Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencatat rekor tertinggi baru pada perdagangan saham Rabu (17/9/2025).Kenaikan IHSG itu terjadi usai Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga 25 basis poin (bps) jadi 4,75%.
Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup naik 0,85% ke posisi 8.025,17. Level IHSG itu termasuk tertinggi sepanjang sejarah. Sebelumnya, IHSG sempat sentuh rekor tertinggi pada Kamis, 14 Agustus 2025 di level 7.931,25.
Pada perdagangan saham Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 8.025,17 dan level terendah 7.940,51. IHSG yang menguat itu juga mendorong kinerja IHSG berada di posisi tiga di ASEAN. IHSG tumbuh 13,3% secara year to date (ytd).
Sebanyak 360 saham menguat sehingga angkat IHSG. Namun, 318 saham memerah sehingga tahan kenaikan IHSG. 124 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 2.158.591 kali dengan volume perdagangan 44,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 18,3 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.414.
Kenaikan IHSG itu juga mendorong kapitalisasi pasar ke posisi tertinggi. Kapitalisasi pasar BEI tercatat Rp 14.516 triliun.
Di sisi lain, seluruh sektor saham menghijau pada perdagangan Rabu pekan ini. Sektor saham industri dan teknologi memimpin kenaikan masing-masing 2,83% dan 2,47%. Sementara itu, sektor saham energi naik 0,72%, sektor saham basic bertambah 0,24%, sektor saham consumer nonsiklikal naik 1,01%.
Selanjutnya sektor saham consumer siklikal menguat 0,14%, sektor saham kesehatan melesat 1,05%, sektor saham keuangan mendaki 0,83%. Lalu sektor saham properti melesat 0,92%, sektor saham infrastruktur bertambah 0,65% dan sektor saham transportasi naik 0,35%.
10 Emiten dengan Kapitalisasi Pasar Terbesar di BEI
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, kenaikan IHSG telah membentuk all time high (ATH) baru. Ia menilai, kenaikan IHSG didorong pemangkasan suku bunga acuan atau BI Rate ke 4,75% dari sebelumnya 5%.
"Investor juga masih menanti akan adanya Fed Rate,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.
Di tengah kenaikan IHSG, investor asing masih melakukan aksi jual saham. Tercatat, investor asing melepas saham Rp 151,85 miliar. Sepanjang 2025, investor asing melepas saham senilai Rp 61,20 triliun.
Di tengah kapitalisasi pasar BEI sentuh Rp 14.516 triliun, berikut 10 saham dengan emiten kapitalisasi pasar terbesar di BEI pada 17 September 2025:
1.PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) sebesar Rp 1.194 triliun
2.PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp 958 triliun
3.PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) senilai Rp 848 triliun
4.PT DCI Indonesia Tbk (DCII) senilai Rp 726 triliun
5.PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) senilai Rp 703 triliun
6.PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp 633 triliun
7.PT Bayan Resources Tbk (BYAN) senilai Rp 614 triliun
8.PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) senilai Rp 584 triliun
9.PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai Rp 417 triliun
10.PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) senilai Rp 331 triliun
Bursa Saham Asia Pasifik
Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik sebagian besar menguat pada perdagangan Rabu pekan ini. Indeks Nikkei 225 di Jepang melampaui level 45.000 untuk pertama kali. Indeks Nikkei di Jepang memimpin penguatan di bursa saham Asia Pasifik pada Senin pekan ini setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menuturkan, negosiasi perdagangan Amerika Serikat (AS)-China di Spanyol berjalan baik.
Indeks Nikkei 225 di Jepang menguat 0,3% dan ditutup ke posisi 44.902,27. Namun, perundingan perdagangan itu dibayangi oleh kesepakatan kerangka kerja mengenai divestasi TikTok milik China yang diumumkan oleh Menteri Keuangan Scott Bessent pada Senin pekan ini. Bessent mencatat persyaratan komersial telah disepakati.
Baik Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Jinping akan berbicara pada Jumat pekan ini untuk membahas persyaratan itu.
Selain itu, indeks Topix Jepang bertambah 0,25% dan mengakhiri perdagangan di level 3.168,36 setelah mencapai titik tertinggi sepanjang masa.
Indeks Kospi
Indeks Kospi Korea Selatan mencatat rekor baru dengan ditutup menguat 1,2% ke posisi 3.449,62 setelah pemerintah membatalkan rencana kenaikan pajak keuntungan modal saham pada Senin pekan ini.
Saham-saham yang menguat antara lain saham dealer mobil Kolon Mobility Group melonjak 29,91%. Saham Dong Pharmaceutial melonjak 18,16% dan saham Nongshim meroket 16,78%.
Sementara itu, indeks Kosdaq turun 0,85% menjadi 851,84. Indeks ASX 200 di Australia menguat 0,28% menjadi 8.877,7. Indeks Hang Seng di Hong Kong berbalik arah melemah 0,13%. Indeks CSI 300 merosot 0,21% menjadi 4.523,34.