Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat terbatas pada perdagangan Selasa (22/7/2025). IHSG hari ini akan menguji posisi 7.420-7.466.
IHSG naik 1,18% ke posisi 7.398 disertai dengan munculnya volume pembelian pada perdagangan Senin, 21 Juli 2025.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, posisi IHSG sedang berada pada akhir wave (iii) dari wave [c] sehingga penguatannya akan relatif terbatas yang diperkirakan menguji 7.420-7.466.
“Namun, waspadai akan adanya potensi koreksi ke rentang area 7.186-7.319 pada label hitam,” kata Herditya dalam catatannya.
Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 7.304,7.202 dan level resistance 7.441,7.506.
Sementara itu, dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpeluang menguat terbatas dengan level support dan level resistance 7.315-7.490.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), dan PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA).
Sedangkan Herditya memilih saham PT Chandra Asia Pacific Tbk (TPIA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bumi Resources Tbk (BUMI).
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Bumi Resources Tbk (BUMI) - Buy on Weakness
Saham BUMI menguat 0,85% ke 118 dan disertai dengan munculnya volume pembelian. "Kami perkirakan, posisi BUMI saat ini berada pada bagian dari awal wave c dari wave (b)," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 114-117
Target Price: 124, 129
Stoploss: below 112
2.PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) - Buy on Weakness
Saham TPIA terkoreksi 0,80% ke 9.325 dan masih didominasi oleh tekanan jual, tetapi koreksinya masih tertahan oleh moving average (MA) 60harian. "Kami perkirakan, posisi TPIA saat ini berada pada bagian dari wave [y] dari wave 4 pada label hitam," kata dia.
Buy on Weakness: 8.600-9.300
Target Price: 10.100, 10.675
Stoploss: below 8.400
3.PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) - Buy on Weakness
Saham UNVR menguat 2,65% ke 1.550 disertai dengan munculnya volume pembelian, pergerakannya pun masih mampu berada di atas MA20. "Kami perkirakan, posisi UNVR saat ini sedang berada di awal wave 3 dari wave (C)," tutur Herditya.
Buy on Weakness: 1.540-1.550
Target Price: 1.640, 1.760
Stoploss: below 1.510
Sentimen IHSG
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menilai sentimen positif terlihat masih mendominasi. Namun, salah satu tantangan yang akan dihadapi ke depan tarif impor pada 1 Agustus 2025. Amerika Serikat akan memutuskan sepihak siapa saja negara yang mungkin belum mendapatkan kesepakatan dagang.
"Presiden AS Donald Trump akan memakai caranya hanya untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Indonesia mungkin akan mendapatkan cipratan rezeki apabila negara lain belum mendapatkan kesepakatan karena kita terlebih dahulu mendapatkan tarif dari sebelumnya 32% menjadi 19%,” demikian seperti dikutip.
PT Pilarmas Investindo Sekuritas menilai, terlepas baik dan buruknya kesepakatan ini, Indonesia dapat tarif bagus di bawah 20%. Namun, sentimen positif tersebut dinilai tidak cukup. Sentimen positif lainnya datang dari potensi perubahan saham yang masuk indeks MSCI sehingga saham berpotensi alami kenaikan.
"Kalaupun IHSG tidak kuat mengalami tekanan, level terendah yang dapat ditoleransi untuk saat ini adalah 7.240 untuk tetap menjaga asa menuju 7.500,” kata dia.
Terkait dengan the Federal Reserve (the Fed), pihaknya melihat pasar tenaga kerja masih akan menjaga the Fed untuk tidak memangkas suku bunga setidaknya pada pertemuan Juli 2025.
“Mereka akan rehat pada Agustus, dan akan kembali pada pertemuan September yang di mana memiliki probabilitas untuk menurunkan tingkat suku bunga sebanyak satu kali. Kali ini akan lebih dari cukup untuk mendorong pasar ke level lebih tinggi,”