sangat menguntungkan bagi Uber,” ujarnya dalam panggilan pendapatan Mei.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa teknologi ini masih membutuhkan waktu lama untuk benar-benar matang. Para analis di JP Morgan menaikkan target harga saham Uber dari USD 92 menjadi USD 105, sekaligus mempertahankan peringkat overweight. “Uber kini menjadi mitra yang semakin berharga bagi pengembang teknologi kendaraan otonom,” tulis mereka dalam laporan riset terbaru.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |