Indosat Bagikan Dividen Rp 2,7 Triliun

1 day ago 10

Liputan6.com, Jakarta PT Indosat Tbk atau Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2024.

Dalam rapat tersebut, perusahaan menegaskan komitmennya untuk membagikan dividen secara konsisten sekaligus memperkuat strategi jangka panjang menuju transformasi sebagai perusahaan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI TechCo).

Pada rapat itu, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai senilai Rp2,7 triliun atau setara Rp83,3 per saham.

Ini menjadi bukti keberlanjutan kinerja keuangan yang sehat pasca-merger serta menunjukkan fokus perusahaan dalam memberikan imbal hasil berkelanjutan bagi investor. 

Tren Pertumbuhan Dividen

Sejak bergabung pada awal 2022, Indosat menunjukkan pertumbuhan dividen yang positif, yang mencerminkan peningkatan profitabilitas dan komitmen untuk terus mengembalikan nilai ke pemegang saham.

Tak hanya itu, Indosat juga menetapkan kebijakan pembagian dividen dengan target hingga 70% dari laba bersih pada 2026, sambil tetap mengalokasikan dana untuk mempercepat transformasi menjadi AI TechCo.

President Director dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha mengatakan seiring dengan pertumbuhan menjadi AI-TechCo, pembagian dividen ini menjadi bukti nyata neraca keuangan yang sehat serta komitmen memberikan nilai jangka panjang yang berkelanjutan bagi pemegang saham. 

“Hal ini mencerminkan kepercayaan pemegang saham atas arah dan kemampuan tim mengeksekusi strategi yang fokus pada konsumen untuk menciptakan dampak terukur terhadap misi memberdayakan Indonesia,” kata Sinha, dalam keterangan resmi,dikutip Kamis (29/5/20255)

Langkah Nyata Menjadi AI TechCo

Sebagai bagian dari visi menjadi perusahaan telekomunikasi digital berbasis AI, Indosat menyesuaikan izin usaha sesuai Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2020.

Langkah ini mendukung ekspansi bisnis ke berbagai layanan berbasis AI, pengembangan solusi digital, layanan TIK terintegrasi, dan konsultasi berbasis Internet of Things (IoT) di sektor strategis seperti kesehatan dan keuangan digital.

Indosat juga mencetak tonggak bersejarah dengan menjadi operator pertama di Asia Tenggara yang mengimplementasikan teknologi AI-RAN secara komersial, hasil kolaborasi dengan Nokia dan NVIDIA dalam ajang Mobile World Congress 2025 di Barcelona. Teknologi ini mendukung efisiensi jaringan 5G Cloud RAN serta mengurangi konsumsi energi secara signifikan.

Sebagai langkah lanjutan, Indosat juga aktif mengeksplorasi pemanfaatan AI di berbagai sektor industri. Salah satu inisiatifnya adalah penyelenggaraan Indonesia AI Day for Mining Industry, yang menyoroti potensi pemanfaatan AI dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas sektor pertambangan.

Indosat Serap Belanja Modal Rp 2,6 Triliun hingga Maret 2025

PT Indosat Tbk (ISAT) telah merealisasikan belanja modal hingga Rp 2,62 triliun pada kuartal I 2025.

Pengeluaran belanja modal pada kuartal I 2025 sebesar Rp 2,62 triliun, tidak termasuk Rp 1,25 triliun Aset Hak Guna). Sekitar 90,4% dari pengeluaran modal ini dialokasikan untuk bisnis selular untuk mendukung permintaan layanan data dan sisanya dialokasikan pada pengeluaran modal untuk MIDI dan TI.

Selain itu, pada kuartal I 2025, basis pelanggan Indosat mengalami penurunan sebesar 5,4 juta pelanggan menjadi 95,4 juta dibandingkan dengan kuartal I 2024 karena konsolidasi SIM di pasar. ARPU untuk pelanggan seluler meningkat pada kuartal I 2025 menjadi Rp 39,2 ribu, naik 4.6% atau Rp 1,7 ribu lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal I 2024.

Rata-rata menit pemakaian (MOU) per pelanggan turun menjadi 5,2 menit atau turun 15,4% dibandingkan kuartal I 2024, seiring dengan tren di industri atas penurunan layanan suara. Pada 31 Maret 2025, Perusahaan mengoperasikan secara total ~202 ribu BTS 4G (bertambah sebesar ~18 ribu BTS 4G pada kuartal I 2025) dan 107 5G BTS. Kinerja keuangan

Pendapatan tercatat sebesar Rp 13,58 triliun pada kuartal I 2025, menurun sebesar Rp 257,4 miliar atau setara 1,9% dibandingkan kuartal I 2024. Layanan Selular, MIDI, dan Telekomunikasi Tetap milik Perusahaan masing-masing memberikan kontribusi sebesar 84,1%, 14,5%, dan 1,4% terhadap pendapatan usaha konsolidasian untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2025.

Pendapatan selular menurun sebesar 2,0% dibandingkan kuartal I 2024, terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan data, telepon dan SMS yang diimbangi kenaikan jasa nilai tambah dan jasa interkoneksi. Pendapatan MIDI menurun sebesar 0,5% dibandingkan kuartal I 2024, disebabkan oleh penurunan pendapatan konektivitas tetap yang diimbangi kenaikan layanan IT dan internet tetap.

"Sementara pendapatan Telekomunikasi Tetap menurun sebesar 6,0% dibandingkan kuartal I 2024 dikontribusi oleh penurunan pendapatan telepon internasional yang dimbangi oleh kenaikan telepon jaringan tetap," jelas Corporate Secretary PT Indosat Tbk, Reski Damayanti dalam keterbukaan informasi Bursa, Jumat (2/5/2025).

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |