Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik diperdagangkan bervariasi pada perdagangan Kamis, (5/6/2025). Bursa saham Asia Pasifik beragam setelah perekrutan sektor swasta di Amerika Serikat (AS) mencapai level terendah dalam lebih dari dua tahun. Hal ini meningkatkan kekhawatiran ketidakpastian kebijakan perdagangan dapat membebani ekonomi AS.
Mengutip CNBC, sebuah laporan dari perusahaan pemrosesan penggajian ADP menunjukkan penggajian hanya naik 37.000 untuk bulan tersebut, kurang dari 60.000 yang direvisi turun pada April dan di bawah perkiraan konsensus 110.000 yang diperkirakan oleh ekonom yang disurvei oleh Dow Jones.
Indeks Nikkei 225 di Jepang turun 0,39% pada pembukaan perdagangan. Indeks Topix terpangkas 0,63%. Indeks Kospi di Korea Selatan naik 0,75% dan indeks Kosdaq menguat 0,28%.
Adapun indeks ASX 200 di Australia cenderung mendatar. Kontrak berjangka untuk indeks Hang Seng di Hong Kong berada di posisi 23.666 yang menunjukkan pembukaan mendatar. Indeks Hang Seng ditutup ke level 23.645,03 pada sesi sebelumnya.
Investor akan terus mencermati pasar India saat Reserve Bank of India memulai pertemuan kebijakan dua hari dengan pasar memperkirakan bank sentral akan memangkas suku bunga acuan 0,25 persen menjadi 5,75 persen pada Jumat pekan ini.
Saham berjangka AS sedikit berubah setelah Dow Jones mengakhiri kenaikan dalam empat hari berturut-turut.
Di wall street, indeks Dow Jones melemah 91,90 poin atau 0,22% ke posisi 42.427,74. Indeks Dow Jones mengakhiri kenaikan dalam empat hari berturut-turut. Indeks S&P 500 menguat tipis 0,01% dan ditutup ke posisi 5.970,81. Indeks Nasdaq bertambah 0,32% dan ditutup ke posisi 19.460,49.
Bursa Saham Asia Menguat, Indeks Kospi Terbang
Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Rabu, 4 Juni 2025 setelah wall street seiring reli saham teknologi. Kenaikan wall street itu didorong saham produsen chip Nvidia.
Saham Nvidia melonjak hampir 3%, memperpanjang kenaikan pada Senin pekan ini dan mendorong kapitalisasi pasar Nvidia melampaui Microsoft untuk pertama kalinya sejak Januari.
Mengutip CNBC, perusahaan chip Broadcom dan Micron Technology masing-masing naik lebih dari 3% dan 4%.
Di sisi lain, bursa saham Korea Selatan mengaut seiring pemimpin partai oposisi Lee Jae-myung memenangkan pemilihan presiden.
Indeks Kospi melonjak 2,66% hingga ditutup ke posisi 2.770,84, dan mencatat level tertinggi sejak Agustus tahun lalu. Indeks Kosdaq bertambah 13,4% ke posisi 750,21.
“Janji pemilihan Lee telah memberikan bobot yang cukup besar pada peningkatan nilai pasar saham Korea,” ujar Korea Equity Portfolio Manager JP Morgan Asset Management, John Cho.
Ke depan, ia berharap pemerintah Korea Selatan yang baru akan mengadopsi stimulus fiskal yang agresif untuk menghidupkan kembali ekonomi domestik sambil juga secara pragmatis menangani masalah perdagangan internasional.
“Kami percaya ekonomi domestik akan bangkit dari titik terendah pada paruh kedua 2024/paruh pertama 2025, dan kami terus bersikap positif terhadap produsen yang kompetitif secara global dan memiliki posisi unik, termasuk high bandwith memory untuk AI, kesehatan, kecantikan dan industri berat,” kata Cho.
Bursa Saham China
Sementara itu, bursa saham China dan Hong Kong sedikit berubah setelah Presiden AS Donald Trump berkomentar sangat sulit untuk mencapai kesepakatan dengan mitra-nya Xi Jinping. Hal ini karena kebuntuan perdagangan memicu seruan bagi pemimpin untuk berunding.
Indeks CSI 300 di China menguat 0,43% hingga ditutup ke posisi 3.868,74. Indeks Hang Seng di Hong Kong bertambah 0,6% ke posisi 23.654,03.
Di Jepang, indeks acuan Nikkei 225 menguat 0,8% ke posisi 37.747,45. Indeks Topix bertambah 0,51% menjadi 2.785,13.
Indeks ASX 200 di Australia mengakhiri kenaikan 0,89% di level 8.541,80. Ekonomi negara itu tumbuh 1,3% tahun ke tahun pada kuartal pertama 2025, lebih rendah dari perkiraan pertumbuhan 1,5% di antara ekonom yang disurvei oleh Reuters. Angka terbaru tidak berubah dari pertumbuhan 1,3% tahun ke tahun pada kuartal sebelumnya.
Sementara itu, indeks acuan India Nifty 50 dan BSE Sensex masing-masing naik 0,2% pada waktu setempat.