IHSG Melompat 1,3%, Saham SMRA hingga CBDK Menghijau Hari Ini 12 September 2025

4 days ago 13

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau hingga akhir perdagangan saham Jumat (12/9/2025). IHSG hari ini kembali ke posisi 7.800 di tengah mayoritas sektor saham yang menghijau.

Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup melompat 1,37% ke posisi 7.854,06. Indeks saham LQ45 bertambah 1,25% ke posisi 804,74. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Jelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.854,81 dan level terendah 7.790,79. Sebanyak 405 saham menguat sehingga angkat IHSG.

Namun, 251 saham melemah dan 149 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham 1.854.922 kali dengan volume perdagangan 32,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 17,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.376.

Seluruh sektor saham menghijau. Sektor saham basic melonjak 2,54%, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham teknologi bertambah 1,61% dan sektor saham energi melesat 1,57%.

Sementara itu, sektor saham industri melesat 0,27%, sektor saham consumer nonsiklikal bertambah 0,31%, dan sektor saham consumer siklikal melejit 0,82%.

Kemudian sektor saham kesehatan melambung 0,74%, sektor saham keuangan naik 1,26%, sektor saham properti naik 0,74%, sektor saham infrastruktur menguat 0,19% dan sektor saham transportasi meroket 0,97%.

Gerak Saham

Jelang akhir pekan ini, saham SMRA ditutup naik 0,89% ke posisi Rp 452 per saham. Harga saham SMRA dibuka naik ke posisi Rp 452 per saham dari penutupan sebelumnya Rp 448 per saham. Harga saham SMRA berada di level tertinggi Rp 460 dan terendah Rp 446 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.620 kali dengan volume perdagangan 506.430 saham. Nilai transaksi harian saham Rp 22,9 miliar.

Harga saham TOBA ditutup stagnan di posisi Rp 1.270 per saham. Harga saham TOBA dibuka sempat naik 15 poin ke posisi Rp 1.285 per saham. Harga saham TOBA berada di level tertinggi Rp 1.315 dan terendah Rp 1.265 per saham. Total frekuensi perdagangan 11.082 kali dengan volume perdagangan 1.248.895 saham. Nilai transaksi Rp 161,2 miliar.

Saham CBDK naik 0,83% ke posisi Rp 6.100 per saham. Harga saham CBDK dibuka naik 25 poin ke posisi Rp 6.075 per saham. Harga saham CBDK berada di level tertinggi Rp 6.125 dan terendah Rp 6.000 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.276 kali dengan volume perdagangan 48.233 saham. Nilai transaksi harian saham Rp 29,3 miliar.

Top Gainers-Losers

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham BSBK melompat 34,85%
  • Saham PGLI melompat 34,76%
  • Saham MPXL melompat 34,75%
  • Saham FITT melompat 24,63%
  • Saham KBLV melompat 24,59%

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham MCAS merosot 10,77%
  • Saham LUCK merosot 10,38%
  • Saham RGAS merosot 10,26%
  • Saham SHIP merosot 10,13%
  • Saham JARR merosot 10%

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham BSBK tercatat 56.964 kali
  • Saham FUTR tercatat 45.159 kali
  • Saham BBCA tercatat 42.843 kali
  • Saham BBRI tercatat 42.687 kali
  • Saham BRPT tercatat 40.362 kali

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BBCA senilai Rp 1,2 triliun
  • Saham BMRI senilai Rp 979,1 miliar
  • Saham BBRI senilai Rp 978 miliar
  • Saham BRPT senilai Rp 659,4 miliar
  • Saham BBNI senilai Rp 489,1 miliar

Sentimen IHSG

Dalam kajian tim riset Phintraco Sekuritas menyebutkan, pemerintah telah mulai menyalurkan kas negara yang disimpan di Bank Indonesia (BI) kepada lima bank milik negara senilai Rp 200 triliun juga direspons positif oleh investor.

“Dari dalam negeri, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa telah mencairkan dana senilai Rp200 triliun dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) di BI ke sebanyak lima Himbara pada Jumat sore, 12 September 2025,” demikian seperti dikutip dari Antara.

Sentimen IHSG Lainnya

Adapun, kelima bank itu adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan dana masing-masing senilai Rp 55 triliun.

Kemudian, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) senilai Rp 25 triliun dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) senilai Rp 10 triliun

“Pada pekan depan, pelaku pasar akan mencermati Rapat Dewan Gubarnur (RDG) BI pada 16-17 September 2025, yang diperkirakan masih akan mempertahankan BI Rate tetap pada level 5 persen,” demikian seperti dikutip.

Dari mancanegara, pelaku pasar fokus terhadap pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed pada 16-17 September 2025 pekan depan, yang menurut konsensus akan menurunkan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 4,0-4.25 persen dari 4,25-4,50 persen

Bursa Saham Asia Pasifik

Bursa saham Asia Pasifik bergerak menguat pada perdagangan Jumat, (12/9/2025). Penguatan bursa saham Asia Pasifik ini terjadi menhikuti wall street.

Mengutip CNBC, indeks Nikkei 225 di Jepang naik 0,89% dan ditutup ke posisi 44.768,12 setelah mencapai rekor baru pada perdagangan Kamis pekan ini. Indeks Topix bertambah 0,4% dan ditutup ke posisi 3.160,49.

Indeks Kospi di Korea Selatan bertambah 1,54% dan berakhir di posisi 3.395,54. Indeks Kosdaq menanjak 1,48% ke posisi 847,08.

Inedks ASX 200 di Australia menguat 0,68% dan ditutup ke posisi 8.864,9, Inedks Hang Seng di Hong Kong naik 1,14%. Indeks CSI 300 merosot 0,57% dan ditutup ke posisi 4.522. Indeks Nifty 50 di India menguat 0,43%.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |