IHSG Berpeluang Menguat, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 3 Juni 2025

2 days ago 34

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan mencoba menguji level support kuat di 7.000 pada perdagangan saham Selasa (3/6/2025).

Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman menuturkan, IHSG akan mencoba tes support kuat di 7.000. IHSG masih berpotensi melanjutkan pola uptren sepanjang belum break di bawah 7.000.

IHSG hari ini akan berada di level support 7.000-7.040 dan level resistance 7.080-7.120.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, saat ini, posisi IHSG berada pada awal wave (b) dari wave A pada label hitam. “Hal tersebut berarti, IHSG rawan melanjutkan koreksi ke rentang 6.713-7.035. Meskipun menguat, diperkirakan relatif terbatas untuk menguji rentang 7.088-7,112,” ujar Herditya.

Ia mengatakan, IHSG akan berada di level support 7.009,6.945 dan level resistance 7.263,7.324 pada perdagangan Selasa pekan ini.

Rekomendasi Saham

Untuk rekomendasi saham hari ini, Fanny memilih saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), PT Chandra Asri Pacifik Tbk (TPIA), PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA), PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO), dan PT Astra International Tbk (ASII).

Trading Idea hari ini: BMRI, PSAB, TPIA, JPFA, ADRO, dan ASII

  • BMRI Spec Buy dengan area beli di 5075, cutloss di bawah 5025. Target dekat di 5125-5200.
  • PSAB Spec Buy dengan area beli di 384-390, cutloss di bawah 380. Target dekat di 398-406.
  • TPIA Spec Buy dengan area beli di 9250-9300, cutloss di bawah 9125. Target dekat di 9475-9600.
  • JPFA Spec Buy dengan area beli di 1560-1575, cutloss di bawah 1550. Target dekat di 1600-1620.
  • ADRO Spec Buy dengan area beli di 2100-2130, cutloss di bawah 2100. Target dekat di 2160-2200.
  • ASII Spec Buy dengan area beli di 4740-4780, cutloss di bawah 4720. Target dekat di 4820-4870.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Penutupan IHSG pada 2 Juni 2025

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG ditutup anjlok pada perdagangan Senin (2/6/2025). Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang tertekan.

Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup merosot 1,54% ke posisi 7.065,06. Indeks LQ45 terpangkas 2,31% ke posisi 795,95. Sebagian besar indeks saham acuan memerah.

Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.152,01 dan level terendah 7.035,83. Sebanyak 453 saham memerah sehingga menekan IHSG. 195 saham menguat dan 161 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.449.049 kali dengan volume perdagangan saham 26,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 22,2 triliun. Transaksi harian saham ini lebih tinggi dari sebelumnya seiring ada transaksi jumbo saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) di pasar negosiasi yang mencapai Rp 3,3 triliun.

Di  pasar negosiasi, transaksi harian saham AMMN mencapai Rp 3,3 triliun dengan frekuensi perdagangan dua kali. Harga saham AMMN terakhir ditransaksikan di posisi Rp 6.925 per saham. Harga saham AMMN berada di level tertinggi Rp 7.000 dan terendah Rp 6.925 per saham dengan volume perdagangan 4.775.133 saham.

Di pasar regular, saham AMMN ditutup turun 0,36% ke posisi Rp 6.900 per saham. Saham AMMN dibuka stagnan di posisi Rp 6.925 per saham. Saham AMMN berada di level tertinggi Rp 6.950 dan terendah Rp 6.700 per saham. Total frekuensi perdagangan 8.200 kali dengan volume perdagangan 4.966.930 saham. Nilai transaksi Rp 3,5 triliun.

Sentimen IHSG

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus  menuturkan, Bursa regional Asia didominasi pelemahan seiring terus memanasnya ketegangan perdagangan Amerika Serikat (AS) dan China, sementara investor bersikap defensif menjelang data pekerjaan AS, suku bunga Eropa yang diharapkan mengalami penurunan, dan munculnya kekhawatiran terhadap pandemi COVID-19.

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia mengalami deflasi 0,37 persen month to month (mtm) pada Mei 2025, yang mana terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,47 pada April 2025 menjadi 108,07 pada Mei 2025.

Sementara itu, inflasi tahunan tercatat 1,60 persen year on year (yoy) dan inflasi tahun kalender sebesar 1,19 persen year to date (ytd).

BPS juga melaporkan Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan sebesar USD 0,16 miliar pada April 2025 atau terendah sejak Mei 2020, berdasarkan perhitungan nilai ekspor sebesar USD 20,74 miliar dikurangi impor sebesar USD 20,59 miliar. Nilai neraca perdagangan April 2025 tercatat jauh lebih rendah dari Maret 2025 yang senilai USD 4,33 miliar.

Sentimen IHSG Lainnya

Di sisi lain, surat edaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mewaspadai peningkatan COVID-19 di Asia juga memicu kekhawatiran bagi pelaku pasar.

Dari mancanegara, Presiden AS Donald Trump menginformasikan tengah memantau diskusi positif dengan Uni Eropa, yang mana Trump melihat positif gerak cepat dari Uni Eropa yang langsung meminta pertemuan dengan AS, serta melihat Eropa juga melakukan sama dengan yang diminta terhadap China yaitu membuka perdagangan Eropa terhadap AS.

“Namun demikian, pelaku pasar melihat bahwa volatilitas masih akan tinggi khususnya pada periode Juli dan Agustus 2025 nanti, yang merupakan periode akhir dari negosiasi tarif AS dengan negara lain,” ujar Nico panggilan akrabnya seperti dikutip dari Antara.

Pelaku pasar juga menantikan data ekonomi dari AS, di antaranya ISM Manufacturing Index, ADP Employment Change, ISM Services, Trade Balance, Nonfarm Payrolls dan Unemployment Rate.

Dari kawasan Eropa, akan ada rilis data inflasi, keputusan kebijakan moneter Europan Central Bank (ECB) dan penjualan ritel. Sedangkan, dari kawasan Asia, China akan merilis data Caixin Manufacturing PMI dan Caixin Services PMI.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |